Saturday 11 August 2012

Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi manusia DUNGU yang BIADAB


Pemberitahuan saya bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, dituduh banyak Muslim yang masih terjebak hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah menghujat Islam dan Muhammad, padahal informasi bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB tidak saya dapat dari Jibril Tanah Abang dan bukan dari membaca buku Orientalis tetapi dari Alquran.

Tetapi kita sudah mengalami banyak  kemajuan, informasi bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, sudah mulai diterima oleh masyarakat luas dan memberitahukan atau menyebarluaskan informasi bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, sudah disadari bukan tindak kejahatan.

Buktinya, Anda dapat lihat, informasi bahwa Muhammad Arab buta  huruf yang  mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, dapat dibaca di akun fb, MUI, Humas Mabes Polsi, Kejaksaan, MA, dll. Informasi itu tidak dihapus dan akun saya tidak diblokir.

Kita harus terus mendorong agar masyarakat Indonesia berani membahas dan membuktikan secara TERBUKA dan BERADAB bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi memang BENAR, BENAR, BENAR hanya manusia DUNGU yang BIADAB.

Untuk menambahkan bukti bahwa memberitahukan masyarakat luas, Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak menghujat tetapi semata-mata menyampaikan KEBENARAN, mari  kita baca apa yang ditulis di Republika On Line (ROL) di bawah ini.

Jika Anda membaca tulisan itu dengan  kacamata KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah Anda akan menyimpulkan Muhammad nabi, tapi  jika Anda membaca dengan pikiran yang jernih dan dengan akal sehat Anda akan mudah melihat bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi  memang hanya manusia DUNGU yang BIADAB. Alasannya?

1.      Muhammad mengaku bertemu Jibril lalu disuruh membaca, karena tidak dapat membaca dipeluk oleh Jibril beberapa kali sampai Muhammad sesak nafas lalu bisa  membaca, ini  cara belajar membaca yang DUNGU, manusia  waras belajar membaca dari memahami huruf, kata, lalu kalimat.
2.      Bertemu Jibril, Muhammad bukan gembira tetapi malah ketakutan dan istrinya yang mengatakan agar jangan takut, ini membuktikan Muhammad bukan hanya manusia yang takut istri tetapi laki-laki yang berlindung di ketiak Khadijah.
3.      Lalu Khadijah membawa suaminya yang berprilaku seperti anak kecil ke Waraqah agar menghiburnya bahwa yang ditemuinya adalah Namus, mungkin ini semacam  GANDARUWO Arab.
4.      Pulang dari Waraqah Muhammad yang DUNGU masih ketakutan dan masih berselimut (entah dalam arti kiasan diselimuti Khadijah atau dalam arti sebenarnya) lalu membuat ayat DUNGU dengan judul “Selimut”
5.      Jelas dari apa yang ditulis di ROL bahwa Muhammad hanya anak kecil yang hidup di bawah ketiak Khadijah dan manusia ini memang BIADAB, tidak tahu berterima kasih kepada perempuan, lama setelah Khadijah meninggal dan sudah punya banyak pengikut tega-teganya membuat ayat 4:34. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.

MUI yang sudah diberitahukan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB dan diminta melakukan klarifikasi secara TERBUKA dan BERADAB, malam bungkam.

Tapi kita tidak boleh diam agar saudara sebangsa kita yang masih takut keluar dari hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islamiyah dapat segera melihat KEBENARAN, ayo terus beritahukan kepada masyarakat luas bahwa Muhammad Arab buta huruf  yang mengaku nabi menurut Alquran hanya  manusia DUNGU yang BIADAB.

Nuzulul Quran: Dari Gua Hira hingga Padang Arafah (1)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan

Senin, 17 Ramadhan/ 6 Agustus 610 M. Muhammad SAW yang sedang menyendiri dalam sebuah gua sempit di pegunungan sekitar Makkah kedatangan tamu istimewa. Adalah Malaikat Jibril tamu yang tiba-tiba singgah ke Gua Hira itu. ‘’Bacalah!’’ ujar Jibril kepada Muhammad. Rasulullah pun segera menjawab, ‘’Aku tak bisa membaca.’’ Lalu Jibril memegang dan memeluk tubuh Muhammad dengan sangat kuat. ‘’Aku sampai merasa sesak,’’ ujar Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Aisyah RA. 

Setelah itu, Jibril melepaskan pelukannya dan kembali berkata, ‘’Bacalah!’’ Muhammad SAW kembali menjawabnya, ‘’Aku tak bisa membaca.’’ Lagi-lagi Malaikat Jibril memeluk dan memegang tubuh Nabi SAW dengan sangat kuat. Rasa sesak kembali dirasakan Rasulullah. Hingga akhirnya Jibril melepaskannya dan kemudian berkata, ‘’Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.’’

Itulah lima ayat pertama Alquran, surah Al-Alaq yang diwahyukan Allah SWT melalui perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. 

Dengan keadaaan bergemetar Nabi Muhammad SAW bergegas pulang untuk menemui istrinya  Khadijah. Sesampainya di rumah, Rasulullah berkata,’’Selimuti aku, selimuti aku!’’ Khadijah pun menyelimuti suaminya yang menggigil hingga hilang rasa takutnya. ‘’Wahai Khadijah, apa yang terjadi padaku?’’ Tanya Nabi SAW. Dengan penuh kesabaran Khadijah menenangkan suaminya. Rasulullah SAW pun menceritakan pengalamannya selama berada di Gua Hira. ‘’Aku khawatir terhadap diriku sendiri,’’ ujar Nabi Muhammad.

‘’Tidak, bergembiralah! Demi Allah, selamanya Allah tidak akan menghinakanmu, karena engkau suka menyambung tali silaturahim, jujur dalam berkata, ikut meringankan
beban orang lain, suka menjamu tamu, dan suka menolong orang yang menegakkan kebenaran,’’ ujar Khadijah

Khadijah kemudian membawa suaminya menemui  anak pamannya bernama Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai.  Waraqah adalah pemeluk Nasrani di zaman
Jahiliyah. ‘’Wahai anak pamanku. Dengarkanlah kisah anak sauadaramu (Rasulullah SAW),’’ kata Khadijah. ‘’Apa yang engkau lihat anak saudaraku?

Rasulullah SAW kemudian bercerita tentang pengalamannya di Gua Hira. Setelah mendengar kisah itu,  Waraqah berkata, ‘’Itu adalah Namus yang diturunkan Allah SWT kepada Musa AS, andai aku masih hidup tatkala kaummu mengusirmu.’’ ‘’Benarkah mereka akan mengusirku?’’ Tanya Rasulullah. ‘’Benar! Tak seorangpun yang membawa risalah seperti engkau bawa melainkan akan dimusuhi. Andaikan aku masih hidup pada masamu nanti tentu aku akan membantumu dengan sepenuh hati.’’

Tak lama setelah itu, Waraqah tutup usia. Wahyu yang turun pun terputus. ‘’Nabi Muhammad SAW sampai bersedih,’’ ungkap Dr Akram Dhiya Al-Umuri dalam Shahih Sirah Nabawiyah. Saat wahyu tak kunjung tiba, Rasulullah SAW naik ke puncak gunung.
Dalam ketidakpastian itu, secara tiba-tiba Jibril muncul. ‘’Wahai Muhammad, engkau adalah benar-benar Rasul Allah,’’ ujar Jibril.

Ucapan Jibril itu membuat hati Nabi Muhammad tentram dan beliaupun pulang ke rumahnya. Menurut Dr Akram, tak diketahui secara pasti berapa lama wahyu itu tidak turun. Namun, menurut As-Suhaili dalam Ar-Raudhul Unuf, hal itu tak berlangsung lama. Hingga akhirnya wahyu kembali turun secara berangsur-angsur.

Wahyu kedua yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah ayat pertama surah Al-Mudatstsir: ‘’Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu beri peringatan, dan Tuhamu maka agungkanlah, dan pakaianmu maka bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) maka tinggalkanlah.’’

No comments:

Post a Comment