(Dalam bahasa Indonesia di bawah)
Today
is the 15th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering
questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet,
according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and
broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through
peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of
Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well
argued to healthy democratic.
JAKARTA, KOMPAS.com - Chairman of
the Advisory Council of the Golkar Party AkbarTandjung accused terrorists who
take action in Solo did not understand and love Islam. Because the tendency
built in Islam is moderate, while the terrorists who did terror action in Solo
are Islamist movements that promote violence and intolerance. Muslims who love
their religion respect diversity, pluralism, so they can avoid the actions as
occured in Solo. The incident resulted in image of Islam considered as a
gesture of extreme. In fact, mainstream Islam are moderate, "Akbar
Tandjung said in the Constitutional Court, Jakarta, Thursday (09/06/2012)
night.
Although not advocating acts of
terrorism, but still claiming Muslim, Akbar Tandjung spread the terrorism
because Muhammad illiterate Arab who claimed prophet according to the Koran is
a TERRORIST who teaches terrorism. Even all those who call to prayer or just
say hello by way of Islam involve in spreading Islamic terrorism which is
taught and exemplified by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet.
In order for this issue to be clear
and Islamic TERRORISM no longer exist in Indonesia, Parliament of Indonesia
must have the courage to discuss openly and civilized that Muhammad illiterate
Arab who claimed prophet not only TERRORIST but also teaches TERRORISM .
Further information please read:
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***
Hari
ke-15 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, Akbar Tandjung
dan TERORISME.
Hari
ini adalah hari ke-15 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak
menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab
buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB,
tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara
bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang
protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet
harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan
Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menuding para teroris yang melakukan
aksi di Solo tidak memahami dan mencintai Islam. Pasalnya, tendensi yang
dibangun dalam ajaran Islam adalah moderat, sedangkan para teroris pelaku teror
di Solo adalah gerakan Islam yang mengedepankan kekerasan dan intoleransi. Umat
Islam yang cinta agamanya menghormati perbedaan, pluralisme, sehingga bisa
menghindari terjadinya tindakan-tindakan yang terjadi seperti beberapa waktu lalu
di Solo. Kejadian itu mengakibatkan image Islam dianggap sebagai
gerakan ekstrem. Padahal, mainstream Islam itu adalah moderat,"
ujar Akbar Tandjung di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (6/9/2012) malam.
Walaupun tidak menganjurkan tindakan
terorisme, tetapi dengan masih mengaku Muslim, Akbar Tanjung ikut menyebarkan
TERORISME karena Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi menurut Alquran adalah
seorang TERORIS yang mengajarkan TERORISME. Bahkan semua orang yang mengumandangkan
azan atau hanya mengucapkan salam menurut cara Islam terlibat dalam gerakan penyebaran
TERORISME Islamiyah yang diajarkan dan dicontohkan oleh Muhammad Arab buta
huruf yang mengaku nabi.
Agar persoalan ini menjadi jelas
dan tidak lagi ada TERORISME Islamiyah di Indonesia, DPR-RI harus berani
membahas secara terbuka dan beradab bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku
nabi bukan hanya TERORIS tetapi juga mengajarkan TERORISME.
Informasi lebih lanjut silahkan
baca:
No comments:
Post a Comment