Today is day 4 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
"Ahead of the 2014 election, the Islamic
Parties are less popular than the national parties because of Talibanisation
phenomenon in Indonesia," said Chairman of the Muhammadiyah Central
Executive Haedar Nasir during the launching ceremony of book "Islam Sharia" in Jakarta on
Wednesday.
According to Haedar, Talibanisation phenomenon
characterized by the emergence of regulations that forbid traditional dances
performed by adult women, ban on peremupuan to ride a motorcycle and
implementation the law of whipping.
Former rector of the State Islamic University
(UIN) Azyumardi Azra commented, "Such a policy is based on a model of a
narrow interpretation of Islamic Shari'a and monolithic, thus creating
discrimination for women in the public sphere. Ideological punishment cutting
off hands is discriminatory to Muslims themselves if applied in this country.
If Islam is cut while thieves of other faiths get prison sentence, that's not
fair."
What was said by Azyumardi Azra is very basic
which fooling and uncivilising the nation. Azyumardi Azra did not explain that
the law of cutting off hands does not applied in Indonesia due to the law is
barbaric but the reason is not fair.
We are lucky Indonesia never became Islamic
state and hopefully will never be an Islamic state. If Islam be the ruler
surely the law of cutting off hands will be applied and to be fair to
non-Muslims who steals his hand will be cut off or be converted to Islam first
then his hands cut.
***
Prof.Dr. Azyumardi Azra : Hukum potong tangan
tak diterapkan bukan karena BIADAB tapi tak adil, hari ke-4 setelah 1500 viewer.
Hari ini adalah
hari ke-4 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan tidak ada satu pun tokoh Islam
Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio
tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
“Menjelang Pemilu 2014, Partai Islam kalah
populer dengan partai nasional karena gejala talibanisasi di Indonesia,” kata
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat acara peluncuran buku
"Islam Syariat" di Jakarta, Rabu.
Menurut Haedar, gejala talibanisasi ditandai
oleh munculnya peraturan yang mengharamkan tarian daerah dilakukan oleh wanita
dewasa, larangan bagi peremupuan untuk mengendarai sepeda motor dan pelaksanaan
hukum cambuk.
Mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Azyumardi Azra berkomentar, “Kebijakan seperti itu didasarkan pada model
penafsiran syariat islam yang sempit dan monolitik, sehingga menciptakan
diskriminasi bagi perempuan di ranah publik. Ideologis seperti hukuman potong
tangan merupakan diskriminasi bagi umat Islam sendiri jika diterapkan di Negara
ini. Kalau Islam mencuri tangannya dipotong sedangkan pencuri beragama lain
hukumannya penjara, itu tidak adil."
Apa yang dikatakan Azyumardi Azra sangat
mendasar dan MENDUNGUKAN serta MEMBIADABKAN bangsa. Azyumardi Azra tidak
menjelaskan bahwa hukum potong tangan tidak diterapkan di Indonesia karena
hukum itu BIADAB tapi alasannya tak adil.
Kita beruntung Indonesia tak pernah menjadi
negara Islam dan mudah-mudah tak akan pernah menjadi negara Islam. Jika Islam
berkuasa tentu saja hukum potong tangan akan diterapkan dan agar adil
non-Muslim yang mencuri tangannya juga akan dipotong atau diislamkan terlebih
dahulu lalu tangannya dipotong.
Agar kebiadaban Islam tak pernah diterapkan di
Indonesia kita berharap ramalam bahwa partai Islam tidak ada yang lolos ambang
batas parleman akan menjadi kenyataan.
No comments:
Post a Comment