(Dalam bahasa Indonesia di bawah)
Dated 7 September 2012 I have sent
via twitter article titled "Din Syamsudin doing Masturbation again,
Masturbation again, saying Islam forbids the act of TERROR" while inviting
Din Syamsuddin have courage to an open civilized discussion refute the
statement of the author of the book Six Ways Toward God that Muhammad
illiterate Arab who claimed prophet is TERRORIST.
Today is the 6th day after the
article was sent to Din Syamsudin. What has been done by Din Syamsuddin? Instead
of answering an invitation in an open and civilized discussion with
confirmation but hiding, but still hiding, hoping the situation will be
releasing the meshes of responsibility. Let's see its development.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Chairman
of Central Board of NU, Said Aqil Siradj said, "Corruption in the category
of the facade acts, acts that damage the social life and state. The punishment
for perpetrators was cut off hands and feet, or destroyed from the earth.
"
What is said by Chairman of the NU
clearly trample the Koran to twist the verses of Allah hu Barbar as he like.
Consider the following verse.
5:33. Indeed, the penalty for those
who wage war against Allah and His Messenger and strive upon earth [to cause]
corruption is none but that they be killed or crucified or that their hands and
feet be cut off from opposite sides or that they be exiled from the land. That
is for them a disgrace in this world; and for them in the Hereafter is a great
punishment,
In verse ignorant and barbaric
which recited by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet there are no
words " that their hands and feet be cut off from opposite sides or that
they be exiled from the land” mean that verse applies to those who wage war
against Allah hu Barbar and Muhammad illiterate Arab who claimed prophet.
Consider the following verse.
5:38. [As for] the thief, the male
and the female, amputate their hands in recompense for what they committed as a
deterrent [punishment] from Allah . And Allah is Exalted in Might and Wise.
The above verse is a stupid and
barbaric verse made by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, thieves
has to be cut his hand but no words "destroyed from the earth."
Consider the following verse.
48:20. Allah has promised you much
booty that you will take [in the future] and has hastened for you this
[victory] and withheld the hands of people from you - that it may be a sign for
the believers and [that] He may guide you to a straight path.
This is also a savage imbecile
verse, Allah hu Barbar not teach Muslims to work for a living but promising
booty and spoils it could mean a treasure can be taken from the state's treasur
by assuming the state does not give prosperity to Muslims. Consider the
following verse.
8:69. So consume what you have
taken of war booty [as being] lawful and good, and fear Allah . Indeed, Allah
is Forgiving and Merciful.
This is another verse that imbecile
savages, booty become lawful, money confiscated by Muslim from state's treasure
with corruption become lawful what assuming what is done in order to combat the
jihad against state that is not pro-Islam.
What said by Said Aqil Siradj are
not different from what are doing by who fostering TERRORIST, inculcate the
spirit of violence based on the teachings of Muhammad ignorant and uneducated
illiterate Arab who claimed prophet. Said Aqid has openly disseminate savagery,
teaching cut off hands of fellow human even destroy a fellow human from the
face of the earth.
If the Parliament does not infested
those who live in ignorance and savagery of Islam, Said Aqil must be asked
responsible for his statement which spreading of VIOLENCE even SAVAGERY, and
the effect of what said by Said Aqil need the attention of the Head of the
National Counter-Terrorism Agency (BNPT) as they may be triggering new acts of
terror.
Said Aqil do not need to take care
of corruption because there already KPK and if NU wants to be a part of
Indonesian society should teach its members to obey the existing laws do not
add any applicable law with the ignorant and barbarous laws was made by
Muhammad illiterate Arab who claimed prophet.
In the National Congress of the Muslim Scholars and
Big Conference of Nahdlatul Ulama to be held in Cirebon, West Java, September
15 to 18, have to be discussed the information that Islam is not a religion but
a heresy of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet. If it is agreed that
the information is correct, shall promptly notify to all the people of
Indonesia that Islam can immediately dispose into the trash but if it is agreed
that Islam needs to be maintained, must have the courage to face the author of
the book Six Ways Toward God who has dared to explain that Muhammad illiterate
Arab who claimed prophets only a fool savage man, in an open civilized forum.
Otherwise, it will become clear that the existence of NU is only PARASITES for
the nation.
Din Syamsuddin who still hiding
because do not dare accountable for his statement that there is no connection
between Islam and terrorism committed by Muslim in Indonesia, must understand
that what is said by Said Aqil is proof that Islam triggers TERRORISM. Let us
wait for further developments.
Further information please read:
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***
Hari ke-6 menunggu Din Syamsuddin
berani menjelaskan secara terbuka dan beradab Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi bukan TERORIS – Said Aqil mengajarkan kekerasan
Tanggal 7 September 2012 saya sudah
mengirim melalui twitter tulisan berjudul “Din Syamsudin Onani lagi, Onani
lagi, mengatakan Islam mengharamkan perbuatan TEROR”sambil mengajak Din
Syamsuddin berani melakukan diskusi terbuka yang beradab mematahkan pernyataan
penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi adalah seorang TERORIS.
Hari ini adalah hari ke-6 sesudah
tulisan itu dikirim kepada Din Syamsudin. Apa yang dilakukan oleh Din
Syamsuddin? Bukannya menjawab ajakan diskusi secara terbuka dan beradab dengan
konfirmasi tetapi masih SEMBUNYI sambil berharap situasi akan melepaskannya
dari jerat tanggungjawab. Mari kita lihat perkembangannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua
Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj mengatakan, “Korupsi masuk dalam kategori
perbuatan fasad, perbuatan yang merusak tatanan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Hukuman untuk pelakunya adalah dipotong kedua tangan dan kakinya,
atau dimusnahkan dari muka bumi."
Apa yang dikatakan Ketua Umum PBNU
jelas menginjak-injak Alquran dengan memutar balikan ayat-ayat Allah hu Barbar
seenak udelnya. Perhatikan ayat berikut.
5:33. Sesungguhnya
pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat
kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong
tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka
didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,
Di ayat DUNGU dan
BIADAB yang diocehkan oleh Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi tersebut
ada kata-kata “dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau
dibuang dari negeri” artinya ayat ini berlaku bagi mereka yang memerangi Allah
hu Barbar dan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi. Perhatikan ayat
berikut.
5:38. Laki-laki
yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ayat di atas adalah
ayat DUNGU dan BIADAB buatan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, pencuri harus dipotong
tangannya tetapi tidak ada kata-kata “dimusnahkan dari muka bumi” Perhatikan
ayat berikut.
48:20. Allah
menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka
disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari
(membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi
orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.
Ini juga ayat DUNGU
yang BIADAB, Allah hu Barbar tidak mengajarkan Muslim bekerja untuk mencari
nafkah tetapi menjanjikan harta rampasan dan harta rampasan itu bisa berarti
harta yang diambil dari negara dengan menganggap negara tidak memberi
kemakmuran kepada Muslim. Perhatikan ayat berikut.
8:69. Maka makanlah
dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang
halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ini lagi ayat DUNGU yang BIADAB, menghalakan
harta rampasan, uang negara yang dirampas Muslim dengan tindakan korupsi
menjadi halal dengan menganggap apa yang dilakukan dalam rangka berjihad
memerangi negara yang tidak pro-Islam.
Apa yang dikatakan Said Aqil Siradj
tidak beda dengan mereka yang membina TERORIS, menanamkan semangat kekerasan
berdasarkan ajaran DUNGU dan BIADAB dari Muhammad Arab buta huruf yang mengaku
nabi. Said Aqid dengan terang-terang menyebarkan KEBIADABAN, mengajarkan
memotong kedua tangan sesama manusia bahkan memusnahkan sesama manusia dari
muka bumi.
Jika DPR-RI tidak dipenuh oleh mereka
yang hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah seharusnya Said Aqil
diminta bertangungjawab atas ucapannya yang menganjurkan KEKERASAN bahkan
KEBIADABAN dan akibat dari apa yang dikatakan oleh Said Aqil perlu mendapat
perhatian dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) karena
mungkin akan memicu aksi teror baru.
Said Aqil tidak perlu ikut mengurus
korupsi karena sudah ada KPK dan jika NU mau menjadi bagian dari masyarakat
Indonesia seharusnya mengajarkan kepada anggotanya untuk taat pada hukum yang
berlaku jangan malah menambahkan hukum yang berlaku dengan hukum DUNGU dan
BIADAB buatan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi.
Di dalam Musyawarah Nasional Alim
Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang akan digelar di Cirebon, Jawa
Barat, 15-18 September, harus dibahas informasi bahwa Islam bukan agama
melainkan hanyalah ajaran sesat dari Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi.
Jika disepakati informasi itu benar, harus segera beritahukan kepada semua
orang Indonesia agar Islam dapat segera membuang Islam ke tong sampah tetapi
jika disepakati bahwa Islam perlu dipertahankan, harus berani menghadapi penulis
buku Enam Jalan Menuju Tuhan yang sudah berani menjelaskan bahwa Muhammad Arab
buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, di forum terbuka
dan beradab. Jika tidak, akan menjadi jelas bahwa keberadaan NU hanya PARASIT
bagi bangsa ini.
Din Syamsuddin yang masih sembunyi karena
tidak berani mempertanggunjawabkan pernyataannya bahwa tidak ada kaitan antara
Islam dengan aksi teror yang dilakukan Muslim di Indonesia, harus memahami
bahwa apa yang dikatakan Said Aqil adalah bukti bahwa Islam memicu TERORISME.
Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Informasi lebih lanjut silahkan
baca:
No comments:
Post a Comment