Wednesday 17 July 2013

Prof.Dr. Azyumardi Azra : Law of cutting off hands was not applied not due to barbaric but not fair, day-4 after 1500 viewer


Today is day 4 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

"Ahead of the 2014 election, the Islamic Parties are less popular than the national parties because of Talibanisation phenomenon in Indonesia," said Chairman of the Muhammadiyah Central Executive Haedar Nasir during the launching ceremony of book  "Islam Sharia" in Jakarta on Wednesday.

According to Haedar, Talibanisation phenomenon characterized by the emergence of regulations that forbid traditional dances performed by adult women, ban on peremupuan to ride a motorcycle and implementation the law of whipping.

Former rector of the State Islamic University (UIN) Azyumardi Azra commented, "Such a policy is based on a model of a narrow interpretation of Islamic Shari'a and monolithic, thus creating discrimination for women in the public sphere. Ideological punishment cutting off hands is discriminatory to Muslims themselves if applied in this country. If Islam is cut while thieves of other faiths get prison sentence, that's not fair."

What was said by Azyumardi Azra is very basic which fooling and uncivilising the nation. Azyumardi Azra did not explain that the law of cutting off hands does not applied in Indonesia due to the law is barbaric but the reason is not fair.

We are lucky Indonesia never became Islamic state and hopefully will never be an Islamic state. If Islam be the ruler surely the law of cutting off hands will be applied and to be fair to non-Muslims who steals his hand will be cut off or be converted to Islam first then his hands cut.


***

Prof.Dr. Azyumardi Azra : Hukum potong tangan tak diterapkan bukan karena BIADAB tapi tak adil, hari ke-4 setelah 1500 viewer.

Hari ini adalah hari ke-4 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

“Menjelang Pemilu 2014, Partai Islam kalah populer dengan partai nasional karena gejala talibanisasi di Indonesia,” kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat acara peluncuran buku "Islam Syariat" di Jakarta, Rabu.

Menurut Haedar, gejala talibanisasi ditandai oleh munculnya peraturan yang mengharamkan tarian daerah dilakukan oleh wanita dewasa, larangan bagi peremupuan untuk mengendarai sepeda motor dan pelaksanaan hukum cambuk.

Mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Azyumardi Azra berkomentar, “Kebijakan seperti itu didasarkan pada model penafsiran syariat islam yang sempit dan monolitik, sehingga menciptakan diskriminasi bagi perempuan di ranah publik. Ideologis seperti hukuman potong tangan merupakan diskriminasi bagi umat Islam sendiri jika diterapkan di Negara ini. Kalau Islam mencuri tangannya dipotong sedangkan pencuri beragama lain hukumannya penjara, itu tidak adil."

Apa yang dikatakan Azyumardi Azra sangat mendasar dan MENDUNGUKAN serta MEMBIADABKAN bangsa. Azyumardi Azra tidak menjelaskan bahwa hukum potong tangan tidak diterapkan di Indonesia karena hukum itu BIADAB tapi alasannya tak adil.

Kita beruntung Indonesia tak pernah menjadi negara Islam dan mudah-mudah tak akan pernah menjadi negara Islam. Jika Islam berkuasa tentu saja hukum potong tangan akan diterapkan dan agar adil non-Muslim yang mencuri tangannya juga akan dipotong atau diislamkan terlebih dahulu lalu tangannya dipotong.

Agar kebiadaban Islam tak pernah diterapkan di Indonesia kita berharap ramalam bahwa partai Islam tidak ada yang lolos ambang batas parleman akan menjadi kenyataan.

No comments:

Post a Comment