Saturday 31 August 2013

Anies Baswedan want to build Indonesian people, obedient to the teachings of the Koran which is stupid and barbaric?, day-54 after 1500 viewer


Today is day 54 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

Anies Baswedan, Rector of the Islamic University Paramadina, participants of Convention Democratic Party for Presidential Candidate, said "everything must be re-focus to human development. Check when the last there is a leader of this country which make human be the focus (development)? So talk of development, they speech of infrastructure not the human. We must back  to this focus."

Sukarno built Indonesian people consistent with his slogan "Nation and Character Building", Suharto through counterfeit election managed to build Indonesian people who understand the meaning of democracy. Anies Baswedan educate young people at the University Paramadina to be ISLAMIC intellectual . Whether education pattern smelling Islamic which applied in Paramadina will be applied to all Indonesian people, if Anies Baswedan became president of Indonesia? people of Indonesia must be human who obey the teachings of the Koran which is stupid and barbaric?

Society needs to ask for clarification from Anies Baswedan so we do not elect leaders who will build Indonesian people to have character as the people of Egypt which now applying violent to each other ruining their nation.


***

Anies Baswedan mau membangun manusia Indonesia, patuh pada ajaran Quran yang DUNGU dan BIADAB?, hari ke-54 setelah 1500 viewer.

Hari ini adalah hari ke-54 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Anies Baswedan , Rektor Universitas Islam Paramadina, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, mengatakan “Fokus semuanya harus kembali pembangunan manusianya. Cek kapan terakhir ada pemimpin negara ini yang menjadikan manusia jadi fokus (pembangunan)? Begitu bicara pembangunan, orang bicara infrastruktur bukan manusianya. Kita harus kembalikan fokus itu."

Sukarno membangun manusia Indonesia sesuai slogannya “Nation and Character Building” Suharto melalui pemilu-pemiluan berhasil membangun manusia Indonesia yang mengerti arti demokrasi . Anies Baswedan mendidik anak muda di Universitas Paramadina menjadi intelektual ISLAMI. Apakah pola pendidikan berbau Islam yang diterapkan di Paramadina akan diterapkan kepada semua orang Indonesia, jika Anies Baswedan menjadi presiden RI, manusia Indonesia menjadi insan yang taat pada ajaran Quran yang DUNGU dan BIADAB?

Masyarakat perlu meminta klarifikasi dari Anies Baswedan agar kita tidak memilih pemimpin yang akan membangun manusia Indonesia berwatak seperti orang-orang Mesir yang sekarang sedang rusuh saling menghancurkan bangsa dan negara mereka.

Friday 30 August 2013

In the middle Muslims killing each other applying the teachings of Islam, Slamet E. Yusuf is selling Stupidity & Savagery of Islam, day-53 after 1500 viewer


Today is day 53 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

NU chairman H. Slamet Effendy Yusuf in Jakarta, (30/8) asking the West with the main sponsor United States not to attack Syria by reason of the use of chemical weapons to civilians, which until now could not be verified.

He stated, in this case Muslims in Indonesia are able to be an example of a Muslim country in the world in promoting tolerance of diversity. This condition should be developed to the Muslim world.

Indonesia has not suffered the fate as  Egypt not due to tolerant of Islam in Indonesia. Islam everywhere the same, it basic is the teaching the Koran which is stupid and barbaric. Indonesia does not end up like Egypt because most people with a clear conscience reject ignorance and barbarity of Islam applied in the life of the state and nation and Indonesia would be better if Islam can be removed from this motherland.


***

Di sela-sela Muslim saling bunuh menerapkan ajaran Islam, Slamet E. Yusuf jualan DUNGU & BIADAB Islam, hari ke-53 setelah 1500 viewer.

Hari ini adalah hari ke-53 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Ketua PBNU H Slamet Effendy Yusuf di Jakarta, (30/8) meminta pihak Barat dengan sponsor utama Amerika Serikat tidak melakukan serangan ke Suriah dengan alasan adanya penggunaan senjata kimia kepada warga sipil, yang sampai saat ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Ia menyatakan, dalam hal ini umat Islam Indonesia mampu menjadi contoh negara Muslim dunia dalam menjaga toleransi dalam keragaman. Kondisi ini harus dikembangkan ke dunia Muslim lainnya.

Indonesia tidak mengalami nasib seperti Mesir bukan karena Islam di Indonesia toleran. Islam di mana-mana sama, dasarnya ajaran Quran yang DUNGU dan BIADAB. Indonesia tidak bernasib seperti Mesir karena sebagian rakyatnya dengan kesadaran penuh menolak KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam diterapkan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa dan Indonesia akan lebih baik jika Islam dapat dihapus dari bumi pertiwi.

Thursday 29 August 2013

General Chairman of Muhammadiyah Din Syamsuddin have acknowledged Islam will be extinct from Indonesia, day-52 after 1500 viewer


Today is day 52 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

Jakarta (Antara) - General Chairman of Muhammadiyah Din Syamsuddin said nowaday had occurred phenomenon collapse of our stores where Muslim traders in Indonesia plunged does not have the ability to compete with foreign employers with big capital.

"The big problem facing Muslims including Muhammadiyah in it, that there is the phenomenon of the collapse of our shop, and this is not only unfortunate but havoc. Phenomenon in the last two decades, Muslim traders in Indonesia plunged," said Din Syamsuddin, in Jakarta, Thursday.

Din said, "this phenomenon as continuation of phenomenon the collapse of our surau which indicate poor education in the society".

Din Syamsuddin very dim-witted associating the collapsed of Muslim traders with foreign businessmen have big capital and the abandonment of Islamic schools by the community as weakening education in society.

What are worried by Din Syamsuddin even indications the nation's progress. The number of foreign company that operate in Indonesia continued to stimulate progress of company in Indonesia to implement better quality of management. Just look at the Garuda Indonesia is able to compete with other international airlines as well as many large private companies that Go Global. Similarly, in education, the number of quality schools increasing.

That Muslim traders collapsed and Islamic schools will be out of business in no way detrimental to Indonesia even benefited, so that the process fooling and uncivilising the society by Islam will STOP.


***

Din Syamsuddin Ketua Umum Muhammadiyah sudah mengakui Islam akan punah dari Indonesia, hari ke-52 setelah 1500 viewer.

Hari ini adalah hari ke-52 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Jakarta (Antara) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan saat ini telah terjadi fenomena runtuhnya kedai kita di mana para pedagang muslim di Indonesia terpuruk tidak memiliki kemampuan bersaing dengan para pengusaha asing bermodal besar.

"Masalah besar yang dihadapi umat Islam termasuk Muhammadiyah di dalamnya, yaitu ada fenomena robohnya kedai kita, dan ini tidak hanya musibah tetapi malapetaka. Fenomena ini dalam satu-dua dekade terakhir, pedagang muslim di Indonesia terpuruk," kata Din Syamsuddin, di Jakarta, Kamis.

Din mengatakan, "Fenomena ini bak melanjutkan fenomena runtuhnya surau kita yang mengindikasikan lemahnya pendidikan di lingkungan masyarakat".

Din Syamsuddin sangat DUNGU mengaitkan terpuruknya pedagang Muslim dengan pengusaha asing bermodal besar serta ditinggalkannya sekolah-sekolah Islam oleh masyarakat sebagai lemahnya pendidikan di lingkungan masyarakat.

Apa yang dirisaukan oleh Din Syasuddin malah indikasi kemajuan bangsa. Banyaknya perusaan asing beroperasi di Indonesia terus merangsang kemajuan perusahaan di Indonesia untuk menerapkan manajemen yang lebih berkualitas. Lihat saja Garuda Indonesia yang mampu bersaing dengan penerbangan internasional lain dan juga banyak perusahaan swasta besar yang sudah Go Global. Demikian juga dalam dunia pendidikan, jumlah sekolah berkualitas terus bertambah.

Bahwa pedagang Muslim terpuruk dan sekolah Islam akan gulung tikar sama sekali tidak merugikan Indonesia malah menguntungkan, sehingga proses PENDUNGUAN dan PEMBIADABAN masyarakat oleh Islam akan BERHENTI.

Monday 26 August 2013

Rejection of Miss World by MUI and Muslims on the basis of Quran and Hadith considers as farts smell gone with the wind


Today is day 48 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

Head of Foreign Relations MUI, Muhyiddin Junaidi said the MUI rejection for organizing the Miss World 2013 due to several considerations based on the proposition of the Koran, especially Surat al-Ahzab verse 50 which ordered the women to wear the hijab. Then, various hadiths also mention the nakedness must be sealed except the palms and face.

Indonesian women who want to cover up his private parts so visible only palms and face obey the verse of Kuran and Hadith which is foolish and barbaric let do it no one can ban. On the other side women who want to wear bikini wiggle-swing to get  Miss World title should not be ban.

Veiled women in the middle of the blazing hot sun Jakarta so soaked in sweat is the risk of obedience to the artificial verse of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet. Likewise wiggle and sway with the bikini gained popularity is the reward of the option taken. Let each choose their own way as long as does not interfere with the Law & Regulations of the State.

Not only this time MUI and Muslims voicing which are not in line with the progress of civilization of Indonesia and it is time we see it only as a fart smell which promptly gone with the wind.


***

Penolakan Miss World oleh MUI dan Muslim atas dasar Quran dan Hadis anggap saja kentut bau yang hilang ditiup angin, hari ke-48 setelah 1500 viewer.

Hari ini adalah hari ke-48 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, Muhyiddin Junaidi mengatakan, penolakan MUI atas penyelenggaraan pemilihan Miss World 2013 berdasarkan beberapa pertimbangan yang didasari pada dalil Alquran, terutama surat Al Ahzab ayat 50 yang memerintahkan para perempuan untuk mengenakan jilbab. Kemudian, berbagai hadis juga menyebutkan aurat harus ditutup rapat kecuali telapak tangan dan muka.

Perempuan Indonesia yang mau menutup auratnya hingga yang tampak hanya muka dan telapak tangan menaati Ayat Quran dan Hadis yang DUNGU & BIADAB silahkan tak boleh ada yang melarang. Sebaliknya perempuan yang mau berlenggang-lenggok memakai bikini memperebukan gelar Miss World tan boleh ada yang melarang.

Perempuan berjilbab di tengah terik panas matahari Jakarta sehingga basah kuyup berkeringat adalah resiko dari ketaatannya pada ayat buatan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi. Demikian juga yang berlenggang lenggok dengan bikini lalu mendapat popularitas adalah ganjaran dari pilihan yang diambilnya. Biarkan masing-masing memilih jalannya sendiri-sendiri selama tidak mengganggu UU & Peraturan Negara.

Bukan sekali ini MUI dan Muslim bersuara yang tidak sejalan dengan kemajuan peradaban Indonesia dan sudah saatnya kita melihatnya hanya sebagai KENTUT BAU yang segera hilang ditiup angin.