Sunday 17 March 2013

If Satinah beheaded in Saudi Arabia Jusuf Kalla and his friends who still defend Islam should be blamed, day-7 after 1000 viewer.


Today is day 7 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

Chairman of the Task Force for migrant workers of Indonesia (TKI) Humfrey Djemat said that the government of Indonesia's negotiating team, led by former Minister of Religious Affairs M Maftuh Basyuni has been successful in reducing the amount of diyat demanded by the employer's family of Satinah from Rp. 25 billion to Rp 18 billion or 7 million riyals. Kingdom of Saudi Arabia who originally set a payment deadline of diyat until December 14 has given additional time of up to six months

Humfrey said, "Although the Government is willing to pay diyat billions of rupiah, if the demands of victim's family fullfiled, Satinah case could be a bad precedent. Later it will result bad impact in other migrant workers case."

What said by Humfrey is true, Do not let our government blackmailed by Saudi Arabia families because many Indonesian people who also would be beheaded if not pay diyat.

This is a serious matter and Parliament must make a decision that the beheaded penalty that faced by people of Indonesia in Saudi Arabia should not be handled by the government. The Indonesian government that stands on civilized law should not be equated with Saudi Arabia which built upon the ignorance and barbarity of Islam.

It is better who should deal with Satinah case is Jusuf Kalla and his friends which still adamant defense of Islam in Indonesia. The means to be used facing Saudi Arabia is the Koran. Give a threat to the government of Saudi Arabia, "If Satinah not released, the people of Indonesia will burn all the Koran in Indonesia."

As the most populous Muslim nation in the world, Saudi Arabia will certainly be afraid, and if Saudi Arabia reckless behead  Satinah, executed burning all the Koran in Indonesia so there are no more Muslims in Indonesia and there are no more hajj travel to Mecca. Funds that can be saved from the hajj travel should be used to build factories so there are no more Indonesian people who seek fortune in Saudi Arabia.

If Saudi Arabia frees Satinah, after Satinah arrival in Indonesia all the Koran in Indonesia remains should be burned so that Indonesia can be free from ignorance and barbarism of Islam.

 
 ***

Jika Satinah dipancung di Arab Saudi Jusuf Kalla dkk yang tetap mempertahankan Islam harus disalhkan, hari ke-7 setelah 1000 viewer.

Hari ini adalah hari ke-7 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Ketua Satgas Tugas TKI Humfrey Djemat mengatakan bahwa tim perunding pemerintah Indoensia, yang dipimpin oleh Mantan Menteri Agama M Maftuh Basyuni sudah berhasil menurunkan jumlah diyat yang diminta keluarga majikan Satinah dari semula Rp. 25 milyar menjadi Rp 18 Milyar atau 7 juta riyal. Kerajaan Arab saudi yang semula menetapkan batas waktu pembayaran diyat hingga 14 Desember sudah memberi kelonggaran waktu hingga enam bulan mendatang

Humfrey mengatakan, “Meski Pemerintah bersedia membayar diyat hingga miliaran rupiah, jika diikuti tuntutan keluarga korban, kasus Satinah bisa jadi preseden buruk. Nanti akan berakibat pada TKI-TKI yang lainnya."

Apa yang dikatakan oleh Humfrey benar, jangan biarakan pemerintah kita diperas oleh keluarga-keluarga Arab Ssudi karena masih banyak orang Indonesia yang juga akan dipancung jika tidak membayar diyat.

Ini masalah serius dan DPR harus segera bersikap mengambil keputusan bahwa hukuman pancung yang dihadapi oleh orang Indonesia di Arab Saudi tidak boleh ditangani oleh pemerintah. Pemerintah Indonesia yang berdiri di atas hukum yang beradab tidak boleh disejajarkan dengan Arab Saudi yang dibangun di atas KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.

Sebaiknya yang menangani masalah Satinah adalah Jusuf Kalla dan kawan-kawannya yang masih bersikukuh mempertahankan Islam di Indonesia. Senjata yang harus digunakan dalam menghadapai Arab Saudi adalah Alquran. Beri ancaman kepada pemerintah Arab Saudi, “Jika Satinah tidak dibebaskan, rakyat Indonesia akan membakar semua Alquran yang ada di Indonesia.”

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, pasti Arab Saudi akan takut, dan jika Arab Saudi nekat memenggal kepala Satinah, laksanakan bakar semua Alquran yang ada di Indonesia sehingga tidak ada lagi Muslim di Indonesia  dan tidak ada lagi wisata haji ke Mekah. Dana yang dapat dihemat dari wisata haji harus segera digunakan untuk membangun pabrik-pabrik sehingga tidak perlu lagi ada orang Indonesia mencari rezeki di Arab Saudi.

Jika Arab Saudi membebaskan Satinah, setibanya Satinah di Indonesia sebaiknya semua Alquran yang ada di Indonesia tetap dibakar sehingga Indonesia dapat bebas dari KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.

No comments:

Post a Comment