Today is day 17 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
After public discussion
on "Reflection and Direction of Indonesian Judicial Reform" organized
by the Institute for Research and Advocacy for Independent Judiciary Indonesia
(LeIP) and Forum of Judge Discussion Indonesia on Alila Hotel, Jalan
Pecenongan, Central Jakarta, Monday (03/25/2013), the former Chairman of the
Supreme Court (MA) Harifin Tumpa said, "Many judges entangled the cases
lately made public confidence in the judiciary thinning. So to regain public
trust, the judge must first be transformed into representative of God the fair
and just."
Almighty God according to
the Pancasila (basic principles of Indonesia) is a just and fair God, God for
all Indonesian people without distinction of race, faith and class. Therefore,
in order the Indonesian judges to be representative of a fair and just God must
be clear to Indonesian judges that the God worshiped by the judges is Almighty
God according to the Pancasila.
To ensure that judges
represent Almighty God according to the Pancasila, must be done a test, asked
whether the judge is worshiping Allah hu Barbar, whether the judge is praying
to run the command of Allah hu Barbar,
whether the judge read the Koran or the Book of Allah hu Barbar. If the answer
is "yes" it can be concluded that the judge do not represent a fair
and just God because, according to Koran, Allah hu Barbar dishonest and unfair.
Read the letter 8 verse
41
Remember that what you
can earn as spoils of war, lo-fifth to God, Apostle, Apostle relatives,
orphans, the poor and ibnussabil
Allah hu Barbar according
to the above verse is CHEAT, ask a fifth part of the booty. Indonesian judges
in confiscating the goods of the crime must be submitted to the state, there is
no section for Allah hu Barbar and stupid apostle.
Read the letter 9 verse
60
Indeed, the zakat, is
only for poor people, the poor, the management-board charity, the mu'allaf who
persuaded him, for (freeing) slaves, those in debt, for the way of Allah and
for them yuang is on the way, as a statute that required Allah, and Allah is
Knower, Wise.
Allah hu Barbar in the
above verse is Not knowing at all that the judges also need to live and Allah
hu Barbar unfair to the judges for not regulate where judges are entitled to
income.
***
Hakim
Indonesia yang bejad moral mewakili Allah hu Barbar yang DUNGU dan BIADAB, hari ke-17 setelah 1000
viewer.
Hari ini adalah hari ke-17 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan tidak ada satu
pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus
sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
Setelah
diskusi publik “Refleksi dan Arah Pembaruan Peradilan Indonesia” yang
diselenggarakan Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan
Indonesia (LeIP) dengan Forum Diskusi Hakim Indonesia di Hotel Alila, Jalan
Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2013), mantan Ketua Mahkamah Agung (MA)
Harifin Tumpa mengatakan, “Banyaknya hakim yang malah terjerat kasus
akhir-akhir ini membuat kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan menipis.
Sehingga untuk kembali merebut kepercayaan publik, para hakim harus terlebih
dahulu bertransformasi menjadi perwakilan Tuhan yang jujur dan adil.”
Tuhan
Yang Maha Esa menurut Pancasila adalah Tuhan yang jujur dan adil, Tuhan bagi
semua orang Indonesia tanpa membeda-bedakan suku, kepercayaan dan golongan.
Karena itu agar hakim Indonesia dapat menjadi perwakilan Tuhan yang jujur dan
adil harus jelas Tuhan yang disembah oleh para hakim adalah Tuhan Yang Maha Esa
menurut Pancasila.
Untuk
memastikan bahwa para hakim mewakili Tuhan Yang Maha Esa menurut Pancasila,
harus dilakukan tes, ditanya apakah hakim itu menyembah Allah hu Barbar, apakah
hakim itu solat menjalankan perintah Allah hu Barbar, apakah hakim itu mengaji atau
membaca kitab dari Allah hu Barbar. Jika jawabannya “ya” sudah dapat ditarik
kesimpulan hakim itu tidak mewakili Tuhan yang jujur dan adil karena menurut
Alquran, Allah hu Barbar tidak jujur dan tidak adil.
Baca
surat 8 ayat 41
Ketahuilah,
sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka
sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan ibnussabil
Allah
hu Barbar menurut ayat di atas CURANG, meminta seperlima bagian dari rampasan
perang. Hakim Indonesia dalam menyita barang dari kejahatan harus diserahkan
kepada negara, tidak ada bagian untuk Allah hu Barbar dan rasul DUNGU.
Baca
surat 9 ayat 60
Sesungguhnya
zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah
hu Barbar di ayat dia atas Maha Tidak mengetahui bahwa hakim juga perlu hidup
dan Allah hu Barbar tidak adil terhadap para hakim karena tidak mengatur dari
mana hakim berhak mendapat penghasilan.
No comments:
Post a Comment