(Dalam bahasa Indonesia di bawah)
Dated 7 September 2012 I have sent
via twitter article titled "Din Syamsudin doing Masturbation again,
Masturbation again, saying Islam forbids the act of TERROR" while inviting
Din Syamsuddin have courage to an open civilized discussion refute the
statement of the author of the book Six Ways Toward God that Muhammad
illiterate Arab who claimed prophet is TERRORIST.
Today is the 3rd day after the
article was sent to Din Syamsudin. What has been done by Din Syamsuddin? Not
answering my invitation to an open and civilized discussion with confirmation,
instead he is still HIDING.
Notification that Din Syamsuddin
General Chairman of Muhammadiyah is hiding fear invited to an open and
civilized discussion about the Muhammad ignorant and illiterate savages Arab
who claimed prophet I have sent to Prof.. Dr. Didik J. Rachbini who besides
teaching and also served as Chairman of the Foundation Paramadina University
and was a candidate for the Vice Governor of Jakarta.
I am personally familiar with Prof.
Dr. Didik J. Rachbini because I've come to the Univeristy Paramadina Foundation
office, gave a copy of my book Six Wayas Toward God to Prof. Didik J. Rachbini.
I have also several times invited by prof. Didik J. Rachbini attending the
holding of discussions but only once I've attended. Following are reactions
from Prof. Dr. Didik J. Rachbini about a writing that I have sent him via
twitter.
Please trace
this account, look for his existence, if there is access to the police, be
arrested
fake account
provocation of race and religions, see his twit, there must be the culprit @agussari: @djrachbini who is he Bro? @JatayuDalam
Agree Sir (just
see his bio) RT @djrachbini: fake account
provocation of race and religions, see his twit, there must be the culprit @JatayuDalam
Check his
mobile position @alamsyahdian: Agree Sir (just see
his bio) RT @djrachbini be arrested @JatayuDalam
We know more
than 1400 years Islam defended by barbaric ways, who will come out of Islam was
threatened inserted into Hell, who venture out of Islam is not uncommon killed,
who dare to reveal the ignorance and barbarism of Islam permitted his blood and
killed.
Didik J.
Rachbini who already holds a Doctor and Professor should venture out of living
in ignorance and savagery of Islam, able to face people of different thingking
in a civilized manner, ie in a healthy and open discussion. But what did by
Didik J. Rachbini, unable to break away from the ignorance and savagery of
Islam, terrorized me by threatening to report to the police, order to look for
where I am and arrest me. Is this not a TERROR action taken by intellectual who
holds Professor and Doctor degree?
My name and
address must be on the record of the Secretary Didik J. Rachbini but why Prof.
Dr. Didik J. Rachbini choosed to TERROR via twitter than asking his secretary
to call me to invite open and civilized discussion ? This is one proof that
Islam fooling and uncivilizing Society
and what was said by Din Syamsuddin, there is no connection between Islam and
the acts of terror carried out by Muslims, proved wrong.
Didik J.
Rachbini holding title Professor Doctor chose terror to what he do not like
compared to a civilized solution. We can understand why people in the lower
layer are very easily provoked by Islam to make bomb. Let us wait for the
explanation of Din Syamsuddin due his statement made in public then should be
accounted for.
Further information please read:
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***
Hari ke-3 menunggu Din Syamsuddin
berani menjelaskan secara terbuka dan beradab Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi bukan TERORIS - Din S masih sembunyi
Tanggal 7 September 2012 saya sudah
mengirim melalui twitter tulisan berjudul “Din Syamsudin Onani lagi, Onani
lagi, mengatakan Islam mengharamkan perbuatan TEROR”sambil mengajak Din
Syamsuddin berani melakukan diskusi terbuka yang beradab mematahkan pernyataan
penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi adalah seorang TERORIS.
Hari ini adalah hari ke-3 sesudah
tulisan itu dikirim kepada Din Syamsudin. Apa yang dilakukan oleh Din
Syamsuddin? Bukannya menjawab ajakan diskusi secara terbuka dan beradab dengan
konfirmasi tetapi masih tetap SEMBUNYI.
Pemberitahuan bahwa Din Syamsuddin
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah bersembunyi takut diajak diskusi secara terbuka
dan beradab tentang Muhammad Arab buta huruf DUNGU dan BIADAB yang mengaku nabi
juga saya kirim kepada Prof. Dr. Didik J. Rachbini yang selain mengajar juga
menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas Paramadina dan pernah menjadi calon
Wakil Gubernur Jakarta.
Saya kenal pribadi dengan Prof, Dr.
Didik J. Rachbini karena saya pernah datang ke Kantor Yayasan Univeristas
Paramadina dan memberikan buku Enam Jalan Menuju Tuhan kepada Prof. Didik J.
Rachbini. Saya juga beberapa kali diundang oleh Prof. Didik J. Rachbini
menghadiri diskusi yang diadakannya tetapi hanya sekali saya pernah hadir.
Berikut reaksi Prof. Dr. Didik J. Rachbini atas tulisan yang saya kirim melalui
twitter.
Harap
ditelusuri akun ini, dicari keberadaannya, yg ada akses lapor polisi, diringkus
@JatayuDalam
akun palsu yg
provokasi sara, lihat twitnya, pasti ada pelakunya @agussari: @djrachbini siapa dia Mas?” @JatayuDalam
Stuju pak (br
liat bio nya) RT @djrachbini: Hrp ditelusuri akun
ini, cari keberadaannya, yg ada akses lapor polisi, diringkus @JatayuDalam
Kita ketahui bahwa lebih dari 1400
tahun Islam dipertahankan dengan cara-cara yang BIADAB, yang akan keluar dari
Islam diancam dimasukkan ke neraka Jahanam, yang berani keluar dari Islam tidak
jarang dibunuh, yang berani mengungkap KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam
dihalalkan darahnya lalu dibunuh.
Didik J. Rachbini yang sudah
bergelar Doktor dan Profesor seharusnya berani keluar dari hidup dalam
KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah, mampu menghadapi orang yang berbeda pandangan
dengan cara yang BERADAB, yaitu berdiskusi secara sehat dan terbuka. Tapi apa
yang dilakukan Didik J. Rachbini, tidak mampu melepaskan diri dari KEDUNGUAN
dan KEBIADABAN Islamiyah, meneror saya dengan mengancam melaporkan ke polisi,
menyebarkan seruan untuk mencari keberadaan saya lalu meringkus saya. Bukankan
ini aksi TEROR yang dilakukan seorang intelektual yang bergelar Profesor Doktor?
Nama dan alamat saya pasti ada di
catatan Sekretaris Didik J. Rachbini tetapi mengapa Prof. Dr. Didik J. Rachbini
memilih melakukan TEROR melalui twitter dibandingkan meminta sekretarisnya
menghubungi saya mengajak diskusi secara terbuka dan beradab? Ini salah satu
bukti bahwa Islam MENDUNGUKAN dan MEMBIADABKAN Masyarakat dan apa yang
dikatakan Din Syamsuddin, tidak ada kaitan antara aksi teror yang dilakukan
Muslim dengan Islam, terbukti SALAH.
Didik J. Rachbini yang bergelar
Profesor Doktor memilih melakukan teror terhadap apa yang tidak disukainya dibandingkan
penyelesaian yang BERADAB. Kita dapat mengerti mengapa orang di lapisan bahwa sangat
mudah diprovokasi oleh Islam untuk membuat bom. Mari kita tunggu penjelasan dari
Din Syamsuddin karena pernyataanya di muka umum harus dipertanggungjawabkan.
Informasi lebih lanjut silahkan
baca:
No comments:
Post a Comment