Saturday 8 September 2012

Day-14 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, Terrorism law not necessary revised


(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

Today is the 14th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

TEMPO.CO, Jakarta - Member of Commission on Law and Security House of Representatives, Ahmad Baskara said, Thursday, September 6, 2012, Act Combating Criminal Acts of Terrorism does not need to be revised. He argued that more needed in counter-terrorism efforts, are coordinating across the government sector.

Baskara said the problem of terrorism is not only business of National Counter-Terrorism Agency or the police. Ministry of Religious Affairs and the MUI for example, said Baskara, served to guide the thoughts of radical Muslims and accept the existence of Indonesian nationalism.

There is already progress member of the House of Representatives had dared to say the Ministry of Religious Affairs and the MUI is also responsible for terrorist activities in Indonesia. A step more needed so the House of Representatives understand, not radical Muslim to be considered, but good Muslim because radical Muslims always come from good Muslim. Good Muslim is a fertile ground for breeding radical Muslims. As long as there are good Muslims there will always be good Muslim convert to be Muslim radical.

If it is understood that the main source of terrorism is good Muslim, the House of Representatives will easily understand that the primary cause of Islamic terrorism is not a human because human is only a victim of Islamic teachings which only ignorance and savagery of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet. In order for Islamic terrorism in Indonesia can be solved, the action to be taken is remove Islam from Indonesia.

Let us continue to push the House of Representatives could quickly conclude that for the removing of Islamic terrorism in Indonesia, the most appropriate way is remove Islam from Indonesia.

Further information please read:

http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084 
***

Hari ke-14 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, UU Terorisme belum perlu direvisi

Hari ini adalah hari ke-14 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Bidang Hukum dan Keamanan DPR RI, Ahmad Baskara, mengatakan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme belum perlu direvisi. Ia beralasan yang lebih diperlukan dalam upaya pemberantasan terorisme adalah koordinasi lintas sektor pemerintahan. Kamis, 6 September 2012.

Baskara mengatakan masalah terorisme bukan hanya urusan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau kepolisian. Kementerian Agama dan MUI misalnya, kata Baskara, bertugas untuk membimbing pemikiran-pemikiran umat muslim radikal tentang nasionalisme dan menerima eksistensi Indonesia.

Sudah ada kemajuan anggota DPR-RI sudah berani mengatakan Kementerian Agama dan MUI juga bertanggungjawab atas kegiatan terorisme di Indonesia. Perlu selangkah lagi agar DPR-RI memahami bahwa yang harus diperhatikan bukan bukan Muslim radikal tetapi justru Muslim yang baik karena Muslim radikal selalu datang dari Muslim yang baik. Muslim yang baik merupakan ladang yang subur untuk pembibitan Muslim radikal. Selama masih ada Muslim yang baik akan selalu ada Muslim yang baik yang pindah menjadi Muslim radikal.

Jika sudah dipahami bahwa sumber utama terorisme adalah Muslim yang baik, DPR-RI akan mudah memahami bahwa penyebab utama adanya terorisme Islam bukan manusianya karena manusianya hanya korban dari ajaran Islam yang isinya hanya KEDUNGUAn dan KEBIADABAN dari Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi. Agar terorisme Islam dari Indonesia dapat diatasi, tindakan yang harus diambil adalah menghapus Islam dari Indonesia.

Mari kita dorong terus agar DPR-RI cepat dapat menyimpulkan bahwa untuk menghapus terorisme Islam di Indonesia jalan yang paling tepat adalah menghapus Islam dari Indonesia dengan cara menyadarkan masyarakat bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi menurut Alquran adalah TERORIS yang BIADAB.

Iinformation lebih lanjut silahkan baca:

No comments:

Post a Comment