Today is day 1 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
General Chairman of Central Executive of Muhammadiyah Din Syamsuddin on Recitation
Ramadan 1434 H of Muhammadiyah Central Executive at Fakhruddin AR Building,
University of Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul, Thursday (11/07/2013) said,
"worship that we've always done should not be the ultimate goal. Worship
is a dynamic process that will ultimately make how to be a servant who has good
manners ".
Further Din Syamsuddin said, "A lot of
people who do Umrah almost every month, but remains do corruption, which is the
same humans who continue do worship but never stop do immoral acts."
On the one hand, Din Syamsuddin who live in
ignorance and barbarism of Islam believe that by worshiping run the obligations
to Allah hu Barbar, will be given a good manners by Allah hu Barbar. But on the
other hand, Din Syamsuddin saw that in fact run obligations worshiping Allah hu
Barbar not change the corruptors to stop corruption.
Din Syamsuddin who believe that they who run
the obligations worshiping Allah hu aklhaq Barbarians will be given good manners
by Allah hu Barbar of course VERY-VERY Stupid as a porn star can also worship
to Allah hu Barbar, criminals can also worship to Allah hu Barbar while still
run their bad habits.
Holding title of Professor Din Syamsuddin
should not be included to Indonesian people who are stupid but became stupid
because fooled by Islam namely to believe ravings of Muhammad in the Quran
are the words of Allah hu Barbar. Notice
the following verses:
3:110. You are the
best people are born to men, sent to a ma'ruf, and prevents it
from being evil, and faith in Allah.
2:143. And thus (also) We have made you (Muslims), people are fair and options that you may be witnesses over (deed) human.
2:143. And thus (also) We have made you (Muslims), people are fair and options that you may be witnesses over (deed) human.
Two verses above is just an example that the
Koran was only stupid and barbaric babbling
of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet which are mislead
Muslims and fooling as well made Muslims
uncivilized.
Islam indeed is not a religion just heresy because
at a true religion the humans are taught to do good in order to become a good
human being. Hindus teaches law of Kharma, people are encouraged to do good in
order to be a good human in the next life and if become perfect will enter
Nirvana.
Although the Church gave a letter of baptism
to them who baptized and in the letter referred to as the heirs of heaven, but
the Gospel teaches that those who help people in need who will go to heaven.
For the number of Indonesian people who become
stupid because fooled by Islam diminished the community should dare to openly
and civilized discuss Islam.
***
KEDUNGUAN Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin
Luar Biasa, hari ke-1 setelah 1500
viewer.
Hari ini adalah
hari ke-1 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan tidak ada satu pun tokoh Islam
Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio
tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din
Syamsuddin pada Pengajian Ramadhan 1434 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung
AR Fakhruddin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul, Kamis (11/07/2013)
mengatakan, “Ibadah yang selalu kita lakukan hendaknya bukan menjadi tujuan
akhir. Ibadah adalah sebuah proses yang dinamis yang pada akhirnya akan
menjadikan bagaimana seorang menjadi hamba yang mempunyai akhlaq yang baik”.
Lebih lanjut Din Syamsuddin mengatakan,
“Banyak orang yang hampir setiap bulan melakukan umroh, ternyata tetap
melakukan korupsi, yang sama halnya dengan manusia yang terus beribadah tetapi
maksiat juga tidak pernah putus”.
Di satu sisi, Din Syamsuddin yang hidup dalam KEDUNGUAN
& KEBIADABAN Islam percaya bahwa dengan beribadah menjalankan kewajiban
kepada Allah hu Barbar, manusia akan diberikan aklaq yang baik oleh Allah hu
Barbar. Tetapi di sisi lain, Din Syamsuddin melihat bahwa dalam kenyataannya
beribadah menjalankan kewajiban kepada Allah hu Barbar tidak mengubah koruptor
berhenti korupsi.
Din Syamsuddin yang percaya bahwa mereka yang
beribadah menjalankan kewajiban kepada Allah hu Barbar akan diberi aklhaq yang
baik oleh Allah hu Barbar tentu saja SANGAT-SANGAT Dungu karena bintang porno
juga dapat beribadah kepada Allah hu Barbar, koruptor juga dapat beribadah
kepada Allah hu Barbar sambil tetap menjalankan kebiasaan buruk mereka.
Bergelar Profesor Din Syamsuddin seharusnya
tidak termasuk manusia Indonesia yang DUNGU tetapi menjadi DUNGU karena
DIDUNGUKAN oleh Islam yaitu harus percaya ocehan Muhammad di dalam Quran adalah
kata-kata Allah hu Barbar. Perhatikan ayat-ayat berikut:
3:110. Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah.
2:143. Dan demikian (pula) Kami telah
menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia.
Dua ayat di atas hanyalah contoh bahwa isi
Quran hanya ocehan DUNGU & BIADAB dari Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi yang menyesatkan Muslim dan MENDUNGUKAN serta dapat MEMBIADABKAN
Muslim.
Islam memang bukan agama hanya ajaran sesat
karena dalam agama benar manusia diajarkan melakukan kebaikan agar menjadi
manusia baik. Dalam Hindu diajarkan hukum Kharma, manusia didorong melakukan
kebaikan agar menjadi manusia baik dalam kehidupan berikut dan jika sudah
sempurna akan masuk Nirvana.
Walaupun Gereja memberikan surat permandian
kepada mereka yang dipermandikan dan dalam surat itu disebut sebagai ahli waris
surga, tetapi dalam Injil diajarkan mereka yang menolong orang yang membutuhkan
pertolongan yang akan masuk surga.
Agar jumlah manusia Indonesia yang menjadi
DUNGU karena DIDUNGUKAN Islam berkurang masyarakat harus berani membahas Islam
secara terbuka dan beradab.
No comments:
Post a Comment