Friday 5 October 2012

Day-42 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, anti corruption fatwa of MUI


Today is the 42th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

The number of people in Indonesia who give support to the Corruption Eradication Commission, made ​​the Chairman of the Indonesian Ulema Council (MUI), Amidhan, do not want to miss. On Tuesday, October 2, 2012 he said, "Agree with efforts to raise support for rejecting weakening of  KPK that Indonesia did not experience greater losses due to corruption. Against corruption that undermined the country's financial, MUI attitude is very clear. Even MUI has issued several fatwas related to corruption, among other fatwa about the oath of office, fatwa on the ban of corruption, fatwa on prohibition of bribery, and fatwas that advocate the use of reverse proof in the investigation of corruption cases."

What did by MUI only to show ignorance and barbarity of Islam, the proof without MUI fatwa, many of infidels do not corruption but after MUI issued many Fatwas of anti-corruption, corruption by Muslims has not diminished.

Corruption is not MUI business, and if MUI honest peddling the Koran, Muhammad illiterate Arab ignorant and barbaric  who claimed nprophet not only never made ​​a verse of anti-corruption  but instead justify robbing and to live of the spoils.

If the MUI would help reduce leakage state money for unnecessary things, MUI should make FATWA, that MUI will not consuming state money. Definitely the benefit will be great. State funds that being eaten by the MUI can be used to reduce poverty and we know the member of MUI not the poor.

If MUI bold issued a FATWA, that MUI will not consuming the state money, MUI will die so the disappearance of Islam in Indonesia will be faster. We wait the courage of MUI.
***

Hari ke-42 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, fatwa anti korupsi dari MUI

Hari ini adalah hari ke-42 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

Banyaknya pihak di Indonesia yang memberi dukungan kepada KPK, membuat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan, tidak mau ketinggalan. Pada Selasa, 2 Oktober 2012 mengatakan, “Sepakat dengan upaya penggalangan dukungan untuk menolak pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi agar Indonesia tidak mengalami kerugian yang lebih besar akibat korupsi. Terhadap tindakan korupsi yang menggerogoti keuangan negara, sikap MUI sudah sangat jelas. MUI bahkan telah mengeluarkan beberapa fatwa yang berkaitan dengan korupsi, di antaranya fatwa tentang sumpah jabatan, fatwa tentang larangan korupsi, fatwa tentang haramnya suap, dan fatwa yang menganjurkan penggunaan pembuktian terbalik dalam penyelidikan kasus korupsi. “

Apa yang dilakukan oleh MUI hanya pamer KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, buktinya tanpa fatwa MUI banyak kafir yang tidak korupsi sebaliknya setelah MUI mengeluarkan banyak Fatwa anti korupsi, Muslim yang korupsi tidak berkurang.  

Soal korupsi bukan urusan MUI dan jika MUI mau jujur menjajakan isi  Alquran, Muhammad Arab buta huruf DUNGU dan BIADAB yang mengaku nabi bukan hanya tidak pernah membuat ayat anti korupsi tetapi malah menghalalkan merampok dan hidup dari harta rampasan.

Jika MUI mau ikut mengurangi kebocoran uang negara untuk hal yang tidak perlu, MUI harus membuat FATWA bahwa MUI mengharamkan memakan uang negara. Pasti manfaatnya besar. Uang negara yang selama ini dimakan oleh MUI dapat digunakan untuk mengurangi kemiskinan dan kita tahu pengurus MUI bukan orang miskin.

Jika MUI berani mengeluarkan FATWA bahwa MUI haram memakan uang negara, MUI akan mati sehingga proses Islam hilang dari Indonesia akan lebih cepat. Kita tunggu keberanian MUI.

No comments:

Post a Comment