Today is day 2 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
TRIBUNNEWS.COM Pamekasan - A number of stalls
and restaurants in the city Pamekasan, which recklessly open at noon have been
raided by police of municipal Pamekasan, Monday (15/07/2013). The sudden raid
made dozens of civil servants of
Pamekasan regency, which was spotted eating lunch at the stalls looks
squirm and try to hide, keep away of the raid.
A few days before the start of fasting, Deputy
Minister of Religious Affairs accusing Muhammadiyah disobedient to Ulil Amri
means trampling on the Koran commands, because has proclaimed a different start
of fasting with the government. Refused accused of not abiding Ulil Amri, Din
Syamsuddin and Muhammadiyah spoke out that forcing to start fasting as
determined by the government is violating human rights.
But why at the time police of municipal raided
stalls and restaurants, Din Syamsuddin and Muhammadiyah silence, although
violations of human rights did by police of municipal is much more harmful. Is
Din Syamsuddin and Muhammadiyah deliberately flaunt Islamic barbarity?
***
Warung dirazia Satpol PP tapi Din Syamsuddin
& Muhammadiyah DIAM, pamer KEBIADABAN Islam?, hari ke-2 setelah 1500 viewer.
Hari ini adalah
hari ke-2 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan tidak ada satu pun tokoh Islam
Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio
tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
TRIBUNNEWS.COM PAMEKASAN – Sejumlah warung dan rumah makan di wilayah
kota Pamekasan, yang nekat buka di siang hari dirazia petugas Satpol PP
Pamekasan, Senin (15/7/2013). Razia mendadak ini membuat puluhan PNS Pemkab
Pamekasan, yang kepergok makan siang di warung itu terlihat belingsatan dan
berusaha sembunyi, menghindar dari razia.
Beberapa hari sebelum awal puasa, Wakil
Menteri Agama menuding Muhammadiyah tak taat Ulil Amri artinya menginjak-injak
perintah Quran, karena sudah menetapkan awal puasa yg berbeda dengan
pemerintah. Tak terima dituduh tak taat Ulil Amri, Din Syamsuddin dan
Muhammadiyah berkoar bahwa memaksa memulai puasa sama sesuai penetapan
pemerintah adalah melanggar HAM.
Tapi mengapa ketika Satpol PP merazia warung
dan rumah makan, Din Syamsuddin dan Muhammadiyah DIAM, padahan pelanggaran HAM
yang dilakukan Satpol PP jauh lebih hebat. Apakah Din Syamsuddin dan
Muhammadiyah memang sengaja memamerkan KEBIADABAN Islam?
No comments:
Post a Comment