Thursday 4 October 2012

Day-41 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, NU fooling the nation and spreading savagery


Today is the 41th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

It must be aware that ignorance and barbarism will never disappear from the public as long as the world is still spinning and what can be done is to try to reduce the ignorance and savagery to an extent that does not disturb the public peace.

There are two ways that simultaneously must be done to reduce the ignorance and barbarism, is to educate the public in order to be SMART and civilized and to enforce laws that they who conducting savagery can be locked inside the jail.

Although there are many complaints about the law enforcement in Indonesia, but with the support of the community, improving the quality of law enforcement peroses in Indonesia continues to run and we could expect one time law enforcement in Indonesia can be done professionally.

Problems educate people to be not stupid and barbaric still very memperihatikan, not only the quality of the schools that have not been satisfactory, but the people who peddle stupid and barbaric teachings are still allowed to act freely. Consider the following news.

The Chairman of NU (Biggest Islamic organization in Indonesia), KH Said Aqil Siroj in a press release received by detikcom on Thursday (04/10/2012), said, "Dealers and manufacturers of drugs can be categorized as destructive to the life of community. The punishment for this crime is cut the right and left hand, right leg and left or removed from the earth. "

This is a stupid and barbaric verse made by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet as the basis by Said Aqil.
5:33. Indeed, the penalty for those who wage war against Allah and His Messenger and strive upon earth [to cause] corruption is none but that they be killed or crucified or that their hands and feet be cut off from opposite sides or that they be exiled from the land. That is for them a disgrace in this world; and for them in the Hereafter is a great punishment,

The debate over the punishment for drug manufacturers would be beneficial as long as the debate conducted in the frame of educating and building the nation. But what was said by Said Aqil not educate and develop the nation but FOOLING the nation and spreading SAVAGERY.

The death penalty is applied to related people for no longer disturb the peace of society but cut off the hands of people who are considered innocent obviously ignorant and barbarous, because its effects just to spread terror in the community.

NU which has ever done systematic massacre of more than half a million members and sympathizers of the Communist Party of Indonesia (PKI), apparently still unconscious is living in ignorance and barbarity of Islam and is still trying to cover up his past SINS with some actions that actually just flaunt ignorance and barbarity of Islam.

NU better goes into the cocoons and brood in order to be able to explain to the public what is actually encouraging people of NU dare to act stupid and barbaric slaughter half a million members and sympathizers of the PKI in the period 1965-1967 so that similar incidents do not happen again.
***

Hari ke-41 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, NU mendungukan dan membiadabkan bangsa

Hari ini adalah hari ke-41 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

Perlu disadari bahwa KEDUNGUAN dan KEBIADABAN tidak akan pernah hilang dari masyarakat selama dunia masih berputar dan yang dapat dilakukan adalah berusaha mengurangi KEDUNGUAN dan KEBIADABAN sampai batas yang tidak mengganggu kedamaian masyarakat.

Ada dua cara yang secara simultan harus dikerjakan untuk menekan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN, yaitu mendidik agar masyarakat menjadi CERDAS dan BERADAB dan melakukan penegakkan hukum agar mereka yang melakuakn KEBIADABAN dikurung di dalam penjara.

Walaupun masih banyak keluhan tentang penegakkan hukum di Indonesia, tetapi dengan dukungan masyarakat, peroses perbaikan kualitas penegakkan hukum di Indonesia terus berjalan dan satu saat kita boleh berharap penegak hukum di Indonesia dapat bekerja secara profesional.

Masalah mendidik masyarakat agar tidak DUNGU dan BIADAB masih sangat memperihatikan, bukan hanya kualitas sekolah yang belum memuaskan tetapi orang-orang yang menjajakan ajaran DUNGU dan BIADAB masih dibiarkan beraksi dengan leluasa. Perhatikan berita berikut.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam siaran pers yang diterima detikcom, Kamis (4/10/2012), mengatakan, “Pengedar dan produsen narkotika bisa dikategorikan kejahatan yang merusak tatanan kehidupan. Hukuman untuk kejahatan tersebut adalah dipotong tangan kanan dan kirinya, kaki kanan dan kirinya atau dihilangkan dari muka bumi.”

Ini salah satu ayat DUNGU dan BIADAB buatan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi  yang dijadikan dasar oleh oleh Said Aqil.
5:33. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,

Perdebatan masalah hukuman bagi produsen narkotika akan bermanfaat selama perdebatan itu dilakukan dalam bingkai mencerdaskan dan membangun bangsa. Tetapi apa yang dikatakan oleh Said Aqil bukan mencerdaskan dan membangun bangsa tetapi MENDUNGUKAN dan MEMBIADABKAN bangsa.

Hukuman mati diterapkan agar orang yang bersangkutan tidak lagi mengganggu kedamaian masyarakat tetapi memotong tangan orang yang dianggap bersalah jelas DUNGU dan BIADAB, karena dampaknya menebarkan TEROR di dalam masyarakat.

NU yang pernah melakukan pembantaian secara sistematis terhadap lebih dari setengah juta anggota dan simpatisan PKI, tampaknya masih belum sadar hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam dan masih berusaha menutupi DOSA masa lalunya dengan berbagai tindakan yang sebenarnya hanya memamerkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.

Lebih baik NU masuk  kepompong dan merenung agar dapat menjelaskan kepada masyarakat luas apa sebenarnya yang mendorong orang-orang NU berani melakukan tindakan DUNGU dan BIADAB membantai setengah juta lebih anggota dan simpatisan PKI pada kurun waktu 1965-1967 agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.

No comments:

Post a Comment