Tuesday 21 August 2012

The rector of state Islamic universities funded by state also do Islamic masturbation, do not educate but fool the nation.


(Dalam bahasa Indonesia di bawah)

Read what was written by rector of UIN Sharif Hidayatullah Jakarta which was published in Kompas newspaper.

"The quality of one's religiosity and morality can not be achieved without based on awareness and freedom in determining their actions. The Koran asserts, there is no compulsion in religion. Sincerity and the sincerity of religion will be lost if it is done under threat and coercion. "

Rector of UIN take this verse as a basis:
2:256. There shall be no compulsion in [acceptance of] the religion. The right course has become clear from the wrong. So whoever disbelieves in Taghut and believes in Allah has grasped the most trustworthy handhold with no break in it. And Allah is Hearing and Knowing.

We are sure rector of UIN know the entire contents of the Koran but why this verse was not included in the discussion?

9:29. Fight those who do not believe in Allah or in the Last Day and who do not consider unlawful what Allah and His Messenger have made unlawful and who do not adopt the religion of truth from those who were given the Scripture - [fight] until they give the jizyah willingly while they are humbled.

According to verse 9:29 is not just people who do not want to be Muslim to be combated, but those who do not believe in after life or do not proscribe pork should also be fought. What that mean? Rector of UIN just looking perverse gratification or do Islamic masturbation.

Read what was written by rector of UIN Sharif Hidayatullah Jakarta.

"So, it's not fair to blame religious institutions and religious leaders on the various corruption and violence in Indonesia. Religious institutions do not have the authority and expertise to undertake the eradication of corruption in the public sphere and the state. The most far only appeal, appeals, petitions, or contribute to the streets to demonstrate. "

This is definitely masturbation, Is there bans on corruption in the Koran ? No!!!!, Even Muhammad illiterate Arab who claimed prophet makes verse.

8:69. So consume what you have taken of war booty [as being] lawful and good, and fear Allah . Indeed, Allah is Forgiving and Merciful.

Do the UIN Rector not understand history of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet? How Muhammad financed his family and his administration after being the ruler of Yatrib? From Zakat? No, because of Zakat for the poor.

Muhammad supported his family and army of the spoils. It is true, religious institutions are not the institutions to eradicate corruption and true religion teach the true life including not corruption. But Islam teaches mainly worship Allah hu Barbar and not prohibiting corruption, even justify to life of the spoils  as exemplified by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet.

Regrettably education institutions that should educate the nation instead be filled with activities of Islamic masturbation that fooling the  nation and for the masturbation can be stopped, it should be made clear to all Indonesian people that the content of the Koran only the ignorant and barbarous ravings of Muhammad an illiterate Arab who claimed prophet. Please read.

It should also be made clear that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet only a dumb savage man, please read.

I made this article open and I also inform the Rector of UIN through twitter. It would be nice if the Rector of UIN feel did not  Islamic masturbation refute what I wrote through open and civilized discussion and I am ready to explain that what was written by the Rector of UIN not educate the nation but instead fool the nation.

A comment from the rector of UIN.
. Thank you. Anyone who wrote idea in the mass media, is an honor to be commented even criticized.

http://www.amazon.com/Six-Ways-Toward-Apollinaris-Darmawan/dp/1612047084
***

Rektor UIN, perguruan tinggi Islam yang dibiayai dari uang rakyat juga melakukan ONANI Islamiyah yang tidak mencerdaskan tetapi mendungukan bangsa

Perhatikan apa yang ditulis Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dimuat di Harian Kompas.

“Kualitas keberagamaan dan moralitas seseorang tidak bisa diraih tanpa dilandasi kesadaran dan kebebasan dalam menentukan tindakannya. Al Quran menegaskan, tak ada paksaan dalam beragama. Ketulusan dan keikhlasan beragama akan hilang jika dilakukan di bawah ancaman dan paksaan.”

Rektor UIN mengambil ayat ini sebagai dasar:
2:256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Kita yakin Rektor UIN tahu keseluruhan isi Alquran tapi mengapa ayat ini tidak diikutsertakan dalam pembahasannya?

9:29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

Menurut ayat 9:29 bukan hanya orang yang tak mau masuk Islam yang harus diperangi, tetapi mereka yang tidak percaya pada hari kemudian atau tidak mengharamkan daging babi juga harus diperangi. Aritnya? Rektor UIN hanya mencari PEMUASAN sesat alias ONANI Islamiyah.

Perhatikan apa yang ditulis Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Maka, sungguh tidak fair menyalahkan lembaga agama dan kalangan tokoh agama atas terjadinya berbagai korupsi dan tindak kekerasan di Indonesia. Lembaga agama tidak memiliki kewenangan dan keahlian untuk melakukan pemberantasan korupsi dalam ruang publik dan negara. Paling jauh hanya imbauan, seruan, petisi, atau turut berdemonstrasi turun ke jalan.”

Ini jelas ONANI, apakah ada di dalam Alquran larangan korupsi? Tidak ada !!!!!, malah Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi membuat ayat.

8:69. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  

Apakah Rektor UIN tidak paham sejarah kehidupan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi? Dari mana Muhammad membiayai keluarga dan pemerintahannya setelah menjadi penguasa di Yatrib? Dari Zakat? Tidak karena Zakat untuk orang miskin.

Muhamamd menghidupi keluarga dan tentaranya dari harta rampasan. Benar, lembaga agama bukan lembaga pemberantasan korupsi dan agama benar mengajarkan hidup benar termasuk tidak korupsi. Tetapi Islam mengajarkan menyembah-nyembah Allah hu Barbar dan tidak melarang korupsi bahkan menghalalkan hidup dari harta rampasan sesuai hidup yang dicontohkan oleh Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi.

Patut disayangkan lembaga pendidikan yang seharusnya mencerdaskan bangsa malah diisi dengan kegiatan ONANI Islamiyah yang mendungukan bangsa dan agar ONANI Islamiyah dapat segera dihentikan, harus dijelaskan kepada semua orang Indonesia bahwa Alquran hanya berisi ocehan dungu dan biadab dari Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi silahkan baca.

Juga harus dijelaskan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, silahkan baca.

Tulisan ini saya buat terbuka dan juga saya informasikan kepada Rektor UIN melalui twitter. Alangkah baiknya jika Rektor UIN tidak merasa melakukan ONANI Islamiyah menyanggah apa yang saya tulis melalui diskusi terbuka yang beradab dan saya siap menjelaskan bahwa apa yang ditulis rektor UIN ini tidak mencerdaskan bangsa tetapi malah mendungukan bangsa.

http://nasional.kompas.com/read/2012/08/18/15285732/Agama.dan.Instrumen.Negara....

Komentar Rektor UIN.
. Terima kasih.Siapapun yg menulis gagasan di media massa, adl suatu kehormatan ktk dikomentari or dikritik sekalipun. 

No comments:

Post a Comment