Saturday 8 September 2012

Day-2 waiting Din Syamsuddin dare to explain openly and civilized Muhammad illiterate Arab who claimed prophet not a TERRORIST – Din S instead is hiding


(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

Dated 7 September 2012 I have sent via twitter article titled "Din Syamsudin doing Masturbation again, Masturbation again, saying Islam forbids the act of TERROR" while inviting Din Syamsuddin have courage to an open civilized discussion refute the statement of the author of the book Six Ways Toward God that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet is TERRORIST.

Today is the 2nd day after the article was sent to Din Syamsudin. What has been done by Din Syamsuddin? Not answering my invitation to an open and civilized discussion with confirmation, instead he is HIDING.

From behind his hiding Din Syamsuddin ordered Chairman of Muhammadiyah's Youth Leadership Center, Saleh P Daulay continue his jihad to convince the public, "Terror activities perpetrated by Muslims in Indonesia have nothing to do with Islam."

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Chairman of Muhammadiyah's Youth Leadership Center Saleh P Daulay at Warung Daun, Cikini, Central Jakarta, Saturday (08/09/2012), said, do not associate Islam with terrorism that occurred recently, although the perpetrators are Muslim. In order not to be an opinion piece in the public eye, Boarding Ngruki Sukogharjo as a recruiting ground for terrorists, the government must prove whether it's true or not Ngruki is a terrorist institution. If the government had strong evidence then of course the boarding school should be closed.

I've explained to Din Syamsuddin, according to the Koran, Muhammad an ignorant barbaric and illiterate Arab who claimed prophet is TERRORISTS. This is must be refuted by Muhammadiyah or Din Syamsuddin, if they want to continue selling the teachings of Muhammad which consisted only stupidity and savagery.

Applying the teachings of Islam can be likened to taking drugs, if boarding school Ngeruki classified as heavy consumer of Islamic teachings, while Muhammadiyah claiming not consumer but just sellers, Muhammadiyah should also take responsibility for the activities of fooling the Indonesian nation then many people believe Muhammad illiterate Arab is a prophet actualy only a dumb savage man.

If Din Syamsuddin do not DARE open and civilized discussion defending that there is no connection between terrorism and Islam in Indonesia, please send member of Muhammadiyah to confront the Authors of tthe Book Six Ways Toward God, I wait.

Further information please read:

http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084 
***

Hari ke-2 menunggu Din Syamsuddin berani menjelaskan secara terbuka dan beradab Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi bukan TERORIS - Din S malah sembunyi

Tanggal 7 September 2012 saya sudah mengirim melalui twitter tulisan berjudul “Din Syamsudin Onani lagi, Onani lagi, mengatakan Islam mengharamkan perbuatan TEROR”sambil mengajak Din Syamsuddin berani melakukan diskusi terbuka yang beradab mematahkan pernyataan penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi adalah seorang TERORIS.

Hari ini adalah hari ke-2 sesudah tulisan itu dikirim kepada Din Syamsudin. Apa yang dilakukan oleh Din Syamsuddin? Bukannya menjawab ajakan diskusi secara terbuka dan beradab dengan konfirmasi tetapi malah SEMBUNYI.

Dari balik persembunyiannya Din Syamsuddin menyuruh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay melanjutkan jihadnya meyakinkan masyarakat,  “Kegiatan teror yang dilakukan oleh Muslim di Indonesia tidak ada kaitan dengan Islam.”

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2012), mengatakan untuk tidak mengaitkan Islam dengan aksi teror yang terjadi belakangan ini, meski para pelakunya beragama Islam. Agar tidak menjadi sebuah opini di mata masyarakat, Pondok Pesantren Ngruki Sukogharjo sebagai tempat perekrutan teroris, pemerintah harus membuktikan apakah betul atau tidak Ngruki itu adalah lembaga pendidikan teroris. Bila pemerintah punya bukti yang kuat maka tentu saja pondok pesantren tersebut harus ditutup.

Saya sudah menjelaskan kepada Din Syamsuddin menurut Alquran Muhammad Arab buta huruf DUNGU dan BIADAB yang mengaku nabi adalah TERORIS. Ini yang harus dibantah oleh Din Syamsuddin atau Muhammadiyah jika masih mau ikut menjual ajaran Muhammad yang isinya hanya  KEDUNGUAN dan KEBIADABAN.

Menerapkan ajaran Islam bisa disamakan dengan mengkonsumsi NARKOBA, jika Pondok Pesantren Ngeruki digolongkan sebagai pengkunsumsi berat ajaran Islam sedangkan Muhammadiyah mengaku bukan pengkonsumsi tetapi hanya pengedar, sama saja Muhammadiyah juga harus bertanggungjawab atas kegiatannya ikut MENDUNGUKAN bangsa Indonesia sehingga banyak orang percaya Muhammad Arab buta huruf adalah nabi padahal hanya manusia DUNGU yang BIADAB.

Jika Din Syamsuddin tidak BERANI melakukan diskusi terbuka dan beradab mempertahankan pendapatnya bahwa tidak ada kaitan antara aksi terorisme di Indonesia dengan Islam silahkan utus orang Muhammadiyah untuk menghadapi Penulis Buku Enam Jalan Menuju Tuhan, saya tunggu.

Iinformasi lebih lanjut silahkan baca:

No comments:

Post a Comment