Saturday 30 March 2013

Baitul Muslim create conspiracy with HMI to foolish and uncivilising PDI Perjuangan, day-22 after 1000 viewer


Today is day 22 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

Chairman of Central Board of PDI Perjuangan Party, Ahmad Basarah at the opening of the sixth anniversary of Baitul Mulsimin Inodneisa, wing organization of PDI-Perjuangan in Jakarta, Friday (29/3) says, "Thingking of Bung Karno is very Islam oriented. This was evident when Bung Karno introduce consensus agreement in our state system."

This argument is misleading because Bung Karno in the 1940s has also written an article titled "Islam Sontoloyo"

Ahmad Basarah also said, "If the survey says PDIP always top three because of Baitul Muslim."

What is said clearly CHEATING because the election after Baitul Muslim Indonesia formed by PDI Perjuangan the votes collected by PDI Perjuangan actually declined.

Chairman of Advisory Council Golkar Party Akbar Tandjung joined gave a speech and said, "In the perspective of politics, political parties require wing organization particularly Islam . Due to Indonesia population predominantly Muslim."

Speech of Chairman of Advisory Council of Golkar Party and also former Chairman of the HMI on the anniversary of Baitul Muslimin Indonesia a clear indication that the Baitul Muslim Indonesia sell PDI Perjuangan to Muslim.

Chairman of the Indonesian Mosque Council (DMI), Jusuf Kalla (JK) who also gave a speech, stating, "In the span of 20 years the rate of growth of mosque in the country is by 63 percent. Meanwhile, in the same time, as many as 130 per cent the growth of the houses of worship of Christian which is bigger than the growth of mosque. It's great we as Muslims. The Muslims in Indonesia so tolerance to other people."

Comparing mosques and churches JK pointed out, "One of the particular tribe, would have to worship in a church that listed the name of his tribe. They are fragmented. Meanwhile, the existing mosques in Indonesia are used by all Muslims from tribes and regions from everywhere."

The content of speech of JK obvious has nuances of JIHAD.

The event was attended by Chairman of Central Board of ​​Muhammadiyah Din Syamsuddin, Chairman of Advisory Board  of the Golkar Party Akbar Tanjung, Chairman of the Council of Mosques Indonesia Jusuf Kalla, former Chairman NU Hasyim Muzadi, Honorary Chairman of the Board of Election Organizers (DKPP) Jimly Asshidiqie, academics Yudi Latif, and several prominent of KAHMI

Invitations were present predominantly alumni of HMI and a clear evidence of Baitul Muslim Indonesia has entered into a conspiracy to sell PDI Perjuangan to HMI that can be dragged into live in stupidity and barbarity of Islam.

To the Nationalists who still active in the PDI Perjuangan what did by Baitul Muslimin Indonesia should be a warning, Do not let PDI Perjuangan be Islamized and do not let PDI Perjaungan be foolish und uncivilized by Islam.

Steps to be taken by the Nationalists do not sufficient to disband Baitul Muslim Indonesia which is a parasite in the body of PDI Perjuangan but also must together to remove Islam from Indonesia that stupidity and barbarity of Islam no longer interfere with the life of nation and state.

 
 ***

Baitul Muslimin membuat Permufakatan Jahat dengan HMI mendungukan dan membiadabkan PDI Perjuangan, hari ke-22 setelah 1000 viewer.

Hari ini adalah hari ke-22 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah dalam pembukaan peringatan HUT ke-6 Baitul Mulsimin Inodneisa, organisasi sayap PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (29/3) mengatakan, "Pemikiran Bung Karno sangat berorientasi pada Islam. Hal itu terbukti saat Bung Karno mengenalkan musyawarah mufakat dalam sistem kenegaraan kita."

Pendapat ini menyesatkan karena Bung Karno tahun 1940-an juga pernah menulis artikel berjudul “Islam Sontoloyo”

Ahmad Basarah juga mengatakan, "Kalau survei bilang PDIP selalu tiga teratas itu karena Baitul Muslimin."

Apa yang dikatakan jelas MENIPU karena pada pemilihan umum setelah Baitul Muslimin Indonesia dibentuk oleh PDI Perjuangan perolehan suara PDI Perjuangan malah merosot.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung ikut memberi sambutan dan  mengatakan, "Dalam perspektif politik, partai politik memerlukan organisasi sayap khususnya beragama Islam. Karena di Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam."

Sambutan ketua dewan pembina Golkar yang juga mantan Ketua Umum HMI pada ulang tahun Baitul Muslimin Indonesia menjadi indikasi yang jelas bahwa Baitul Muslimin Indonesia menjual PDI Perjuangan kepada Islam.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) yang juga ikut memberi sambutan, menyatakan, “Dalam rentang waktu 20 tahun angka pertumbuhan masjid di Tanah Air ialah, sebesar 63 persen. Sedangkan, dalam rentang waktu yang sama, sebanyak 130 persen rumah ibadah umat kriastiani tersebut menggungguli pertumbuhan masjid. Ini hebatnya kita sebagai umat Muslim. Umat Muslim di Indonesia saking toleransinya terhadap umat lain.”

Membandingkan masjid dan gereja JK mencontohkan, “Seseorang dari suku tertentu, pasti akan beribadah di sebuah gereja yang tertera nama sukunya. Mereka terkotak-kotak. Sedangkan, masjid-masjid yang ada di Indonesia digunakan seluruh umat Islam dari suku dan daerah mana saja.”

Isi sambutan JK sangat jelas bernuansa JIHAD.

Acara itu dihadiri oleh Ketua PB Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung,Ketua Dewan Mesjid Indonesia Jusuf Kalla, Mantan Ketua Umum NU Hasyim Muzadi, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie, akademisi Yudi Latif, dan beberapa tokoh dari KAHMI

Undangan yang hadir didominasi alumni HMI dan menjadi bukti jelas Baitul Muslimin Indonesia sudah mengadakan permufakatan jahat menjual PDI Perjuangan kepada HMI agar PDI Perjuangan dapat diseret hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADBAN Islam

Kepada kaum Nasionalis yang masih aktif di PDI Perjuangan apa yang dilakukan Baitul Muslimin Indonesia harus menjadi peringatan, jangan biarakan PDI Perjuangan DIISLAMKAN dan jangan biarkan  PDI Perjaungan DIDUNGUKAN dan DIBIADABKAN oleh Islam.

Langkah yang perlu diambil oleh kaum Nasionalis tidak cukup membubarkan Baitul Muslimin Indonesia yang menjadi parasit di dalam tubuh PDI Perjuangan tapi juga harus bersama-sama menghapus Islam dari bumi Nusantara agar KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam tidak lagi mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.


1 comment:

  1. http://penjagakitabullah.blogspot.com

    ReplyDelete