Today is 70th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.
Bogor:
President Susilo Bambang Yudhoyono on Monday (7/1) at 09.00 am, received a
number of scholars interpreters at the Bogor Palace, led by Sheikh Muhammad Ali
al-Shobuni. Ash-Shobuni is a scholars interpreters of King Abdul Aziz
University, Saudi Arabia, and has been named as the World Muslim Leaders in
2007 by DIQA. Ash-Shobuni come with Ahmad Mujahid Muhammad ibn Ali al-Shobuni
from Saudi Arabia, H. Kechik (Malaysia), and Salin Hasan Barakwan, Nopel
Abdullah Al-Kaff, Abbas, and Ustadz Kamal Hasan of Indonesia. They were
escorted to meet SBY by Minister of Religious Affairs Suryadharma Ali.
Instead
of bringing interpreters from Saudi Arabia, Suryadharma Ali as Indonesian
should be more trust and respect for the Indonesian shaman who proficient in
interpreting natural phenomena and human hearts (that sources actual from God)
than interpreters (experts of lie) of Saudi Arabia who use the Koran, which
contents just ignorant and barbarous babble of Muhammad illiterate Arab who
claimed prophet, as a source of interpretation.
Long
live Indonesian Shaman
***
Tak
bisa membantah isi Alquran DUNGU dan BIADAB, Suryadharma Ali membawa ahli
tafsir ke SBY, hari ke-70 setelah Vidio Akhir dari Islam
Hari ini adalah hari ke-70 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata
tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan
ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi.
Perhatikan perkembangan berikut.
Bogor: Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Senin (7/1) pukul 09.00 WIB, menerima sejumlah ulama ahli
tafsir di Istana Bogor, yang dipimpin Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni.
Ash-Shobuni adalah ulama ahli tafsir dari Universitas King Abdul Azis, Arab
Saudi, dan pernah dinobatkan sebagai Tokoh Muslim Dunia pada 2007 oleh DIQA. Ash-Shobuni
datang bersama Ahmad Mujahid bin Muhammad Ali Ash-Shobuni dari Arab Saudi, H.
Kechik (Malaysia), serta Salin Hasan Barakwan, Nopel Abdullah Al-Kaff, Abbas,
dan Ustadz Kamal Hasan dari Indonesia. Mereka diantar menemui SBY oleh Menteri
Agama Suryadharma Ali.
Dari
pada membawa ahli tafsir dari Arab Saudi, Suryadharma Ali sebagai orang
Indonesia seharusnya lebih percaya dan
menghargai DUKUN Indonesia yang mahir menafsirkan gejala alam dan hati manusia
(yang sumbernya aktual dari Tuhan) dibanding ahli tafsir (ahli ngibul) Arab Saudi
yang menjadikan Alquran yang isinya hanya ocehan DUNGU dan BIADAB dari Muhammad
Arab buat huruf yang mengaku nabi, sebagai
sumber penafsiran.
Hidup
DUKUN Indonesia.
No comments:
Post a Comment