Today is 129th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.
JAKARTA,
RIMANEWS - United Development Party (PPP) has asked the police to evaluate the
existence of the Special Detachment 88 Anti-terror (Detachment 88) such as the
encouragement of community organizations (Ormas) of Islam. The request was
conveyed by Vice Chairman PPP Lukman Hakim Saifuddin, in Jakarta, Saturday
(03/02/2013). "It should be a thorough assessment of the existence of
Detachment 88, since long the existence of Detachment 88 disturbing the sense
of justice." he said.
The
majority of the Indonesian people feel safe after Detachment 88 doing
counter-terrorism operations, so who should be evaluated? To be evaluated are
the Muslims who are not afraid to take action of terrorism because they are
more afraid to Allah hu Barbar who likes to punish his people who do not want
to fight jihad against the infidels.
Furthermore
according to Lukman, "Actions of Detachment 88 against terrorism is also often associate it
with Islam. Consequently, there is the stigma of terrorism is closely related
to Muslims. It would really hurt and discredited Muslims. This condition is
troubling Islamic organizations."
Islamic
organizations become restless, for fear of the Detachment 88 is a good symptom.
This fear must be developed so that there is no Muslim would dare commit terror
acts and if they are aware that Muhammad illiterate Arab who claims prophet is
a barbaric terrorists who slaughtered 800 Jews in the open market at Yatrib, of
course, Muslims are made to be more afraid of the Detachment 88 compared to
Allah hu Barbar would sooner leave Islam so that our nation can more quickly
advance.
***
PPP
dan Ormas Islam lebih takut Densus-88 dibanding Allah hu Barbar, hari ke-129 setelah Vidio Akhir dari Islam.
Hari ini adalah hari ke-129 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata
tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan
ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi.
Perhatikan perkembangan berikut.
JAKARTA,
RIMANEWS - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Polri mengevaluasi
keberadaan Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) seperti dorongan sejumlah
organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua
Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin, di Jakarta, Sabtu (2/3/2013). "Perlu
evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan Densus 88, sejak lama keberadaan Densus
88 mengusik rasa keadilan masyarakat." katanya.
Sebagian
besar masyarakat Indonesia merasa aman setelah Densus 88 melakukan operasi pemberantasan terorisme, jadi siapa yang harus
dievaluasi? Yang harus dievaluasi adalah Muslim yang tidak takut melakukan
tindakan Terorisme karena lebih takut kepada
Allah hu Barbar yang gemar mengazab umatnya yang tidak mau berjihad melawan
kafir.
Lebih
jauh menurut Lukman, “Sepak terjang Densus 88 dalam pemberantasan terorisme
juga sering mengaitkannya dengan agama Islam. Akibatnya, muncul stigma
terorisme erat kaitannya dengan umat Islam. Ini tentu sungguh merugikan dan
mendeskriditkan umat Islam. Kondisi inilah yang meresahkan ormas Islam."
Ormas
Islam menjadi resah, karena takut kepada Densus 88 adalah gejala baik. Ketakutan
ini harus terus dikembangkan agar tidak ada lagi Muslim yang berani melakukan
tindakan Teror dan jika mereka sadar bahwa Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi adalah seorang Teroris BIADAB yang membantai 800 Yahudi di pasar
terbuka di Yatrib, tentu Muslim yang dibuat menjadi lebih takut kepada
Densus 88 dibanding kepada Allah hu
Barbar akan lebih cepat meninggalkan Islam sehingga bangsa dan negara kita dapat
lebih cepat maju.
No comments:
Post a Comment