Sunday 30 September 2012

Day-36 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, learning the attitude


Today is the 36th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

Stupidity and savagery of Islam exhibited by the State officials increasingly evident. Head of Research and Development Ministry of Education and Culture, Khairil Anwar in Jakarta, Thursday (27/09/2012), said, "The government will remove the subjects of Natural and Social Sciences at the elementary school and replace it with learning the attitude. Religion in the lesson, not only practices of worship to Allah hu Barbar are assessed, but are also assessed whether he likes bullying his friend or does he like to steal?"

This way of thinking was very stupid and very barbaric spectacles measured in education. If students are good at worshiping Allah hu Barbar but ignorant and steal, WHY TEACH worshiping Allah hu Barbar? To the ignorant student and steal better taught NOT ignorant and NOT STEAL without worshiping Allah hu Barbar.

Students should be taught to think critically and openly so as to understand that the ignorant and steal harm others and has the ability to think critically and openly, students will see that worshiping Allah hu Barbar is only a stupid and barbaric ACTIVITY.

Stupid because precious life time better be used to study sciences. Barbaric because worshiping Allah hu Barbar in Arabic betray our own language, facing to the country belongs to Arab while worshiping Allah hu Barbar betray our own country.

The public should ask for accountability of Minister of Education and Culture what he meant to delete the lesson of Natural and Social Sciences, while maintaining a lesson for worshiping Allah hu Barbar, five times a day bowing and prostration lips muttered in Arabic, looking at the land belongs to the Arabs?

If it became clear the desired by the Minister of Education and Culture, Indonesian nation should continue living in stupidity and barbarism of Islam, the public should take bold steps to save the future of this nation.
***

Hari ke-36 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, Pelajaran sikap

Hari ini adalah hari ke-36 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam yang dipertontonkan oleh Pejabat Negara semakin nampak jelas. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  Khairil Anwar di Jakarta, Kamis (27/9/2012), mengatakan, “Pemerintah akan menghapus pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial di SD dan menggantinya dengan pelajaran sikap.  Di pelajaran Agama, tidak hanya praktek salat saja yang dinilai, namun dinilai juga apakah dia suka menjahili teman atau apakah dia suka mencuri?”

Ini jalan pikiran yang sangat DUNGU dan sangat BIADAB diukur dalam kacamata pendidikan. Jika murid pandai solat tetapi jahil dan mencuri, KENAPA DIAJARKAN SOLAT? Kepada murid yang jahil dan mencuri lebih baik diajarkan TIDAK JAHIL dan TIDAK MENCURI tanpa SOLAT.

Murid harus diajarkan berfikir kritis dan terbuka sehingga dapat memahami bahwa jahil dan mencuri merugikan orang lain dan dengan mampu berfikir kritis serta terbuka murid akan melihat bahwa SOLAT adalah KEGIATAN DUNGU yang BIADAB.

DUNGU karena waktu hidup yang berharga lebih baik digunakan untuk belajar ilmu pengetahahuan. BIADAB karena SOLAT dalam bahasa Arab menghianati bahasa sendiri, Solat menghadap negeri kepunyaan Arab menghianati Tanah Air sendiri.

Masyarakat luas harus meminta pertanggunjawaban dari Mengeri Pendidikan dan Kebudayaan apa maksud menghapus pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, sementara mempertahankan pelajaran SOLAT, nunggang nunggin lima kali sehari komat kamit dalam bahasa Arab sambil memandang negeri kepunyaan orang Arab?

Jika menjadi jelas yang diingikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah agar bangsa Indonesia terus hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, sebaiknya masyarakat berani mengambil langkah-langkah menyelamatkan masa depan bangsa ini.

No comments:

Post a Comment