(Dalam bahasa Indonesia di bawah)
Today
is the 31th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering
questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet,
according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and
broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful
means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and
Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued
to healthy democratic.
A
few days ago, some members of the House of Representatives and one Professor of
University of Indonesia who all lives in
ignorance and barbarism of Islam made a statement demanding that the
president of Indonesia write a letter to Obama complaining about the film
'Innocence of Muslims'
Monday
(9/24/2012) Indonesian Ambassador to the United States, Dino Patti Djalal, came
to the White House and the U.S. State Department in Washington DC. At the White
House, Ambassador Dino met with National Security Council Senior Director
Daniel Russel, while the State Department he had a meeting with the Principal
Deputy Assistant Secretary of State, Joseph Y. Yun. Finish the meeting, Dino
explains, "As to what the U.S. can do in this case, it seems that local
authorities can not do much to take action against perpetrators of making the
video."
What
has been done by Indonesia's ambassador to the U.S. is a clever move from the
Indonesian government in dealing with the people who live in ignorance and
barbarity of Islam. Actually do not need to meet with White House officials and
U.S. State Department officials, simply come to the guard then give a press
statement that the U.S. government can not do anything about it. Such a result
was known in advance and the people of Indonesia who are not STUPID also know that
the U.S. government can not do anything about it.
People
who live in ignorance and barbarism of Islam may believe that drawing Muhammad
illiterate Arab who claimed prophet forbidden by Allah hu Barbar. But it needs
to be realized by all Muslims that the ban applies only to Muslims and does not
apply to unbelievers. What right do Muslims reduces freedom of unbelievers
create an image of Muhammad? If Muslims do not like the disbelievers make
drawings of Muhammad who is ignorant and barbarous, please leave Islam, then no
problem any more.
Let's
continue pushing more Muslim courageous to throw Islam into the trash.
Further information please read :
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***
Hari ke-31 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya
manusia DUNGU yang BIADAB, Duta Besar Indonesia untuk AS
Hari
ini adalah hari ke-31 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak
menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab
buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB,
tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara
bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang
protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet
harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.
Beberapa
hari yang lalu, beberapa anggota DPR-RI dan satu Guru Besar UI yang hidup dalam
KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam membuat pernyataan DUNGU menuntut agar presiden
RI menulis surat ke Obama mengeluh soal film ‘Innocence of Muslims’
Senin (24/09/2012) Duta Besar RI
untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, mendatangi Gedung Putih dan
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di Washington DC. Di Gedung Putih, Dubes
Dino bertemu dengan Senior Director National Security Council, Daniel Russel,
sementara di Deplu AS ia melakukan pertemuan dengan Principal Deputy Assistant
Secretary of State, Joseph Y. Yun. Selesai pertemuan, Dino menjelaskan, “Mengenai
apa yang bisa dilakukan AS dalam kasus ini, tampaknya pemerintah setempat tidak
bisa berbuat banyak untuk menindak pelaku pembuatan video.”
Apa yang dikerjakan oleh Dubes
Indonesia untuk AS merupakan langkah CERDIK dari pemerintah Indonesia dalam
menghadapi orang-orang yang hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.
Sebenarnya tidak perlu bertemu dengan pejabat Gedung Putih dan pejabat
Departemen Luar Negeri AS, cukup datang ke Satpam lalu berikan pernyataan pers
bahwa pemerintah AS tidak dapat berbuat apa-apa. Hasilnya seperti itu sudah
diketahui sebelumnya dan orang Indonesia yang tidak DUNGU juga tahu bahwa
pemerintah AS tidak dapat berbuat apa-apa.
Orang-orang yang hidup dalam
KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam boleh saja percaya bahwa menggambar Muhammad
Arab buta huruf yang mengaku nabi dilarang oleh Allah hu Barbar. Tapi perlu
disadari oleh semua Muslim bahwa larangan itu hanya berlaku bagi Muslim dan
tidak berlaku bagi kafir. Apa hak Muslim mengurangi kebebasan kafir membuat
gambar tentang Muhammad? Jika Muslim tidak suka kafir membuat gambar tentang
Muhammad yang DUNGU dan BIADAB, tinggalkan saja Islam, persoalan selesai.
Ayo terus kita dorong agar lebih
banyak Muslim berani membuang Islam ke tong sampah.
Informasi lebih lanjut silahkan
baca:
No comments:
Post a Comment