Today is day 22 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
Chairman of Central Board
of PDI Perjuangan Party, Ahmad Basarah at the opening of the sixth anniversary
of Baitul Mulsimin Inodneisa, wing organization of PDI-Perjuangan in Jakarta,
Friday (29/3) says, "Thingking of Bung Karno is very Islam oriented. This
was evident when Bung Karno introduce consensus agreement in our state
system."
This argument is misleading because Bung Karno
in the 1940s has also written an article titled "Islam Sontoloyo"
Ahmad Basarah also said,
"If the survey says PDIP always top three because of Baitul Muslim."
What is said clearly
CHEATING because the election after Baitul Muslim Indonesia formed by PDI
Perjuangan the votes collected by PDI Perjuangan actually declined.
Chairman of Advisory
Council Golkar Party Akbar Tandjung joined gave a speech and said, "In the
perspective of politics, political parties require wing organization
particularly Islam . Due to Indonesia population predominantly Muslim."
Speech of Chairman of
Advisory Council of Golkar Party and also former Chairman of the HMI on the
anniversary of Baitul Muslimin Indonesia a clear indication that the Baitul
Muslim Indonesia sell PDI Perjuangan to Muslim.
Chairman of the
Indonesian Mosque Council (DMI), Jusuf Kalla (JK) who also gave a speech,
stating, "In the span of 20 years the rate of growth of mosque in the
country is by 63 percent. Meanwhile, in the same time, as many as 130 per cent
the growth of the houses of worship of Christian which is bigger than the
growth of mosque. It's great we as Muslims. The Muslims in Indonesia so
tolerance to other people."
Comparing mosques and
churches JK pointed out, "One of the particular tribe, would have to worship
in a church that listed the name of his tribe. They are fragmented. Meanwhile,
the existing mosques in Indonesia are used by all Muslims from tribes and
regions from everywhere."
The content of speech of
JK obvious has nuances of JIHAD.
The event was attended by
Chairman of Central Board of Muhammadiyah Din Syamsuddin, Chairman of
Advisory Board of the Golkar Party Akbar
Tanjung, Chairman of the Council of Mosques Indonesia Jusuf Kalla, former
Chairman NU Hasyim Muzadi, Honorary Chairman of the Board of Election
Organizers (DKPP) Jimly Asshidiqie, academics Yudi Latif, and several prominent
of KAHMI
Invitations were present
predominantly alumni of HMI and a clear evidence of Baitul Muslim Indonesia has
entered into a conspiracy to sell PDI Perjuangan to HMI that can be dragged
into live in stupidity and barbarity of Islam.
To the Nationalists who
still active in the PDI Perjuangan what did by Baitul Muslimin Indonesia should
be a warning, Do not let PDI Perjuangan be Islamized and do not let PDI
Perjaungan be foolish und uncivilized by Islam.
Steps to be taken by the
Nationalists do not sufficient to disband Baitul Muslim Indonesia which is a
parasite in the body of PDI Perjuangan but also must together to remove Islam
from Indonesia that stupidity and barbarity of Islam no longer interfere with
the life of nation and state.
***
Baitul
Muslimin membuat Permufakatan Jahat dengan HMI mendungukan dan membiadabkan PDI
Perjuangan, hari ke-22 setelah 1000
viewer.
Hari ini adalah hari ke-22 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan tidak ada satu
pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus
sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad
Basarah dalam pembukaan peringatan HUT ke-6 Baitul Mulsimin Inodneisa,
organisasi sayap PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (29/3) mengatakan, "Pemikiran
Bung Karno sangat berorientasi pada Islam. Hal itu terbukti saat Bung Karno
mengenalkan musyawarah mufakat dalam sistem kenegaraan kita."
Pendapat ini menyesatkan karena
Bung Karno tahun 1940-an juga pernah menulis artikel berjudul “Islam Sontoloyo”
Ahmad Basarah juga mengatakan, "Kalau
survei bilang PDIP selalu tiga teratas itu karena Baitul Muslimin."
Apa yang dikatakan jelas MENIPU
karena pada pemilihan umum setelah Baitul Muslimin Indonesia dibentuk oleh PDI
Perjuangan perolehan suara PDI Perjuangan malah merosot.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai
Golkar Akbar Tandjung ikut memberi sambutan dan mengatakan, "Dalam perspektif politik,
partai politik memerlukan organisasi sayap khususnya beragama Islam. Karena di
Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam."
Sambutan ketua dewan pembina Golkar
yang juga mantan Ketua Umum HMI pada ulang tahun Baitul Muslimin Indonesia
menjadi indikasi yang jelas bahwa Baitul Muslimin Indonesia menjual PDI
Perjuangan kepada Islam.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia
(DMI), Jusuf Kalla (JK) yang juga ikut memberi sambutan, menyatakan, “Dalam
rentang waktu 20 tahun angka pertumbuhan masjid di Tanah Air ialah, sebesar 63
persen. Sedangkan, dalam rentang waktu yang sama, sebanyak 130 persen rumah
ibadah umat kriastiani tersebut menggungguli pertumbuhan masjid. Ini hebatnya
kita sebagai umat Muslim. Umat Muslim di Indonesia saking toleransinya terhadap
umat lain.”
Membandingkan masjid dan gereja JK mencontohkan,
“Seseorang dari suku tertentu, pasti akan beribadah di sebuah gereja yang
tertera nama sukunya. Mereka terkotak-kotak. Sedangkan, masjid-masjid yang ada
di Indonesia digunakan seluruh umat Islam dari suku dan daerah mana saja.”
Isi sambutan JK sangat jelas
bernuansa JIHAD.
Acara itu dihadiri oleh Ketua PB
Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung,Ketua
Dewan Mesjid Indonesia Jusuf Kalla, Mantan Ketua Umum NU Hasyim Muzadi, Ketua
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie, akademisi Yudi
Latif, dan beberapa tokoh dari KAHMI
Undangan
yang hadir didominasi alumni HMI dan menjadi bukti jelas Baitul Muslimin
Indonesia sudah mengadakan permufakatan jahat menjual PDI Perjuangan kepada HMI
agar PDI Perjuangan dapat diseret hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADBAN Islam
Kepada
kaum Nasionalis yang masih aktif di PDI Perjuangan apa yang dilakukan Baitul
Muslimin Indonesia harus menjadi peringatan, jangan biarakan PDI Perjuangan
DIISLAMKAN dan jangan biarkan PDI
Perjaungan DIDUNGUKAN dan DIBIADABKAN oleh Islam.
Langkah
yang perlu diambil oleh kaum Nasionalis tidak cukup membubarkan Baitul Muslimin
Indonesia yang menjadi parasit di dalam tubuh PDI Perjuangan tapi juga harus
bersama-sama menghapus Islam dari bumi Nusantara agar KEDUNGUAN dan KEBIADABAN
Islam tidak lagi mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.
http://penjagakitabullah.blogspot.com
ReplyDelete