(Dalam Bahasa Indonesia di bawah)
Dated 7 September 2012 I have sent
via twitter article titled "Din Syamsudin doing Masturbation again,
Masturbation again, saying Islam forbids the act of TERROR" while inviting
Din Syamsuddin have courage to an open civilized discussion refute the
statement of the author of the book Six Ways Toward God that Muhammad
illiterate Arab who claimed prophet is TERRORIST.
Today is the 15th day after the
article was sent to Din Syamsuddin. What has been done by Din Syamsuddin? Instead
of answering an invitation in an open and civilized discussion with
confirmation but hiding and still hiding untill now.
While Din Syamsuddin still hiding,
five state agencies comprising: National Commission for Women, National Police,
National Commission for Human Things, Indonesian Child Protection Commission,
and the Witness and Victim Protection Agency has formed Team Findings and
Recommendations Sampang to resolve the case religious violence in the district
of Sampang on August 26 that killed one person.
Vice Chairman of the National
Commission on Violence against Women, Masruchah, who became koordinatir of the
team, in a press release received by ANTARA here on Friday, cited among other,
teams will formulate recommendations to the national and local authorities to
ensure that such case as in Sampang will not be repeated either in Sampang as
well as in other regions.
The source of the problem is very
obvious due to the people in Sampang live in ignorance and barbarity of Islam
and recommendations should be submitted very easy, to remove the ignorance and
barbarism of Islam from Indonesia.
But its need to be realized that
they who are living in ignorance and barbarism of Islam not only people in
Sampang but still most of the people of Indonesia and not only ordinary people
but also the high state officials. Look at Twiiter message from the Chairman of
the House of Representatives to me.
To remove the ignorance and
barbarism of Islam from Indonesia the steps must be recommended to organize
courses which contents are giving the
knowledge that there is no book of God and Muhammad according to the Koran is
only a dumb barbarous people. Finish the course to the participants should be
given certificates stating has been freed from ignorance and barbarity of Islam.
For the first class of the courses, Speaker of the House of Representatives and
the community leaders Goenawan Mohammad should be listed as a participant.
Before the recommendations
submitted to the government, should be held forum for discussion in open and
civilized, we'll see whether Din
Syamsuddin can defend that Muhammad was not a terrorist.
Further information please read:
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***
Hari ke-15 menunggu Din Syamsuddin
berani menjelaskan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi bukan TERORIS – Tim
Temuan dan Rekomendasi Sampang
Tanggal 7 September 2012 saya sudah
mengirim melalui twitter tulisan berjudul “Din Syamsudin Onani lagi, Onani
lagi, mengatakan Islam mengharamkan perbuatan TEROR”sambil mengajak Din
Syamsuddin berani melakukan diskusi terbuka yang beradab mematahkan pernyataan
penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi adalah seorang TERORIS.
Hari ini adalah hari ke-15 sesudah
tulisan itu dikirim kepada Din Syamsudin. Ternyata Din Syamsuddin bukannya
menjawab ajakan diskusi secara terbuka dan beradab dengan konfirmasi tetapi
malah SEMBUNYI dan tetap SEMBUNYI hingga hari ini.
Sementara Din Syamsuddin masih sembunyi,
sebanyak lima lembaga negara yang terdiri dari: Komnas Perempuan, Kepolisian
Negara RI, Komisi Nasional Hal Asasi Manusia, Komisi Perlindungan Anak
Indonesia, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) membentuk Tim
Temuan dan Rekomendasi Sampang untuk menuntaskan kasus kekerasan agama di
Kabupaten Sampang pada 26 Agustus lalu yang menewaskan satu orang.
Wakil Ketua Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan, Masruchah, yang menjadi koordinatir tim, dalam siaran
pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, menyebutkan tim antara lain akan merumuskan
rekomendasi kepada otoritas nasional dan lokal untuk memastikan bahwa peristiwa
Sampang tidak akan terulang baik di Sampang maupun di wilayah lain.
Sumber masalah sudah jelas yaitu karena
masyarakat Sampang hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam dan rekomendasi
yang harus disampaikan juga mudah, hapus KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam dari
Indonesia.
Tetapi perlu disadari bahwa mereka
yang hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam bukan hanya masyarakat Sampang
tetapi masih sebagian besar masyarakat Indonesia dan bukan hanya rakyat biasa tetapi
juga pejabat tinggi negara. Perhatikan pesan twiiter dari Ketua DPR-RI kepada
saya.
Untuk menghapus KEDUNGUAN dan
KEBIADABAN Islam dari Indonesia langkah yang perlu direkomendasikan adalah menyelenggarakan
kursus yang isinya memberi pengetahuan bahwa tidak ada kitab dari Tuhan dan
Muhammad menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB. Selesai kursus
peserta diberi sertifikat BEBAS dari KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam. Pada
kursus gelombang pertama, Ketua DPR-RI dan Tokoh Masyarkat Goenawan Mohammad
sebaiknya didaftarkan sebagai peserta.
Sebelum rekomendasi disampaikan
kepada pemerintah, adakan forum diskusi yang terbuka dan beradab, kita lihat
apakah Din Syamsuddin masih dapat membela bahwa Muhammad bukan teroris.
Informasi lebih lanjut silahkan
baca:
http://sixwaystowardgod.blogspot.com/2012/09/din-syamsuddin-doing-masturbation-again.html
No comments:
Post a Comment