Wednesday 22 August 2012

Trilions rupiah of state funds wasted to enrich Islamic masturbation, its proof? Lets read an article by Hasyim Muzadi, writen in the Republika On Line.


(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Muslim societies has finished  fasting for a month, which ended with the celebration of Eid al-Fitr. Former Chairman of the Board of Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Muzadi, said after performing the fasting should be a new man according to the nature of holy Eid. "There has to be a change for better or same or deteriorate from within oneself and it can be seen after we finished fasting," said Hashim Muzadi to Republika on Tuesday (21/8).

Fasting obligation in Ramadhan for Muslim based on the verse in the Koran made by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet.

2:183. O you who have believed, decreed upon you is fasting as it was decreed upon those before you that you may become righteous –

The contents of this verse wrong, understandable due Muhammad illiterate, the meaning "upon those before you" are Jews and Christians, but in Jewish or Christian tradition, there is no obligation of fasting from God, fasting in the Jewish and Christian traditions built on human consciousness.

What is said by Hasyim Muzadi, "doing fasting obligation should become a new holy man" obviously Islamic masturbation. What is the relationship between doing obligations to Allah hu Barbar to be holy, because there is never an obligation to fast from God and without awareness and fighting for CHANGE, there would be no CHANGE.

Further written:
Hashim explained there are four levels of 'new' quality of human being after fasting. The first level is the quality of fail, where the human does not get the meaning of nothing but keeping hunger and thirst for a month of fasting. Four levels, namely the quality of excellent, extraordinary and great. This man is no longer interpret his fast with the self-ness or ego. "So 'self' was already lost as filled with God's commandments. The result of fasting is incredible," he said.

After moving to Yatrib Muhammad fasted following the Jews only a half day. But after not recognized prophet by the Jewish in Yatrib, Muhammad was no longer follow the Jews fasting. After winning the battle of Badr, raiding his own tribe, Muhammad taught fasting a month, less than the 40 days of Christians fasting and more than Jews fasting which is only one half day.

After fasting in month of Ramadan, had Muhammad turned into a better human being? Absolutely not. Notice verses he made before his death.

66:1. O Prophet, why do you prohibit [yourself from] what Allah has made lawful for you, seeking the approval of your wives? And Allah is Forgiving and Merciful.

48:16. Say to those who remained behind of the bedouins, "You will be called to [face] a people of great military might; you may fight them, or they will submit. So if you obey, Allah will give you a good reward; but if you turn away as you turned away before, He will punish you with a painful punishment."

Verse 66:1 was made after his eleven wives squabble over the division of spoils, and he fasted does not fuck his wives for a month and instead he had sex with female slaves were obtained as a gift from the ruler of Egypt then that slave was pregnant. After a month, Muhammad returned to his wives and felt his sex  endurance reduced then tried to drink honey to increase his sexual desire back.

Verse 48:16 was made to garner support from the Arab Badwi tribes because Muhammad lusted to fight the Byzantine army in the hope get a lot of booty and spoils which needed by Muhammad to support his family and his soldiers.

Start from Ramdhan after winning the battle of Badr, rob his own tribe until his death, Muhammad illiterate Arab who claimed prophet was not become a better man even more mad to woman and more mad to war.

Actually, people do believe in the prophet Muhammad no need to be regretted, but because of this belief led to wastage of state funds of trillions rupiah every year and 41 trillion budgeted for the coming year, which is used to fertilize Islamic masturbation, of course we must have the courage together to say STOP and the fund should be immediately diverted to fund projects that advance the People's Welfare.

Is Hasyim Muzadi or Republika On Line see anything wrong from my writing, let us discuss in an open and civilized, so that this nation can be immediately separated from the snares of Islam.
http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***

Triliyunan rupiah uang negara dihamburkan untuk menyemarakan ONANI Islamiyah, bukitnya? Kita baca tulisan Hasyim Muzadi di Republika On Line.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Masyarakat muslim telah usai menunaikan ibadah puasa selama satu bulan yang diakhiri dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, mengatakan usai menunaikan ibadah puasa harus menjadi manusia baru yang suci yang menjadi hakikat Idul Fitri. "Harus ada perubahan lebih baik atau sama saja ataukah memburuk dari dalam diri sendiri dan itu dapat dilihat setelah kita selesai berpuasa," kata Hasyim Muzadi kepada Republika, Selasa (21/8).

Muslim menjalankan kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan didasari ayat di Alquran yang dibuat oleh Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi.

2:183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Isi ayat ini salah, maklum Muhammad buta huruf, maksudnya orang-orang sebelum kamu adalah Yahudi dan Nasrani, tapi tidak ada di dalam tradisi Yahudi ataupun Nasrani, kewajiban berpuasa dari Tuhan. Ppuasa di dalam tradisi Yahudi dan Nasrani dibangun atas kesadaran manusia.

Apa yang dikatakan oleh Hasyim Muzadi, “menunaikan ibadah puasa harus menjadi manusia baru yang suci” jelas ONANI Islamiyah. Apa hubungan antara menjalankan kewajiban kepada Allah hu Barbar dengan menjadi suci, karena Tuhan tidak pernah memberikan kewajiban berpuasa kepada manusia dan tanpa kesadaran BERUBAH dan berjuang untuk BERUBAH, manusia tidak akan BERUBAH.

Lebih lanjut ditulis:
Hasyim memaparkan ada empat tingkatan kualitas manusia 'baru' usai melakukan ibadah puasa. Tingkatan pertama yaitu kualitas gagal di mana manusia itu tidak mendapatkan makna apa-apa kecuali menahan lapar dan haus selama satu bulan berpuasa. Tingkatan keempat, yaitu kualitas hasil puasa yang ekselent, yang luar biasa hebatnya. Manusia ini tidak lagi memaknai puasanya dengan ke-aku-an atau egonya.  "Jadi 'aku'-nya sudah hilang karena terisi dengan perintah-perintah Allah. Hasil puasa ini menghasilkan yang sangat luar biasa," ujarnya.

Pada waktu pindah ke Yatrib Muhammad berpuasa mengikuti orang Yahudi hanya satu setengah hari. Tetapi setelah tidak diakui nabi oleh orang Yahudi  di Yatrib, Muhammad tidak lagi berpuasa mengikuti orang Yahudi. Setelah menang perang Badar, merampok kafilah sukunya sendiri, Muhammad mengajarkan berpuasa sebulan, lebih sedikit dibandingkan puasa Nasrani yang 40 hari dan lebih banyak dibanding  puasa Yahudi yang hanya satu setengah hari.

Apakah dengan berpuasa setiap bulan Ramadhan, Muhammad berubah menjadi manusia  yang lebih baik? Sama sekali tidak. Perhatikan  ayat yang dibuatnya menjelang kematiannya.

66:1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

48:16. Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih."

Ayat 66:1 dibuat setelah sebelas istri-istrinya bertengkar soal pembagian harta rampasan, lalu dia puasa tidak menyetubuhi istri-istrinya selama sebulan dan sebagai gantinya dia berhubungan seksual dengan budak perempuan yang didapat sebagai hadiah dari orang Mesir sehingga budak itu hamil. Setelah sebulan, Muhammad kembali ke istri-istrrinya dan merasa staminanya berkurang lalu berusaha meminum madu untuk menaikan kembali gairah seksualnya.

Ayat 48:16 dibuat untuk menggalang dukungan dari suku Arab Badwi karena Muhammad bernafsu memerangi tentara Bizantium dengan harapan mendapat banyak harta rampasan dan harta rampasan itu diperlukan oleh Muhamamd untuk menghidupi keluarganya dan tentaranya.

Dari mulai puasa Ramdhan setelah menang perang Badar merampok sukunya sendiri sampai kematiannya, Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi tidak menjadi manusia yang lebih  baik bahkan menjadi semakin gila perempuan dan semakin gila perang.

Sebenarnya  orang percaya Muhammad nabi, tidak perlu disesalkan, tetapi karena kepercayaan ini menyebabkan pemborosan uang negara yang berjumlah triliyunan rupiah setiap tahun dan dianggarkan 41 triliyun untuk tahun mendatang, yang digunakan untuk menyuburkan ONANI  Islamiyah, tentu saja kita harus berani bersama-sama mengatakan STOP dan uang tersebut harus segera dialihkan untuk membiayai proyek-proyek yang memajukan KESEJAHTERAAN Rakyat.

Apakah Hasyim Muzadi atau Republika On Line melihat ada yang salah dari tulisan saya ini, ayo kita bahas secara terbuka dan beradab, agar bangsa ini dapat segera lepas dari jerat Islam.

No comments:

Post a Comment