Today is 17th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - The event to anniversary 100 years Muhammadiyah which was held at
Bung Karno Stadium, Jakarta should break up in the middle of the event. Because
heavy rains at Senayan area create an atmosphere not conducive, the
loudspeakers died. "The event broke up in the middle, the sound
died," said Dyah, one participant of the event to Tribunnews.com, Sunday
(18/11/2012). Boisterous atmosphere arose because the participant scrambling
out, while the rain still pouring Jakarta.
Din
Syamsuddin for sure have been preparing for the event, in addition to diligent
bow bow five times a day, hum and haw in Arabic while looking at the land
belongs to the Arabs, also do prayers tahajud hoping Allah hu Barbar will
protect him. Feeling as a Big dreamer (sorry leaders), Din Syamsuddin who
diligent mocking who do corruption, by standing on LUXURY car Alphard
challenging the rain went around the field of Bung Karno Stadium hoping got
warm welcome by his followers, but Allah hu Barbar was not there, the rain continued
pouring water, Din Syamsudin soaked then the event broke up.
With
that event, the universe has told that Islam has to leave Indonesia. The event
is a proof of the Quranic verse that says Allah hu Barbar a helper is a lie, a
proof that the content of the Koran just a babble ignorant and barbarous of
Muhammad illiterate Arab who claimed prophet.
Din
Syamsuddin and all those Indonesian who still Muslims should be aware that the
problem of rain in Indonesia under the rule of rain handler then immediately leave
the stupid habit of bow bow to worship Allah hu Barbar and savage customs of
the homeland by looking at the land belongs to the Arabs.
***
Semesta Alam mengusir Islam dari Indonesia, hari
ke-17 setelah Vidio Akhir dari Islam
Hari
ini adalah hari ke-17 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya
sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah
atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam
hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agenda Milad ke
100 PP Muhammadiyah yang dihelat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta harus
putus di tengah jalan. Pasalnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Senayan
membuat suasana tidak kondusif, pengeras suara yang dipergunakan untuk acara
pun mati. "Acara putus di tengah, sound mati," kata Dyah
salah satu peserta Milad Muhammadiyah kepada Tribunnews.com,
Minggu(18/11/2012). Suasana riuh pun muncul karena masing-masing peserta
berebutan keluar, sementara hujan masih terus mengguyur Jakarta.
Din
Syamsuddin pasti sudah mempersiapkan acara itu, di samping rajin
nunggang-nungging lima kali sehari komat kamit bahasa Arab sambil memandang
negeri kepunyaan orang Arab, juga melakukan solat tahajud berharap Allah hu
Barbar akan melindunginya. Merasa menjadi Pemimpi (sorry pemimpin) Besar, Din
Syamsuddin yang rajin mengejek orang yang korupsi, dengan berdiri di atas mobil
MEWAH Alphard menantang hujan mengitari lapangan Gelora Bung Karno berharap
disambut meriah oleh pengikutnya, ternyata Allah hu Barbar tidak ada, hujan
terus mengguyur, Din Syamsudin basah kuyup dan acara bubar.
Dengan
kejadian itu alam sudah memberi tanda
Islam harus meninggalkan Indonesia. Acara itu menjadi bukti ayat Alquran yang
mengatakan Allah hu Barbar adalah penolong hanya bohong belaka, menjadi bukti
isi Alquran hanya ocehan DUNGU dan BIADAB dari Muhammad Arab buta huruf yang
mengaku nabi.
Din
Syamsuddin beserta semua orang Indonesia yang masih Muslim harus sadar bahwa
masalah hujan di Indonesia beradab di bawah kekuasaan pawang hujan lalu segera
tinggalkan kebiasaan DUNGU nunggang-nungging menyembah-nyembah Allah hu Barbar
dan kebiasaan BIADAB terhadap tanah air sendiri dengan memandang negeri
kepunyaan orang Arab.
No comments:
Post a Comment