Monday 4 March 2013

PPP and Islamic organizations are more afraid of Detachment-88 than Allah hu Barbar, the 129th day after Video The End of Islam




Today is 129th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

JAKARTA, RIMANEWS - United Development Party (PPP) has asked the police to evaluate the existence of the Special Detachment 88 Anti-terror (Detachment 88) such as the encouragement of community organizations (Ormas) of Islam. The request was conveyed by Vice Chairman PPP Lukman Hakim Saifuddin, in Jakarta, Saturday (03/02/2013). "It should be a thorough assessment of the existence of Detachment 88, since long the existence of Detachment 88 disturbing the sense of justice." he said.

The majority of the Indonesian people feel safe after Detachment 88 doing counter-terrorism operations, so who should be evaluated? To be evaluated are the Muslims who are not afraid to take action of terrorism because they are more afraid to Allah hu Barbar who likes to punish his people who do not want to fight jihad against the infidels.

Furthermore according to Lukman, "Actions of Detachment 88  against terrorism is also often associate it with Islam. Consequently, there is the stigma of terrorism is closely related to Muslims. It would really hurt and discredited Muslims. This condition is troubling Islamic organizations."

Islamic organizations become restless, for fear of the Detachment 88 is a good symptom. This fear must be developed so that there is no Muslim would dare commit terror acts and if they are aware that Muhammad illiterate Arab who claims prophet is a barbaric terrorists who slaughtered 800 Jews in the open market at Yatrib, of course, Muslims are made to be more afraid of the Detachment 88 compared to Allah hu Barbar would sooner leave Islam so that our nation can more quickly advance.

 
 ***

PPP dan Ormas Islam lebih takut Densus-88 dibanding Allah hu Barbar, hari ke-129 setelah Vidio Akhir dari Islam.

Hari ini adalah hari ke-129 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

JAKARTA, RIMANEWS - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Polri mengevaluasi keberadaan Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) seperti dorongan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin, di Jakarta, Sabtu (2/3/2013). "Perlu evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan Densus 88, sejak lama keberadaan Densus 88 mengusik rasa keadilan masyarakat." katanya.

Sebagian besar masyarakat Indonesia merasa aman setelah Densus 88 melakukan operasi  pemberantasan terorisme, jadi siapa yang harus dievaluasi? Yang harus dievaluasi adalah Muslim yang tidak takut melakukan tindakan Terorisme karena lebih  takut kepada Allah hu Barbar yang gemar mengazab umatnya yang tidak mau berjihad melawan kafir.

Lebih jauh menurut Lukman, “Sepak terjang Densus 88 dalam pemberantasan terorisme juga sering mengaitkannya dengan agama Islam. Akibatnya, muncul stigma terorisme erat kaitannya dengan umat Islam. Ini tentu sungguh merugikan dan mendeskriditkan umat Islam. Kondisi inilah yang meresahkan ormas Islam."

Ormas Islam menjadi resah, karena takut kepada Densus 88 adalah gejala baik. Ketakutan ini harus terus dikembangkan agar tidak ada lagi Muslim yang berani melakukan tindakan Teror dan jika mereka sadar bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi adalah seorang Teroris BIADAB yang membantai 800 Yahudi di pasar terbuka di Yatrib, tentu Muslim yang dibuat menjadi lebih takut kepada Densus  88 dibanding kepada Allah hu Barbar akan lebih cepat meninggalkan Islam sehingga bangsa dan negara kita dapat lebih cepat maju.


No comments:

Post a Comment