Monday 10 September 2012

Day-4 waiting Din Syamsuddin dare to explain openly and civilized Muhammad illiterate Arab who claimed prophet not a TERRORIST – Didik silent


(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

Dated 7 September 2012 I have sent via twitter article titled "Din Syamsudin doing Masturbation again, Masturbation again, saying Islam forbids the act of TERROR" while inviting Din Syamsuddin have courage to an open civilized discussion refute the statement of the author of the book Six Ways Toward God that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet is TERRORIST.

Today is the 4th day after the article was sent to Din Syamsudin. What has been done by Din Syamsuddin? Not answering my invitation to an open and civilized discussion with confirmation, instead he is HIDING.

Din Syamsuddin silences proves, if people realize that ignorance and savagery of Islam should not have a place anymore in Indonesia that increasingly become civilized society, Islam can be removed easily from Indonesia so that the threat of terror and RIOT derived from the teachings of Islam would be much reduced.

Therefore, we must continue to encourage the people of Indonesia can see which actions are stupid and barbaric. The content of twitter message form Prof. Dr. Didik J. Rachbini is an example of how we can encourage people to be smart and civilized.

Please trace this account, look for his existence, if there is access to the police, be arrested








Further information please read:

http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084 
***

Hari ke-4 menunggu Din Syamsuddin berani menjelaskan secara terbuka dan beradab Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi bukan TERORIS – Didik DIAM

Tanggal 7 September 2012 saya sudah mengirim melalui twitter tulisan berjudul “Din Syamsudin Onani lagi, Onani lagi, mengatakan Islam mengharamkan perbuatan TEROR”sambil mengajak Din Syamsuddin berani melakukan diskusi terbuka yang beradab mematahkan pernyataan penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi adalah seorang TERORIS.

Hari ini adalah hari ke-4 sesudah tulisan itu dikirim kepada Din Syamsudin. Apa yang dilakukan oleh Din Syamsuddin? Bukannya menjawab ajakan diskusi secara terbuka dan beradab dengan konfirmasi tetapi malah tetap SEMBUNYI.

Sikap diam Din Syamsuddin membuktikan, jika masyarakat sadar bahwa KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah tidak boleh mendapat tempat lagi di masyarakat Indonesia yang semakin BERADAB, dengan mudah Islam dapat dihapus dari Indonesia sehingga ancaman TEROR dan KERUSUHAN yang bersumber dari ajaran Islam akan banyak berkurang.

Karena itu kita harus terus mendorong masyarakat Indonesia dapat melihat mana tindakan yang DUNGU dan BIADAB. Isi pesan twitter Prof. Dr. Didik J. Rachbini menjadi contoh bagaimana kita dapat mendorong masyarakat menjadi cerdas dan beradab.

Harap ditelusuri akun ini, dicari keberadaannya, yg ada akses lapor polisi, diringkus @JatayuDalam



Tentu tidak mudah menyadarkan mereka yang terjebak terlalu dalam hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah untuk memahami bahwa Islam bukan agama melainkan hanya ajaran sesat dari Muhammad Arab buta huruf DUNGU dan BIADAB yang mengaku nabi. Perhatikan apa yang dikemukakan Hasyim Muzadi.

Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan di dalam demokrasi di negara yang majemuk seperti Indonesia, harus bisa dibedakan antara aspirasi dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang merusak persatuan.

Hasyim Muzadi tidak sadar, bahwa kata kafir yang diajarkan oleh Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi adalah SARA. Hasyim Muzadi tidak sadar bahwa Alquran yang banyak mencantumkan kata kafir adalah SARA. Hasyim Muzari tidak sadar mengaji adalah perbuatan menebarkan SARA.

Kita harus terus mengusahakan agar Din Syamsuddin yang telah berani mengatakan tidak ada hubungan antara Islam dengan aksi teror yang dilakukan Muslim, masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang BERADAB sehingga berani menjelaskan secara terbuka apa yang telah dikatakannya yang tidak lain hanya KEBOHONGAN karena bertolak belakang dengan kenyataan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi adalah TERORIS sehingga setiap tindakan menyebarkan ajaran Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi harus dilihat sebagai ikut menyebarkan TERORISME.

Mari kita tunggu apa yang akan dikatakan Din Syamsuddin.

Informasi lebih lanjut silahkan baca:

No comments:

Post a Comment