Waiting for an open and civilized discussion between the Chairman of the House of Representatives and the Authors Book Six Ways Toward God.

(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

Until this moment, I have not received confirmation from both Metro-TV and Speaker of the House of Representatives, when an open and civilized discussion between the Chairman of the House of Representatives and the Author of the book Six Ways Toward God will be held.

But I'm sure this discussion will be held, due the request come from the Chairman of the House of Representatives sent to me via twitter on August 19, 2012.

@ BetulBoim if you are a gentleman, we meet. Bring all your arguments along with your mind astray, I wait

The request, I have replied via twitter on August 20, 2012.

@ MA_DPR You set the time for the meeting, as long as open and civilized I surely come, I need a week for setting the trip, Thank.

Inquiry for a meeting came from a senior state officials, a very respectable man and I'm sure no lie and do not mess around. I fulfill the request, not because I am afraid to be said by the Speaker of the House of Representatives who is very honored that I am not a gentleman, for me as the little people will not be problem, if allege by Speaker of the House of Representatives, a respectable human being, as not a gentleman. I fulfill the request of Speaker of the House of Representatives solely because I think the problem that needs to be discussed is very important for our state and nation and even the impact can spread to the all corners of the world.

I myself never use the word gentleman in communicating with other people of Indonesia, as I prefer to use the word 'kesatria' (warrior) rooted in culture of our nation.

The reason I fullfill the request from the Chairman of the House of Representatives is also based on my understanding of the attitude of the 'kesatria' (Warrior) was written in the book of the Mahabharata, in which is told Yudhishthira accept the challenge of playing dice from the Kauravas, although already know will be defeated and it was advised by his brother not to accept the invitation. But Yudhishthira who are aware will be lose, do not want his pride humbled by doing not knightly, declined the invitation to play dice. Yudhishthira then lose and accept the consequences of defeat, his kingdom was taken by the Kauravas. At the end of the story the attitude of knight was fruitful, Yudhishthira regained the empire inherited by his father king Pandu.

Let us wait together confirmation from the Chairman of the House of Representatives when an open and civilized discussion between the Chairman of the House of Representatives and the Authors Book Six Ways Toward God will be held.

For more information please read:

http://sixwaystowardgod.blogspot.com/2012/08/waiting-for-metro-tv-prepares-open-and.html

http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084

***

Menunggu diskusi terbuka dan beradab antara Ketua DPR-RI dan Penulis Buku Enam Jalan Menuju Tuhan.

Hingga detik ini, saya belum mendapat kepastian baik dari Metro-TV maupun dari Ketua DPR-RI, kapan diskusi terbuka dan beradab antara Ketua DPR-RI dengan Penulis Buku Enam Jalan Menuju Tuhan diselenggarakan.

Tapi saya yakin diskusi ini akan diselenggarakan, mengingat permintaan adanya pertemuan datang dari Ketua DPR-RI yang dikirim kepada saya melalui twitter pada tanggal 19 Agustus 2012.

@BetulBoim klo anda gentleman, kita bertemu. Anda bawa semua argumentasi menurut pikiran anda yg sesat, sy tunggu

Permintaan tersebut sudah saya jawab melalui twitter pada tanggal 20 Agustus 2012.

@MA_DPR Anda tentukan waktunya selama pertemuan terbuka n beradab sy pasti datang, sy perlu 1 minggu sebelumnya utk mengatur perjalanan, Tx

Permintaan pertemuan tersebut datang dari pejabat tinggi negara yang sangat terhormat dan saya yakin tidak bohong dan tidak main-main. Saya penuhi permintaan tersebut, bukan karena saya takut dikatakan oleh Ketua DPR-RI yang sangat terhormat bahwa saya tidak gentleman, buat saya sebagai rakyat kecil tidak akan menjadi masalah dituduh oleh Ketua DPR-RI yang terhormat sebagai manusia yang tidak gentlemen. Saya penuhi keinginan Ketua DPR-RI semata-mata karena menurut saya masalah yang perlu dibicarakan sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini bahkan dampaknya dapat merembet ke seluruh ujung dunia.

Saya sendiri tidak pernah menggunakan kata gentleman dalam berkomunikasi dengan sesama orang Indonesia, karena saya lebih senang menggunakan kata KESATRIA yang berakar dari budaya bangsa sendiri.

Alasan saya memenuhi permintaan bertemu dari Ketua DPR-RI juga didasari pemahaman saya tentang sikap Kesatria yang ditulis di dalam kitab Mahabharata, di mana diceritakan Yudhistira menerima tantangan bermain dadu dari pihak Korawa, walaupun sudah tahu akan kalah dan sudah dinasehati oleh saudaranya agar tidak menerima undangan itu. Tetapi Yudhistira yang sadar akan kalah tidak mau merendahkan harga dirinya dengan bersikap tidak kesatria, menolak undangan bermain dadu. Yudhistira lalu kalah dan menerima konsekuensi dari kekalahannya, kerajaannya  diambil oleh Korawa. Di akhir cerita sikap kesatria itu berbuah, Yudhistira kembali mendapatkan kerajaan yang diwariskan oleh ayahnya raja Pandu.

Mari bersama-sama kita tunggu kepastian dari Ketua DPR-RI kapan diskusi terbuka dan beradab antara Ketua DPR-RI dan Penulis Buku Enam Jalan Menuju Tuhan dapat digelar.

Informasi lebih lanjut silahkan baca:

http://sixwaystowardgod.blogspot.com/2012/08/waiting-for-metro-tv-prepares-open-and.html