Sunday 3 March 2013

Islam in Indonesia has been The End, MUI admitted involved in business crime, the 128th day after Video The End of Islam



Islam in Indonesia has been The End, MUI admitted involved in business crime, the 128th day after Video The End of Islam


Today is 128th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Indonesia Ulema Council (MUI) will take over the shares of PT Golden Traders Indonesia (GTI) Sharia mostly belonging to Malaysian citizens. "In order not to cause problems for customers," said consultant PT GTI Sharia Yogyakarta, BRAy Joyokusumo, told Tempo, Thursday, February 28, 2013. Sharia GTI stock is owned by individuals and institutions. MUI has a stake of 10 percent, House Speaker Marzuki Alie 10 percent, the rest is controlled by two citizens of Malaysia. One of them Han Cun Ong. Ong allegedly fled customer gold and money amounting to Rp 10 trillion.

TEMPO.CO, Jakarta - Commodity Futures Trading Supervisory Board (Bappebti), Ministry of Commerce stated modus bulging with gold scam is not new. "It's actually a recurring old mode," said Chief Bappebti, Syahrul R. Sempurnajaya, in a press conference at his office, Friday, March 1, 2013. He explained that the recent widespread investment companies that harm society. The companies engaged in trading gold. Some of them are Raihan Jewellery, Golden Traders Indonesia Sharia (GTIS), Virgin Gold Mining Corporation, and Trimas Mulia. Syahrul also thinks that the company offers fixed income as something unclean. "Fixed income is only in the bank," he said.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Learning from the case of PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah, Bank Indonesia advise people to be careful on offer lucrative investment. Deputy Head of the Representative Office of Bank Indonesia Yogyakarta, Causa Faith Karana, said people need to be wary of companies that offer promising investment return that is much higher than the average investment. "Do not be easily lured by the rewards offered. Society must be vigilant, "he said when contacted by Tempo, Saturday, March 2, 2013.

TEMPO.CO, Jakarta - Chairman of the Economic Council of Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan, admitted MUI received profit share amounting to 10 percent of PT Golden Traders Indonesia Sharia (GTIS). These profits received by Foundation of Da'wah Development Fund belong to MUI. According to Amidhan, the profit received due to the board of MUI sitting as a board of advisors in GTIS. »MUI only become supervisory board in GTIS sharia," he said yesterday. The board of trustees of the MUI, he said, is the Secretary-General Ichwan Sam and Head of Fatwa KH Ma'ruf Amin.

It is already complete the proof that the contents of Islam is only ignorance and savagery.


 ***

Islam Indonesia sudah TAMAT, MUI mengaku ikut usaha kejahatan, hari ke-128 setelah Vidio Akhir dari Islam.

Hari ini adalah hari ke-128 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengambil alih saham PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah yang sebagian besar milik warga negara Malaysia. "Agar tidak menimbulkan persoalan bagi nasabah," kata konsultan PT GTI Syariah Yogyakarta, BRAy Joyokusumo, kepada Tempo, Kamis, 28 Februari 2013. Saham GTI Syariah dimiliki oleh perorangan dan lembaga. MUI memiliki saham sebesar 10 persen, Ketua DPR Marzuki Alie 10 persen, sisanya dikuasai dua warga Malaysia. Salah satunya Ong Han Cun. Ong diduga melarikan emas dan uang nasabah sebesar Rp 10 triliun.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan menyatakan modus penipuan dengan emas bodong bukan merupakan hal baru. "Sebenarnya ini modus lama yang berulang," kata Kepala Bappebti, Syahrul R. Sempurnajaya, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 1 Maret 2013. Ia menjelaskan, belakangan marak adanya perusahaan investasi yang merugikan masyarakat. Perusahaan-perusahaan itu bergerak di bidang perdagangan emas. Beberapa di antaranya adalah Raihan Jewellery, Golden Trader Indonesia Syariah (GTIS), Virgin Gold Mining Corporation, dan Trimas Mulia. Syahrul pun menilai fixed income yang ditawarkan perusahaan tersebut sebagai sesuatu yang haram. “Fixed income hanya ada di bank," ucapnya.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Belajar dari kasus PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah, Bank Indonesia menyarankan masyarakat bersikap hati-hati atas tawaran investasi menggiurkan. Deputi Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Causa Iman Karana, mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai tawaran investasi perusahaan yang menjanjikan imbalan yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata investasi lainnya. “Jangan mudah terpancing dengan imbalan yang ditawarkan. Masyarakat harus waspada,” kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 Maret 2013.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perekonomian Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan, mengakui MUI menerima keuntungan saham sebesar 10 persen dari PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS). Keuntungan tersebut diterima Yayasan Dana Dakwah Pembangunan milik MUI. Menurut Amidhan, keuntungan tersebut diterima karena pengurus MUI duduk sebagai dewan penasihat di GTIS. »MUI hanya menjadi dewan pengawas syariah di GTIS,” ujarnya kemarin. Dewan pengawas dari MUI, kata dia, adalah Sekretaris Jenderal Ichwan Sam dan Ketua Bidang Fatwa KH Ma’ruf Amin.

Lengkap sudah bukti bahwa isi Islam hanya KEDUNGUAN dan KEBIADABAN.

No comments:

Post a Comment