Wednesday 9 January 2013

Chairman of the NU looked up blaspheming the government, hands down robbing people's money, the 72th day after Video The End of Islam


Today is 72th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

Chairman of NU, KH Said Aqil Siroj in 'Reflections on 2012 and Outlook 2013' at the NU Office, Jakarta, Wednesday (01/09/2013), said, "The government of President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) was in ongoing concern throughout 2012, and must be addressed in 2013 with program for  the people. In the socio-cultural field, for example, the practice of intolerance is still very much found throughout 2012. In fact, it was agreed this country is not a religious state, but in fact we are still easily ingested divisive propaganda by religious sentiment, "TRIBUNNEWS.COM

Said Aqil Siraj looked up dared blaspheme the government by saying "This country is not a religious state"

What's happening in East Java? East Java Provincial Government has allocated budget for education of Madrasah Diniyah of Rp 423 billion. If the budget can not be used because forbidden by the Minister of Home Affairs who will be affected is NU. Because the majority of Madrasah education institutions in the shade Institutions Ma'arif of NU. That is public money collected from taxes robbed by NU for fooling and uncivilising the nation, spreading the teachings of Muhammad an ignorant and barbaric illiterate Arab who claimed prophet.

O Said Aqil, bear in mind the words ever spoken by Kennedy's "Do not ask what the country give to you but ask what you can give to the country"

If you and NU can not give anything to the country, please discard the bad habits stealing state funds for activities that fooling the nation. If you and NU still willing to spread ignorance and barbarism of Islam, collect money through the zakat of the NU people then tell the Governor of East Java, Rp. 423 Billion better be used to alleviate poverty and that will be lifted up the degree and dignity of NU people as recognized by NU the poor people in Indonesia live in NU pockets.

If you and NU can collect zakat from Muslim Indonesia and can be used in addition to madrasah also to alleviate poverty so you and NU can chest clapping that no one of NU who are poor, you have done good for the citizens of your own and if collection of  zakat continues increases and you can use to help your country, you will be allowed to criticize the state if there is wrong done by the state.

O Said Aqil Siraj, point your eyes down don't keep it up to the top, use your hands to work eliminate poverty among NU people. Hopefully your deeds will be rewarded when you do not live in this world any more.

 
***

Ketua Umum PBNU melihat ke atas menghujat pemerintah, tangan ke bawah merampok uang rakyat, hari ke-72 setelah Vidio Akhir dari Islam

Hari ini adalah hari ke-72 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam 'Refleksi 2012 dan Outlook 2013' di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (9/1/2013) mengatakan, “Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlangsung memprihatinkan sepanjang 2012, dan harus dibenahi pada 2013 dengan program yang lebih berpihak kepada rakyat. Dalam bidang sosial budaya misalnya, praktik intoleransi masih sangat banyak ditemukan sepanjang 2012. Padahal, sudah disepakati negara ini bukan negara agama, tapi nyatanya kita masih mudah termakan propaganda memecah belah berdasarkan sentimen keagamaan," TRIBUNNEWS.COM

Said Aqil Siraj menengadah ke atas berani menghujat pemerintah dengan mengatakan “Negara ini bukan negara agama”

Apa yang terjadi di Jawa Timur? Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan anggaran pendidikan untuk Madrasah Diniyah sebesar Rp 423 miliar. Jika anggaran itu tidak dapat digunakan karena ada dilarang oleh Menteri Dalam Negeri yang akan menerima dampak adalah NU. Sebab mayoritas lembaga pendidikan madrasah ada di dalam naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU. Artinya uang rakyat yang dikumpulkan dari pajak dirampok oleh NU untuk Mendungukan dan Membiadabkan bangsa yaitu menyebarkan  ajaran DUNGU dan BIADAB dari Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi.

Wahai Said Aqil, camkan kata-kata yang pernah diucapkan oleh Kennedy “Jangan bertanya apa yang negara berikan kepadamu bertanyalah apa yang kamu dapat berikan kepada negara”

Jika Anda dan NU belum dapat memberikan apa-apa kepada negara, buang kebiasaan buruk mencuri uang negara untuk kegiatan yang mendungukan bangsa. Jika Anda dan NU masih mau menebarkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, kumpulkan uang melalui zakat dari orang-orang NU lalu katakan kepada Gubernur Jawa Timur, uang Rp. 423 Milyar silahkan digunakan untuk mengentaskan kemiskinan dan yang akan diangkat derajat serta martabatnya orang NU juga karena orang-orang miskin di Indonesia diakui oleh NU hidup di kantong-kantong NU.

Jika Anda dan NU dapat mengumpulkan uang zakat dari Muslim Indonesia dan dapat digunakan selain untuk madrasah juga untuk mengentaskan kemiskinan sehingga Anda dan NU dapat bertepuk dada tidak ada orang NU yang miskin, anda sudah berbuat kebaikan bagi warga Anda sendiri dan jika zakat yang Anda kumpulan terus bertambah dan dapat Anda gunakan untuk membantu negara, Anda boleh melakukan kritik kepada negara jika ada perbuatan salah yang dilakukan negara.

Wahai Said Aqil Siraj, arahkan mata Anda ke bawah jangan terus mendongak ke atas, gunakan tangan untuk bekerja menghapus kemiskinan  di antara warga NU. Semoga perbuatan Anda akan mendapat ganjaran setelah Anda tidak hidup di dunia lagi.


No comments:

Post a Comment