Saturday 15 September 2012

Day-9 waiting Din Syamsuddin dare to explain openly and civilized Muhammad who claimed prophet not a TERRORIST – NU and Muhammdiyah


(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

Dated 7 September 2012 I have sent via twitter article titled "Din Syamsudin doing Masturbation again, Masturbation again, saying Islam forbids the act of TERROR" while inviting Din Syamsuddin have courage to an open civilized discussion refute the statement of the author of the book Six Ways Toward God that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet is TERRORIST.

Today is the 9th day after the article was sent to Din Syamsudin. What has been done by Din Syamsuddin? Instead of answering an invitation in an open and civilized discussion with confirmation but hiding, but still hiding, hoping the situation will be releasing the meshes of responsibility.

NU which is currently headed by Said Aqil Siradj and Muhammadiyah, which is currently led by Din Syamsuddin are the two largest Muslim organizations in Indonesia, which since independence has been always being GHOSTS dragging Indonesia to live in ignorance and savagery of Islam.

Not a few leaders of the two organizations involved in the bloody struggle for an Islamic state and their efforts to establish an Islamic state through the constitution was broken spectacularly by Bung Karno in 1959 by issuing a Presidential Decree Back to the Constitution 45. History also records not least the role of both organizations in the massacre of more than half a million members and sympathizers of the Communist Party between the years 1965-1967.

At the Congress of the Muslim Scholars and Big Conference of Nahdlatul Ulama in Cirebon, Friday (09/14/2012) night, Said Agil by patting his chest saying, "NU has more than 21 thousand Islamic schools, and 850 thousand mosques."

Evidence that more than 21 thousand NU's Islamic school not educate the nation but fooling the nation described by Muhaimin Iskandar, a member of NU who is being Minister of Manpower and Transmigration who attended the conference in Cirebon, "Many areas of the base NU sending illegal migrants abroad. We can not turn a blind eye that many pockets NU sending illegal migrants to go through Umrah tickets. Ministry of Manpower will continue to crack down on such offenses. "

In the field of education, Muhammadiyah more prominent because they have a lot of Universities and whether Muhammadiyah also fooling the nation there has been no official statement but from the attitude of Din Syamsuddin not dare to explain that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet not a terrorist and no faculty of the University of Muhammadiyah who holding Professor and Doctorate degree can be deployed to face the authors of the Book Six Ways Toward God in an open and civilized discussion, it is an indication that what is doing by Muhammadiyah is not much different from that NU just fooling the  nation.

In closing of his speach Muhaimin Iskandar said, "Seeking truth is more valuable than holding it." If holding the truth meant become Muslim, Muhaimin Iskandar also fooling the nation unless it can be explained that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet is not stupid and not barbaric. Whether  Muhaimin Iskandar brave to face author of the book Six Ways Toward God in an open and civilized discussion discuss who Muhammad really is, we wait for its development.

Further information please read:
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084 
***

Hari ke-9 menunggu Din Syamsuddin berani menjelaskan secara terbuka dan beradab Muhammad yang mengaku nabi bukan TERORIS – NU dan Muhammdiyah

Tanggal 7 September 2012 saya sudah mengirim melalui twitter tulisan berjudul “Din Syamsudin Onani lagi, Onani lagi, mengatakan Islam mengharamkan perbuatan TEROR”sambil mengajak Din Syamsuddin berani melakukan diskusi terbuka yang beradab mematahkan pernyataan penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi adalah seorang TERORIS.

Hari ini adalah hari ke-9 sesudah tulisan itu dikirim kepada Din Syamsudin. Apa yang dilakukan oleh Din Syamsuddin? Bukannya menjawab ajakan diskusi secara terbuka dan beradab dengan konfirmasi tetapi masih SEMBUNYI sambil berharap situasi akan melepaskannya dari jerat tanggungjawab.

NU yang saat ini dipimpin oleh Said Aqil Siradj dan Muhammadiyah yang saat ini dipimpin oleh Din Syamsuddin adalah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yang sejak kemerdekaan selalu menjadi HANTU yang akan menyeret Indonesia hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah.

Tidak sedikit tokoh dari kedua organisasi ini terlibat dalam perjuangan berdarah mendirikan negara Islam dan upaya mereka mendirikan negara Islam melalui jalur konstitusi secara spektakuler dipatahkan oleh Bung Karno pada tahun 1959 dengan mengeluarkan Dekrit Presiden Kembali ke UUD 45. Sejarah juga mencatat tidak sedikit peranan kedua organisasi ini dalam pembantaian lebih dari setengah juta anggota dan simpatisan PKI antara tahun 1965-1967.

Pada Munas Alim Ulama dan Konferensi Bersama NU, di Cirebon,  Jumat (14/9/2012) malam, Said Agil dengan  menepuk dada mengatakan, "NU punya 21 ribu lebih pesantren, dan 850 ribu masjid tidak ada satupun teroris yang pernah belajar di NU.”

Bukti bahwa 21 ribu pesantren yang dimiliki NU tidak mencerdaskan bangsa tetapi MENDUNGUKAN bangsa dijelaskan oleh Muhaimin Iskandar, anggota NU yang sedang menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang hadir dalam konferensi di Cirebon, “Banyak daerah-daerah basis Nahdlatul Ulama yang menjadi daerah pengirim TKI ilegal ke luar negeri. Kita tidak menutup mata banyak kantong-kantong NU yang mengirimkan TKI ilegal dengan berangkat melalui tiket umroh. Kemenakertrans tetap akan menindak tegas atas pelanggaran-pelanggaran yang demikian."

Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah lebih menonjol karena mempunyai banyak Universitas dan apakah Muhammadiyah juga hanya MENDUNGUKAN bangsa belum ada pernyataan resmi tetapi dari sikap Din Syamsuddin yang tidak berani menjelaskan bahwa Muhammad Arab Arab buta huruf yang mengaku nabi bukan teroris dan tidak  ada pengajar dari Universitas Muhammadiyah yang bergelar Profesor Doktor yang dapat dikerahkan menghadapi Penulis Buku Enam Jalan Menuju Tuhan dalam diskusi yang terbuka dan beradab, sudah menjadi indikasi bahwa yang dilakukan Muhammadiyah tidak jauh berbeda dengan NU yaitu hanya MENDUNGUKAN bangsa.

Pada penutup pembicaraannya Muhaimin Iskandar mengatakan, "Mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya." Jika yang dimaksud menguasai kebenaran adalah menjadi Muslim, Muhaimin Iskandar juga ikut MENDUNGUKAN bangsa kecuali dapat menjelaskan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi tidak DUNGU dan tidak BIADAB.  Apakah Muhaimin Iskandar berani berhadapan dengan penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan dalam diskusi terbuka dan beradab membahas siapa Muhamamd sebenarnya, kita tunggu perkembangannya.

Informasi lebih lanjut silahkan baca:

No comments:

Post a Comment