Tuesday 16 July 2013

Stalls have been raided by Police of Municipal but Din Syamsuddin and Muhammadiyah silent, showing off barbarity of Islam?, day-2 after 1500 viewer


Today is day 2 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

TRIBUNNEWS.COM Pamekasan - A number of stalls and restaurants in the city Pamekasan, which recklessly open at noon have been raided by police of municipal Pamekasan, Monday (15/07/2013). The sudden raid made dozens of civil servants of  Pamekasan regency, which was spotted eating lunch at the stalls looks squirm and try to hide, keep away of the raid.

A few days before the start of fasting, Deputy Minister of Religious Affairs accusing Muhammadiyah disobedient to Ulil Amri means trampling on the Koran commands, because has proclaimed a different start of fasting with the government. Refused accused of not abiding Ulil Amri, Din Syamsuddin and Muhammadiyah spoke out that forcing to start fasting as determined by the government is violating human rights.

But why at the time police of municipal raided stalls and restaurants, Din Syamsuddin and Muhammadiyah silence, although violations of human rights did by police of municipal is much more harmful. Is Din Syamsuddin and Muhammadiyah deliberately flaunt Islamic barbarity?


***

Warung dirazia Satpol PP tapi Din Syamsuddin & Muhammadiyah DIAM, pamer KEBIADABAN Islam?, hari ke-2 setelah 1500 viewer.

Hari ini adalah hari ke-2 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

TRIBUNNEWS.COM  PAMEKASAN – Sejumlah warung dan rumah makan di wilayah kota Pamekasan, yang nekat buka di siang hari dirazia petugas Satpol PP Pamekasan, Senin (15/7/2013). Razia mendadak ini membuat puluhan PNS Pemkab Pamekasan, yang kepergok makan siang di warung itu terlihat belingsatan dan berusaha sembunyi, menghindar dari razia.

Beberapa hari sebelum awal puasa, Wakil Menteri Agama menuding Muhammadiyah tak taat Ulil Amri artinya menginjak-injak perintah Quran, karena sudah menetapkan awal puasa yg berbeda dengan pemerintah. Tak terima dituduh tak taat Ulil Amri, Din Syamsuddin dan Muhammadiyah berkoar bahwa memaksa memulai puasa sama sesuai penetapan pemerintah adalah melanggar HAM.

Tapi mengapa ketika Satpol PP merazia warung dan rumah makan, Din Syamsuddin dan Muhammadiyah DIAM, padahan pelanggaran HAM yang dilakukan Satpol PP jauh lebih hebat. Apakah Din Syamsuddin dan Muhammadiyah memang sengaja memamerkan KEBIADABAN Islam?

No comments:

Post a Comment