Today
is the 59th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions)
spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to
the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly
appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful
means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and
Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued
to healthy democratic.
In
a few days the largest exhibition of Islamic ignorance and savagery of the year
will be held . Director General Organizers of Hajj and Umrah , Anggito Abimanyu
already in Mecca said, "15 specifically indicated the pilgrimage to commit
fraud against the worshipers so they could not leave."
People
who live in ignorance and barbarism of Islam is indeed have the logic of
thinking upside down. They saw tourists pilgrims who failed to depart as a
dupe, but the more deceived and harmed are those who succeed to depart.
In
addition to spending more money, they who success to depart spend energy and
thoughts so that they are more deceived. They were invited to maqom of Ibrahim
in the Kaba but the tomb of Ibrahim is in the land of Canaan. They feel already
perfect their worship, but still obligated bowing and prostration five times a
day lips muttered in Arabic, looking at the land belongs to the Arabs. They
feel like guest of Allah hu Barbar but many who has been stolen. (may be
assistants of Allah hu Barbar also a pickpocket).
To
have failed to depart we have to say congratulation avoided from larger fraud
and do not try again to join the pilgrimage tour forever.
***
Yang berangkat haji ditipu lebih banyak, Hari ke-59 bangkitnya kesadaran
Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB.
Hari
ini adalah hari ke-59 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak
menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab
buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB,
tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara
bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang
protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet
harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.
Beberapa
hari lagi akan digelar pameran KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam terbesar dalam
setahun. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Anggito Abimanyu yang sudah
berada di Mekah mengatakan, “15 penyelenggara ibadah haji khusus terindikasi
melakukan penipuan terhadap jamaah sehingga mereka tidak bisa berangkat.”
Orang
yang hidup di dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam memang logika berfikirnya
terbalik-balik. Mereka melihat calon wisatawan haji yang gagal berangkat
sebagai korban penipuan, padahal yang lebih banyak ditipu dan dirugikan adalah
mereka yang berhasil beranggkat.
Selain
mengeluarkan uang lebih banyak, mereka yang berhasil berangkat juga
mengeluarkan tenaga dan pikirannya sehingga mereka yang ditipu lebih banyak.
Mereka diajak ke maqom Ibrahim di Kabah padahal makam Ibrahim ada di Tanah
Kanaan. Mereka merasa ibadahya sudah sempurna padahal masih terus diwajibkan
nunggang-nungging lima kali sehari komat kamit bahasa Arab sambil memandang
negeri kepunyaan orang Arab. Mereka merasa menjadi tamu Allah hu Barbar padahal
tidak sedikit yang kecopetan (mungkin kaki tangan Allah hu
Barbar juga yang mencopet).
Kepada
yang gagal berangkat kita perlu ucapkan selamat lolos dari penipuan yang lebih
besar dan jangan coba-coba lagi ikut wisata haji untuk selamanya.
No comments:
Post a Comment