Today is day 16 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
General Chairman of
Central Board of NU KH Said Aqil Siroj on Friday, said, "The judge who
daily struggle in the search for justice should have three good basic aspects,
the instinct, morality, and conscience. Leaders and decision makers who already
utilize these aspects will become law enforcer who has dignity, morals and
integrity, so any decision made bring serious benefits to society and the
state."
Said Aqil Siroj did not
mention pious to Allah hu Barbar as the main requirement to be a moral human
being, meaning Said Aqil Siroj began to realize that being a good person does
not need to be pious to Allah hu Barbar, no need to run duty to Allah hu
Barbar, do not need to worship in Arabic, do not need recite the Koran, because
it proved pious to Allah hu Barbar can make people become stupid and barbaric.
Said Aqil Siroj have
thrown Islamic teachings that stupid and savage that pious to Allah hu Barbar is an absolute
requirement to be a moral human being after seeing with his own eyes, that
humans who pious to Allah hu Barbar is not a good man but the man who
DISHONOUR, its example, Regent of Garut who was fired from his post, Anas
Urbaningrum who was forced to quit as the Chairman of the Democratic Party and
there are much more real and actual examples of those who are pious to Allah hu
Barbar but their life attitude are DISHONOUR .
***
NU
sudah membuang ajaran Islam yang DUNGU dan BIADAB ke tong sampah, hari ke-16 setelah 1000
viewer.
Hari ini adalah hari ke-16 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan tidak ada satu
pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus
sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
Ketua
Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Jumat, mengatakan, “Hakim yang setiap
hari bergumul dalam pencarian keadilan seyogyanya memiliki tiga aspek dasar
yang baik, yakni insting, moral, dan nurani. Pemimpin dan pengambil keputusan
yang sudah mendayagunakan aspek-aspek tersebut akan menjadi penegak hukum yang
bermartabat, memiliki moral dan integritas, sehingga setiap keputusannya
membawa maslahat bagi masyarakat dan negara."
Said
Aqil Siroj tidak menyebut bertaqwa kepada Allah hu Barbar sebagai syarat utama
menjadi manusia yang berakhlak, artinya Said Aqil Siroj mulai sadar bahwa
menjadi orang yang baik tidak perlu bertaqwa kepada Allah hu Barbar, tidak
perlu menjalankan kewajiban kepada Allah hu Barbar, tidak perlu solat dalam
bahasa Arab, tidak perlu mengaji, karena
terbukti bertaqwa kepada Allah hu Barbar dapat membuat manusia menjadi DUNGU
dan BIADAB.
Said
Aqil Siroj sudah membuang ajaran Islam yang DUNGU dan BIADAB bahwa bertaqwa
kepada Allah hu Barbar adalah syarat mutlak menjadi manusia yang berakhlak
setelah melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa manusia yang bertaqwa kepada
Allah hu Barbar bukan manusia yang baik tetapi manusia yang MEMALUKAN
contohnya, Bupati Garut yang dipecat dari jabatannya, Anas Urbaningrum yang
terpaksa berhenti dari Ketua Umum Partai Demokrat dan masih banyak lagi contoh
nyata dan aktual dari mereka yang bertaqwa kepada Allah hu Barbar tapi sikap
hidupnya MEMALUKAN.
No comments:
Post a Comment