Monday 7 January 2013

Unable to deny the contents of the Koran is stupid and barbaric, Suryadharma Ali brings experts of interpretations to SBY, the 70th day after Video The End of Islam


Today is 70th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

Bogor: President Susilo Bambang Yudhoyono on Monday (7/1) at 09.00 am, received a number of scholars interpreters at the Bogor Palace, led by Sheikh Muhammad Ali al-Shobuni. Ash-Shobuni is a scholars interpreters of King Abdul Aziz University, Saudi Arabia, and has been named as the World Muslim Leaders in 2007 by DIQA. Ash-Shobuni come with Ahmad Mujahid Muhammad ibn Ali al-Shobuni from Saudi Arabia, H. Kechik (Malaysia), and Salin Hasan Barakwan, Nopel Abdullah Al-Kaff, Abbas, and Ustadz Kamal Hasan of Indonesia. They were escorted to meet SBY by Minister of Religious Affairs Suryadharma Ali.

Instead of bringing interpreters from Saudi Arabia, Suryadharma Ali as Indonesian should be more trust and respect for the Indonesian shaman who proficient in interpreting natural phenomena and human hearts (that sources actual from God) than interpreters (experts of lie) of Saudi Arabia who use the Koran, which contents just ignorant and barbarous babble of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, as a source of interpretation.

Long live Indonesian Shaman


 ***

Tak bisa membantah isi Alquran DUNGU dan BIADAB, Suryadharma Ali membawa ahli tafsir ke SBY, hari ke-70 setelah Vidio Akhir dari Islam

Hari ini adalah hari ke-70 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

Bogor: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (7/1) pukul 09.00 WIB, menerima sejumlah ulama ahli tafsir di Istana Bogor, yang dipimpin Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni. Ash-Shobuni adalah ulama ahli tafsir dari Universitas King Abdul Azis, Arab Saudi, dan pernah dinobatkan sebagai Tokoh Muslim Dunia pada 2007 oleh DIQA. Ash-Shobuni datang bersama Ahmad Mujahid bin Muhammad Ali Ash-Shobuni dari Arab Saudi, H. Kechik (Malaysia), serta Salin Hasan Barakwan, Nopel Abdullah Al-Kaff, Abbas, dan Ustadz Kamal Hasan dari Indonesia. Mereka diantar menemui SBY oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.

Dari pada membawa ahli tafsir dari Arab Saudi, Suryadharma Ali sebagai orang Indonesia seharusnya lebih  percaya dan menghargai DUKUN Indonesia yang mahir menafsirkan gejala alam dan hati manusia (yang sumbernya aktual dari Tuhan) dibanding ahli tafsir (ahli ngibul) Arab Saudi yang menjadikan Alquran yang isinya hanya ocehan DUNGU dan BIADAB dari Muhammad Arab buat huruf  yang mengaku nabi, sebagai sumber penafsiran.

Hidup DUKUN Indonesia.

No comments:

Post a Comment