(Dalam bahasa Indonesia di bawah)
Today
is the 21th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering
questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet,
according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and
broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through
peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of
Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well
argued to healthy democratic.
Head
of the National Counter-Terrorism Agency (BNPT) Ansyaad Mbai in Jakarta,
Wednesday (09/12/2012), said, "Around 200 prisoners will be trained in
terrorist training center to be built in Sentul, West Java, to no longer be
terrorist."
We
should doubt the effectiveness of these measures. As long as many Indonesian
people still believe that the Koran book from Allah hu Barbar, the number of
terrorists will not be reduced but will continue to grow. There will always be
new terrorists in excess of the number whom no longer be terrorist. More
effectively remove terrorism in Indonesia with making aware everyone that there
is no book of God.
Since
independence, we ever know letter stating free of G-30-S in order to remove the
communist ideology, and we ever knew upgrading P-4 in order to establish a
nationalist spirit. Currently thing to do is to remove ignorance and barbarism
of Islam through organizing a series of upgrading to provide knowledge that no
book of God.
Upgrading
can be held by the state or base on public awareness and as a first step
together with some friends, I will carry out seminar "The Role of
Scripture in personal, national and state life' in early November 2012. An
accountable organization (With assurance of public accountants) to organize the
seminar is being prepared and I will return to Indonesia in early of November
2012.
Topics
to be discussed at the seminar:
1.
History of written language
2.
Scriptures in Hindu and Buddhist culture
3.
Old Testament and New Testament
4.
The Koran and Hadith.
5.
Writing a book.
Point
of view of the discussion is not a religion but History and Civilization, and
the results of the seminar is expected to be materials of upgrading to remove
ignorance and savagery of Islam from the society.
We
hope the Speaker of the House of Representatives and Community Leaders Goenawan
Mohamad willing to be the keynote speaker and to all those from Indonesia and
outside Indonesia are willing to support, present as a participant or propose a
historian as a speaker or to be sponsor, please contact me by e-mail
apolidarmawan@yahoo.com
Let's
start a real step to remove Islam from the face of the earth.
Further information please read :
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***
Hari ke-21 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya
manusia DUNGU yang BIADAB, Seminar Peranan Kitab Suci
Hari
ini adalah hari ke-21 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak
menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab
buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB,
tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara
bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang
protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet
harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.
Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai di Jakarta, Rabu (12/9/2012)
mengatakan, “Sekitar 200 tahanan teroris akan dilatih di pusat pelatihan yang
direncanakan dibangun di Sentul, Jawa Barat agar tidak lagi menjadi
teroris.”
Kita patut meragukan efektivitas
langkah ini. Selama banyak orang Indonesia masih percaya bahwa Alquran kitab
dari Allah hu Barbar, jumlah teroris tidak akan berkurang melainkan akan terus
bertambah. Akan selalu ada teroris baru yang jumlahnya melebihi jumlah yang
berhasil disadarkan. Lebih efektif menghapus terorisme di Indonesia dengan
menyadarkan semua orang bahwa tidak ada kitab dari Tuhan.
Sejak kemerdekaan, kita pernah
mengenal surat bebas G-30-S dalam rangka menghapus paham komunisme dan kita juga
pernah mengenal penataran P-4 dalam rangka membangun jiwa nasionalis. Saat ini yang
harus dilakukan adalah menghapus KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah melalui
penyelenggaraan penataran yang isinya memberi pengetahuan bahwa tidak ada kitab
dari Tuhan.
Penataran dapat diselenggarakan oleh
negara atau atas kesadaran masyarakat dan sebagai langkah awal saya bersama
teman-teman akan menyelengarakan Seminar ‘Peranan Kitab Suci dalam kehidupan
pribadi, berbangsa dan bernegara’ pada awal November 2012. Organisasi
penyelenggara yang akuntabel (Ada jaminan dari akuntan publik) sedang dipersiapkan
dan saya akan pulang ke Indonesia pada awal November 2012.
Topik yang akan dibahas di dalam
Seminar:
1.
Sejarah bahasa tulis
2. Kitab suci dalam budaya Hindu dan Buddha
3. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
4. Alquran dan Hadis.
5. Menulis kitab.
Sudut pandang pembahasan adalah
SEJARAH dan PERADABAN bukan agama dan hasil dari Seminar diharapkan dapat dijadikan
bahwa penataran untuk menghapus KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah dari
tengah-tengah masyarakat.
Kita berharap Ketua DPR-RI dan Tokoh
Masyarakat Goenawan Mohamad bersedia menjadi pembicara kunci dan kepada semua
pihak baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang bersedia mendukung,
hadir sebagai peserta atau mengusulkan seorang ahli sejarah sebagai pembicara
atau ikut mensponsori, harap menghubungi saya melalui e-mail apolidarmawan@yahoo.com
Ayo kita mulai langkah nyata
menghapus Islam dari muka bumi.
Informasi lebih lanjut silahkan
baca:
No comments:
Post a Comment