Today is day 7 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
Chairman of the Task
Force for migrant workers of Indonesia (TKI) Humfrey Djemat said that the
government of Indonesia's negotiating team, led by former Minister of Religious
Affairs M Maftuh Basyuni has been successful in reducing the amount of diyat
demanded by the employer's family of Satinah from Rp. 25 billion to Rp 18
billion or 7 million riyals. Kingdom of Saudi Arabia who originally set a
payment deadline of diyat until December 14 has given additional time of up to
six months
Humfrey said,
"Although the Government is willing to pay diyat billions of rupiah, if
the demands of victim's family fullfiled, Satinah case could be a bad
precedent. Later it will result bad impact in other migrant workers case."
What said by Humfrey is
true, Do not let our government blackmailed by Saudi Arabia families because
many Indonesian people who also would be beheaded if not pay diyat.
This is a serious matter
and Parliament must make a decision that the beheaded penalty that faced by
people of Indonesia in Saudi Arabia should not be handled by the government.
The Indonesian government that stands on civilized law should not be equated
with Saudi Arabia which built upon the ignorance and barbarity of Islam.
It is better who should
deal with Satinah case is Jusuf Kalla and his friends which still adamant
defense of Islam in Indonesia. The means to be used facing Saudi Arabia is the
Koran. Give a threat to the government of Saudi Arabia, "If Satinah not
released, the people of Indonesia will burn all the Koran in Indonesia."
As the most populous
Muslim nation in the world, Saudi Arabia will certainly be afraid, and if Saudi
Arabia reckless behead Satinah, executed
burning all the Koran in Indonesia so there are no more Muslims in Indonesia
and there are no more hajj travel to Mecca. Funds that can be saved from the
hajj travel should be used to build factories so there are no more Indonesian
people who seek fortune in Saudi Arabia.
If Saudi Arabia frees
Satinah, after Satinah arrival in Indonesia all the Koran in Indonesia remains
should be burned so that Indonesia can be free from ignorance and barbarism of
Islam.
***
Jika
Satinah dipancung di Arab Saudi Jusuf Kalla dkk yang tetap mempertahankan Islam
harus disalhkan, hari ke-7 setelah
1000 viewer.
Hari ini adalah hari ke-7 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan tidak ada satu
pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus
sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
Ketua
Satgas Tugas TKI Humfrey Djemat mengatakan bahwa tim perunding pemerintah
Indoensia, yang dipimpin oleh Mantan Menteri Agama M Maftuh Basyuni sudah
berhasil menurunkan jumlah diyat yang diminta keluarga majikan Satinah dari
semula Rp. 25 milyar menjadi Rp 18 Milyar atau 7 juta riyal. Kerajaan Arab
saudi yang semula menetapkan batas waktu pembayaran diyat hingga 14 Desember
sudah memberi kelonggaran waktu hingga enam bulan mendatang
Humfrey
mengatakan, “Meski Pemerintah bersedia membayar diyat hingga miliaran rupiah,
jika diikuti tuntutan keluarga korban, kasus Satinah bisa jadi preseden buruk. Nanti
akan berakibat pada TKI-TKI yang lainnya."
Apa
yang dikatakan oleh Humfrey benar, jangan biarakan pemerintah kita diperas oleh
keluarga-keluarga Arab Ssudi karena masih banyak orang Indonesia yang juga akan
dipancung jika tidak membayar diyat.
Ini
masalah serius dan DPR harus segera bersikap mengambil keputusan bahwa hukuman
pancung yang dihadapi oleh orang Indonesia di Arab Saudi tidak boleh ditangani oleh
pemerintah. Pemerintah Indonesia yang berdiri di atas hukum yang beradab tidak
boleh disejajarkan dengan Arab Saudi yang dibangun di atas KEDUNGUAN dan
KEBIADABAN Islam.
Sebaiknya
yang menangani masalah Satinah adalah Jusuf Kalla dan kawan-kawannya yang masih
bersikukuh mempertahankan Islam di Indonesia. Senjata yang harus digunakan
dalam menghadapai Arab Saudi adalah Alquran. Beri ancaman kepada pemerintah
Arab Saudi, “Jika Satinah tidak dibebaskan, rakyat Indonesia akan membakar
semua Alquran yang ada di Indonesia.”
Sebagai
negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, pasti Arab Saudi akan takut, dan
jika Arab Saudi nekat memenggal kepala Satinah, laksanakan bakar semua Alquran
yang ada di Indonesia sehingga tidak ada lagi Muslim di Indonesia dan tidak ada lagi wisata haji ke Mekah. Dana
yang dapat dihemat dari wisata haji harus segera digunakan untuk membangun
pabrik-pabrik sehingga tidak perlu lagi ada orang Indonesia mencari rezeki di
Arab Saudi.
Jika
Arab Saudi membebaskan Satinah, setibanya Satinah di Indonesia sebaiknya semua Alquran
yang ada di Indonesia tetap dibakar sehingga Indonesia dapat bebas dari
KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.
No comments:
Post a Comment