Today is day 126 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
Youth and Sports Minister Roy on June 27, on a working visit to Rote Ndao District, East Nusa Tenggara. While at Nemberala Beach
Hotel, Roy reportedly
angry because his
wife's personal assistant did not get a room at the hotel.
As written by the
local media, Vicrory News Media, one of the people named Mozad Ndun, the
incident occurred around 21:00 pm when Roy was about to enter the room. In
fact, one of the hotel management, Yanto Kore Mega according Ndun, being pushed
by Roy Suryo. The incident made residents of hotel who are mostly foreign
tourists approached the scene.
"The commotion
was very embarrassing because it is done by a minister," said Mozad as
written by victorynews-media.com.
What is the response of the Minister Roy Suryo?
To merdeka.com, a
former member of Parliament from
the Democratic Party has denied doing so.
"Do not get ingested issues and tend to slander due to the
politicization of the area there, Bro.. Today regents, members of Council and
many other community leaders have denied it in the media there," Roy said
via text message to merdeka.com, Sunday (30/6).
The news that Roy was grumpy at this hotel is being noisy discussed in
Twitter. Many Tweps criticized Roy deemed inappropriate as state officials get
angry in public for trivial things. About himself criticized on Twitter, the
answer of Roy Suryo.
"So what is on Twitter did not true. I do not need to respond to
such silly things. God the Lord do not sleep (sare)," said Roy added.
Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo is Javanese nobility
but the behavior shown in Rote Ndao was not Good Character of Java but Life
Style of Muslim in accordance with the teachings of Islam which is stupid and
barbaric so that exhibited by Roy Suryo in Rote Ndao is the ignorance and barbarity
of Islam.
Roy Suryo said accusations on her are slanderous and are consistent with
what were done Muhammad illiterate Arab who claimed prophet when his behavior
which were stupid and barbarous were criticized even Muhammad babbling a verse
2:217 "And do bigger fitnah (sin) rather than kill." Then the verse
was used as an excuse by Muhammad to kill people accused of hurting his
feelings.
Because Indonesia has been civilized, Roy could did not arbitrarily beat
up people who he accused has done slander but only boasted he was slandered not
explains why he got angry.
Other evidence disclosed Roy is ignorance and barbarity of Islam his
words that say "God the Lord does not sleep (sare)". It were also in
accordance with what were done by Muhammad that all his actions which were
stupid and barbarous due to execute the commands of Allah hu Barbar.
What shown by Roy Suryo should open the eyes of the public that Islam is
damaging the nation not only shown by behavior of FPI and Munarman but also the
behavior of a Javanese nobleman who has been uprooted from his own cultural
roots and willing to live in ignorance and barbarism of Islam.
***
MenPORA Roy Suryo memamerkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, hari ke-126 setelah 1000 viewer.
Hari ini adalah hari ke-126 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang
membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai
Islam hilang dari muka bumi dan
perhatikan perkembangan berikut.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo pada 27 Juni lalu melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao, Nusa
Tenggara Timur. Saat berada di Nemberala Beach Hotel, Roy dikabarkan
marah-marah lantaran asisten pribadi istrinya tidak mendapatkan kamar di hotel
tersebut.
Seperti ditulis media lokal, Vicrory News Media, salah seorang warga bernama Mozad Ndun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 Wita saat Roy Suryo hendak masuk ke kamar. Bahkan, salah seorang manajemen hotel, Yanto Kore Mega menurut Ndun, didorong-dorong oleh Roy Suryo. Pemandangan tersebut membuat para penghuni hotel lainnya yang rata-rata wisatawan mancanegara mendekati tempat kejadian.
"Keributan itu sangat memalukan karena dilakukan oleh seorang menteri," kata Mozad seperti ditulis oleh victorynews-media.com.
Apa tanggapan Menteri Roy Suryo? Kepada merdeka.com, mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat ini membantah telah melakukan hal tersebut.
"Jangan cepat termakan isu dan cenderung fitnah akibat politisasi daerah di sana, mas. Hari ini bupati, anggota DPD dan masih banyak tokoh masyarakat lain telah membantah hal tersebut di media-media di sana," kata Roy lewat pesan singkatnya kepada merdeka.com, Minggu (30/6).
Kabar Roy Suryo yang marah-marah di hotel ini memang sedang ramai dibahas di Twitter. Banyak para Tweps mengkritik Roy yang dianggap tidak pantas sebagai pejabat negara marah-marah di muka umum untuk hal yang sepele. Soal dirinya dikritik di Twitter, ini jawaban Roy Suryo.
"Jadi apa-apa yang di Twitter tidak benar. Saya tak perlu tanggapi hal-hal ngaco begitu. Gusti Allah tidak sare (tidur)," kata Roy menambahkan.
Seperti ditulis media lokal, Vicrory News Media, salah seorang warga bernama Mozad Ndun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 Wita saat Roy Suryo hendak masuk ke kamar. Bahkan, salah seorang manajemen hotel, Yanto Kore Mega menurut Ndun, didorong-dorong oleh Roy Suryo. Pemandangan tersebut membuat para penghuni hotel lainnya yang rata-rata wisatawan mancanegara mendekati tempat kejadian.
"Keributan itu sangat memalukan karena dilakukan oleh seorang menteri," kata Mozad seperti ditulis oleh victorynews-media.com.
Apa tanggapan Menteri Roy Suryo? Kepada merdeka.com, mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat ini membantah telah melakukan hal tersebut.
"Jangan cepat termakan isu dan cenderung fitnah akibat politisasi daerah di sana, mas. Hari ini bupati, anggota DPD dan masih banyak tokoh masyarakat lain telah membantah hal tersebut di media-media di sana," kata Roy lewat pesan singkatnya kepada merdeka.com, Minggu (30/6).
Kabar Roy Suryo yang marah-marah di hotel ini memang sedang ramai dibahas di Twitter. Banyak para Tweps mengkritik Roy yang dianggap tidak pantas sebagai pejabat negara marah-marah di muka umum untuk hal yang sepele. Soal dirinya dikritik di Twitter, ini jawaban Roy Suryo.
"Jadi apa-apa yang di Twitter tidak benar. Saya tak perlu tanggapi hal-hal ngaco begitu. Gusti Allah tidak sare (tidur)," kata Roy menambahkan.
Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo adalah bangsawan Jawa
tetapi tingkah laku yang diperlihatkan di Rote Ndao bukan BUDI PEKERTI Jawa
melainkan Akhlak Muslim yang sesuai dengan ajaran Islam yang DUNGU dan BIADAB
sehingga yang dipamerkan oleh Roy Suryo di Rote Ndao adalah KEDUNGUAN dan
KEBIADABAN Islam.
Roy Suryo mengatakan tudingan pada dirinya adalah fitnah dan ini sesuai
dengan apa yang dilakukan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi ketika
kelakuannya yang DUNGU dan BIADAB dikritik bahkan Muhammad mengocehkan ayat 2:217
“Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada
membunuh.” Lalu ayat itu dijadikan alasan oleh Muhammad untuk membunuh orang
yang dituduh melukai perasaannya.
Karena Indonesia
sudah beradab, Roy Suryo tidak bisa semena-mena menghajar orang yang dia tuduh
melakukan fitnah melainkan hanya berkoar dirinya difitnah bukan menjelaskan
kenapa dia marah-marah.
Bukti lain apa yang
diperlihatkan Roy Suryo adalah KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam ucapannya yang
mengatakan “Gusti Allah tidak sare
(tidur)”. Ini juga sesui dengan yang dilakukan Muhammad bahwa semua tindakannya
yang DUNGU dan BIADAB karena menjalankan perintah Allah hu Barbar.
Apa yang diperlihatkan Roy Suryo seharusnya membuka mata masyarakat bahwa
Islam merusak bangsa bukan hanya diperlihatkan dengan tingkah laku FPI dan
Munarman tapi juga tingkah laku seorang bangsawan Jawa yang sudah tercerabut
dari akar budayanya sendiri dan rela hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN
Islam.
No comments:
Post a Comment