Wednesday 12 September 2012

Day-19 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, film of 'Innocence of Muslims'


(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

Today is the 19th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

Trailer of film of 'Innocence of Muslims' on YouTube has sparked massive protests in Egypt and Libya. Thousands of protesters stormed and attacked the U.S. embassy in Cairo and the U.S. consulate in Benghazi. As a result, the U.S. ambassador to Libya Christopher Stevens and his three staff were killed on September 11 evening local time. They were killed in a rocket attack on the car that they drove while leaving the consulate into a safer place.

The Afghan government has closed access to that trailer on Youtube while Minister of CIT, Tifatul Sembiring told to detikcom on Thursday (13/09/2012), "We will work together with YouTube. If there is a video nuanced insult which resulted in unrest surely will be closed."

Ignorant and barbarous actions of devotee of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet as happened in Egypt and Libiya apparently not the case in Indonesia, why? Consider the following two twitter messages I received in August 2012, as I wrote that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet according to the Koran only a dumb barbaric human.

@BetulBoim Religion is a matters of faith. Faith in God, the Apostles, Angels, the Book and the Last Day. The issue does not believe, should not harass.

@BenerBoim Not liking a religion does not mean have to insult. Hated it poisons self esophagus.

Both Speaker of the House of Representatives as a state high Officials as well as Goenawan Mohamad as a leading public figure, both said what I said that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet according to the Koran only a fool savage man, is an insult. But why Muslims in Indonesia are not raging over the film 'Innocence of Muslims' as practiced by Muslims in Egypt and Libiya, whether Islam which believed by Muslim in Egyp and Libiya different from Islam believed by Speaker of the House of Representatives and Goenawan Mohamad?

It makes no difference because Islam is only one, only one Muhammad illiterate Arab who claimed prophet and only one Koran. The different is, Indonesian society is far more civilized and have far left idiocy and savagery of Islam compared with people in Egypt and Libya, so that Islamic leaders in Indonesia are no longer free to incite the people to get angry just because told that Muhammad the illiterate Arab who claimed prophet only a dumb savage man.

A BIG mistake the actions will be taken by Tifatul Sembiring to close trailer of 'Innocence of Muslims' that exist on YouTube, because it means Tifatul Sembiring equate civilization of Indonesia that had already far left idiocy and savagery of Islam with Afghan people that still living in the darkness of Islam.

The existence of the film is supposed to encourage Tifatul Sembiring to invite the public to discuss in an open and civilized who actually Muhammad. If it's true Muhammad illiterate Arab who claimed prophet is not good human better tell widely to the public that stupid and savage man could not be called a prophet. But if Muhammad illiterate Arab who claimed prophet is a good man tell the people where the mistake of circulating's information.

It must be realized by all the people of Indonesia, there is no place in public in Indonesia to be filled with ignorance and savagery of Islam, because we want to become a developed and civilized nation.

Let's continue to follow the days of the collapse of Islam in Indonesia.

Further information please read :
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084 
***

Hari ke-19 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, film of 'Innocence of Muslims'

Hari ini adalah hari ke-19 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

Potongan film ‘Innocence of Muslims’ yang ditayangkan di Youtube telah memicu unjuk rasa besar-besaran Mesir dan Libya. Ribuan demonstran menyerbu dan menyerang kantor kedutaan AS di Kairo dan konsulat AS di Benghazi. Akibatnya Dubes AS untuk Libya Christopher Stevens beserta 3 stafnya tewas pada tanggal 11 September malam waktu setempat. Mereka tewas akibat serangan roket yang mengenai mobil yang mereka naiki saat akan meninggalkan gedung konsulat menuju tempat yang lebih aman.

Pemerintah Afganistan sudah menutup tayangan potongan film itu di Youtube sedangkan Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan kepada detikcom, Kamis (13/9/2012), “Nanti kita kerjasama dengan YouTube. Kalau memang ada video bernuansa penghinaan yang mengakibatkan keresahan pasti kita tutup."

Tindakan DUNGU dan BIADAB dari pemuja Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi seperti yang terjadi di Mesir dan Libiya ternyata tidak terjadi di Indonesia, mengapa? Perhatikan dua pesan twitter berikut yang saya terima pada bulan Agustus 2012, karena saya menulis bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB.

@BetulBoim agama persoalan Keimanan. Iman kpd Allah, Rasul, Malaikat, Kitab dan hari akhir. Persoalan tdk percaya, sebaiknya tdk melecehkan
@BenerBoim Tak menyukai satu agama tak berarti perlu menghinanya. Benci itu racun dalam kerongkongan sendiri.

Baik Ketua DPR-RI sebagai pajabat tinggi negara maupun Goenawan Mohamad sebagai tokoh masyarakat terkemuka, sama-sama mengatakan apa yang saya katakan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, adalah penghinaan. Tetapi mengapa Muslim di Indonesia tidak mengamuk atas film Innocence of Muslims seperti yang dilakukan oleh Muslim di Mesir dan Libiya, apakah Islam yang dihayati Muslim Mesir dan Libiya berbeda dengan Islam yang dihayati oleh Ketua DPR-RI dan Goenawan Mohamad?

Tidak ada bedanya karena Islam hanya satu, yaitu hanya ada satu Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi dan hanya ada satu Alquran. Yang berbeda, masyarakat Indonesia sudah jauh lebih BERADAB dan sudah jauh meninggalkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah dibandingkan dengan masyarakat Mesir dan Libia, sehingga tokoh Islam di Indonesia tidak lagi leluasa menghasut rakyat untuk marah hanya karena diberitahukan bahwa Muhammad Arab buta huruf  yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB.

Salah BESAR tindakan yang akan dilakukan oleh Tifatul Sembiring menutup potongan film Innocence of Muslims yang ada di Youtube, karena berarti Tifatul Sembiring menyamakan peradaban Indonesia yang sudah jauh meninggalkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah dengan Afganistan yang masyarakatnya masih hidup dalam KEGELAPAN Islamiyah.

Adanya film tersebut seharusnya mendorong Tifatul Sembiring mengajak masyarakat membahas secara terbuka dan beradab siapa sebenarnya Muhammad. Jika memang benar Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia HINA lebih baik bertahukan secara luas kepada masyarakat bahwa manusia DUNGU dan BIADAB itu tidak layak disebut nabi. Tetapi jika Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi tidak HINA beritahukan kepada masyarakat di mana letak kesalahan informasi yang beredar.

Harus disadari oleh semua orang Indonesia, tidak ada lagi tempat di ruang publik di Indonesia untuk diisi dengan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah, karena kita ingin menjadi bangsa yang maju dan beradab.

Ayo ikuti terus hari-hari keruntuhan Islam di Indonesia.
 
Informasi lebih lanjut silahkan baca:

No comments:

Post a Comment