Wednesday 3 October 2012

Day-40 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, NU has argued


Today is the 40th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

Has been explained that the NU should be aware and acknowledge that Islam underlie the massacre by NU to more than half a million members and sympathizers of the PKI (Communist Party of Indonesia) in the period between 1965-1968, NU through Hasyim Muzadi has argued.

On Wednesday (3/10), former Chairman of the Board of NU, told REPUBLIKA.CO.ID, "The parties who are not satisfied with the reconciliation of the children of the nation related to the communist past in Indonesia do not have to extend the nation's wounds by urging the government or the president apologized and tried to open old wounds using human rights of westernisme version. Harmony which once forged between the adherents of communist children, children of revolution heroes, Kartosuwiryo children, and children PRRI / Permesta actually good enough to cover dark days ago."

Furthermore Hasyim Muzadi said, "Opening up old wounds very dangerous for Indonesia because the nation will split. I hope maneuver opening up the old wounds of the nation be terminated, the Muslims, not just NU will rise up along with across religions and the adherents of Pancasila. "

Dealing with people who live in ignorance and barbarism of Islam is not easy to reconcile children of Aidit (Former PKI leader) with children of Kartosuwiryo (Former of Islamist rebel) not the way to make these nation out of ignorance and barbarism of Islam as the correct way to educate and advance the nation is giving education of the true history.

To the students must be explained that the story of Gerwani (Woman PKI) and Pemuda Rakyat (Young PKI) has tortured and killed the Jendaral is just SLANDER and to students should also be pointed out that during the period between the years 1965-1965 more than half a million members and sympathizers of the PKI systematically slaughtered (planned with the targets set) by NU and behest of NU leader.

If students ask why NU has did such ignorant and barbaric act, it should be explained that as a heavy devotee of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, NU follows ignorance and barbarity that have been done by their lord, about 800 Jews has been massacred more than 1400 years ago .

Also needs to be explained about communist atrocities, such as many of the dead were killed by Communist Party of Viet Nam. But in Indonesia, the PKI did not do massacres and who did massacres was NU. This history must be written correctly. We should emulate the German Nation dared to show the cruelty of Hitler by opening  concentration camps as a tourist attraction. The Indonesian nation must have the courage to make a diorama how people of NU massacred the members and sympathizers of the PKI that such events will not recur.

Camel snapping that has been said by Hashim Muzadi, "not just NU will rise up along with across religions and the adherents of Pancasila." must be seen as an exhibit of ignorance and barbarity of Islam. No religious group and the adherents of Pancasila that will supports NU maintain ignorance and barbarity of Islam instead all the potential of the nation will rise to uphold the truth.

So far the wind of truth is already bearing fruit. On the internet the vibrant Muslims doing Jihad defending of Muhammad who is ignorant and barbarous mostly already silent. We should not disturb they who already silent but still continue to push who still spreading ignorance and barbarity of Islam to enter the cocoon, giving the opportunity to realize that the contents of Islam is only ignorance and barbarism then wait them out into a beautiful butterfly.
***

Hari ke-40 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, NU berkilah

Hari ini adalah hari ke-40 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

Dijelaskan bahwa NU harus sadar dan mengakui bahwa Islam mendasari pembantaian yang dilakukan oleh warga NU terhadap lebih dari setengah juta anggota dan simpatisan PKI pada kurun waktu antara 1965-1968, melalui Hasyim Muzadi NU berkilah.

Hari Rabu (3/10), Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, mengatakan kepada REPUBLIKA.CO.ID, “Pihak-pihak yang belum puas dengan rekonsiliasi para anak bangsa terkait masa lalu komunis di Indonesia tidak perlu memperpanjang luka bangsa dengan mendesak pemerintah atau presiden  meminta maaf dan berusaha membongkar luka lama dengan berkendaraan HAM versi westernisme. Kerukunan yang pernah dijalin antara kelompok anak-anak penganut komunis, anak-anak pahlawan revolusi, anak-anak Kartosuwiryo, dan anak-anak PRRI/Permesta, sebenarnya cukup baik untuk menutup masa kelam yang lalu.”

Selanjutnya Hasyim Muzadi mengatakan, “Mengorek luka lama sangat berbahaya bagi Indonesia karena bangsa akan terbelah. Saya harap manuver mengorek luka bangsa ini dihentikan, umat Islam, bukan hanya NU akan bangkit bertahan bersama lintas agama dan kelompok pancasilais.”

Menghadapi orang yang hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam memang tidak mudah, merukunkan anak Aidit dengan anak Kartosuwiryo bukan jalan membuat bangsa ini keluar dari KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam karena jalan yang benar untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa  adalah memberi pendidikan sejarah yang  benar.

Anak didik harus dijelaskan bahwa cerita Gerwani dan Pemuda Rakyat menyiksa dan membunuh para Jendaral hanya FITNAH dan anak didik juga harus dijelaskan bahwa pada kurun waktu antara tahun 1965-1965 lebih dari setengah juta anggota dan simpatisan PKI dibantai secara sistematis (direncanakan dengan target yang sudah ditetapkan) oleh warga NU atas perintah pimpinan NU. 

Jika murid bertanya mengapa NU melakukan tindakan DUNGU dan BIADAB seperti itu, harus dijelaskan bahwa sebagai pemuja berat  Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, NU mengikuti KEDUNGUAN dan KEBIADABAN yang pernah dilakukan oleh junjungan mereka yaitu membantai sekitar 800 orang Yahudi lebih dari 1400 tahun yang lalu.

Juga perlu dijelaskan tentang kekejaman komunis, misalnya banyak orang mati dibunuh  oleh Partai Komunis di Viet Nam.  Tetapi di Indonesia PKI tidak melakukan pembataian dan yang melakukan pembantaian adalah NU. Sejarah ini harus ditulis dengan benar. Kita harus meniru Bangsa Jerman yang berani mempertontonkan kekejaman Hitler dengan membuka Kamp Kosentrasi sebagai objek wisata. Bangsa Indonesia harus berani membuat diorama bagaimana orang-orang NU membantai anggota dan simpatisan PKI agar peristiwa seperti itu tidak terulang kembali.

Gertak UNTA yang dilontarkan oleh Hasyim Muzadi, ”bukan hanya NU akan bangkit bertahan bersama lintas agama dan kelompok pancasilais” harus dilihat sebagai pameran KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam. Tidak ada kelompok agama dan kaum Pancasilais yang mendukung NU mempertahankan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam sebaliknya semua potensi bangsa akan bangkit menegakkan KEBENARAN.

Sejauh ini angin kebenaran sudah membuahkan hasil. Di internet Muslim yang bersemangat berjihad membela Muhammad yang DUNGU dan BIADAB sudah banyak diam. Kita jangan mengusik yang sudah diam tetapi terus mendorong yang masih menyebarkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam untuk masuk ke dalam kepompong, memberi kesempatan menyadari bahwa isi dari Islam hanya  KEDUNGUAN dan KEBIADABAN lalu kita tunggu mereka keluar menjadi kupu-kupu yang indah.

No comments:

Post a Comment