Ladies and Gentlemen,
Starting with the song of Indonesia Raya, let us
discuss Islam, heresy which is not only annoying but also dangerous to the
nation and the state. I call it dangerous, because Islam in addition to
betraying the human values, has also been sinking many civilizations.
In the book of Six Ways Toward God that I published
in Indonesian in January 2009 and in English in December 2011, I have explained
there are seven basic mistakes of Islam and to understand one of that mistakes
let's hear the following recitation.
Many Muslims who hear or recite that verse feel at
peace while do not understand what it means because they do not understand
Arabic. They believe that the verse is the words of God and to prove whether that
verse is the words of God, let us listen to the following recitation while
watching the actions that accompany the recitation of the verse.
The man who was cut his throat with a knife in front
of people is an Egyptian who dared to apostates from Islam. Footage of the
incident was intentionally broadcast by Egyptian television as a terror that no
Muslim would dare to leave Islam.
Of the two of that Qur'anic recitation, which is
true, the Quranic verses bring peace or spreading savagery. To answer that
question let's read the original text of the verse.
The verse should not be interpreted but should be
verified by understanding what was done by Muhammad when he first babbling the
verse, namely beheading his follower who dared leave him which he interpreted leaving Islam.
It is now becoming clear that who CHEATED, tricked,
fooled and deceived by Islam are those who believe that the verses of the
Qur'an bring peace. Though there has never been peace in the life of Muhammad,
since that illiterate Arab claimed prophet. Muhammad never stopped beheaded the
infidels until he was poisoned by a woman whose husband he killed, and the
illiterate Arab who claimed prophet died in a state of anxiety.
Muslims do not aware deceived by Islam because under
the guise of education, Islam is doing barbaric indoctrination makes Muslims
believe that the Qur'an which content is only a collection of ignorant and
savage ravings of Muhammad, are the words of God.
Quranic verses that does not necessarily make
Muslims savage have a point when psychological conditions of Muslims are in
good shape, but at the time there is envy or malice, the verse which is
embedded in the heart of Muslims could spark savagery.
Savagery based on verses of the Qur’an, of course
detrimental to the nation and the government who is responsible for public
order must take steps to ignorance and barbarity of Islam can be immediately
stopped and the proper way is to remove the Islamic lessons at school.
That task must be executed by the Ministry of
Education, but because the Minister of Education who hold Professor and PhD
degree of childhood been indoctrinated that the content of the Qur'an is the
words of God, can not see that Islam lessons in schools are not educating and
building the nation, even fooling and uncivilising the nation.
Through this video we notify the Minister of
Education what Islam is and if after knowing, the Minister of Education still
let Islam be taught in schools, it is a treason against his nation and his own
country who had given him life.
I am ready to give further explanations in an open
and civilized and while waiting let us
listen to a good example, how our fellow country girl worship God through the
following song.
Saudara, Saudari yang saya hormati,
Diawali dengan lagu Indonesia Raya, mari kita bahas Islam,
ajaran sesat yang bukan hanya mengganggu tetapi juga membahayakan bangsa dan negara. Saya
sebut membahayakan, karena Islam sebagai ajaran salah di samping menghianati
nilai-nilai kemanusiaan, juga sudah menenggelamkan banyak peradaban.
Di dalam buku Enam Jalan Menuju Tuhan yang saya
terbitkan dalam bahasa Indonesia pada bulan Januari 2009 dan dalam bahasa Inggirs
pada bulan Desember 2011, sudah saya jelaskan ada tujuh kesalahan dasar Islam
dan untuk memahami salah satu dari tujuh kesalahan dasar tersebut mari kita
dengarkan lantunan ayat berikut.
Banyak Muslim yang mendengar atau melantunkan ayat itu
merasa damai walaupun tidak tahu apa artinya karena tidak paham bahasa Arab.
Mereka percaya bahwa ayat itu adalah kata-kata Tuhan dan untuk membuktikan apakah
ayat itu kata-kata Tuhan, mari kita dengarkan lantunan ayat berikut sambil
memperhatikan tindakan yang mengiringi lantunan ayat itu.
Orang yang dipotong lehernya dengan pisau di hadapan
orang banyak adalah seorang Mesir yang berani murtad dari Islam. Rekaman kejadian
itu sengaja disiarkan oleh Televisi Mesir sebagai teror agar tidak ada Muslim
yang berani meninggalkan Islam.
Dari dua lantunan ayat Alquran tadi, mana yang
benar, ayat Alquran membawa damai atau menebarkan KEBIADABAN. Untuk menjawab
pertanyaan itu mari kita baca pesan asli dari ayat itu.
Ayat itu jangan ditafsirkan tetapi harus dibuktikan
kebenarannya dengan memahami apa yang dilakukan oleh
Muhammad ketika pertama
kali mengocehkan ayat itu, yaitu memenggal kepala pengikutnya yang berani
meninggalkannya yang dia artikan meninggalkan Islam.
Sekarang menjadi jelas yang DITIPU, DIBOHONGI,
DIBODOHI, dan DIPERDAYA oleh Islam adalah mereka yang percaya bahwa ayat
Alquran mendatangkan damai. Padahal tidak pernah ada damai di dalam hidup
Muhammad, sejak Arab buta huruf itu, mengaku nabi. Muhammad tidak pernah
berhenti memenggal kepala kafir sampai dia diracun oleh perempuan yang suaminya
dia bunuh, lalu Arab buta huruf yang mengaku nabi itu mati dalam keadaan
gelisah.
Muslim tidak sadar telah diperdaya oleh Islam karena
dengan berkedok pendidikan, Islam melakukan indoktrinasi BIADAB membuat Muslim percaya
bahwa Alquran yang isinya hanya kumpulan ocehan DUNGU dan BIADAB dari Muhammad,
adalah kata-kata Tuhan.
Bahwa ayat Alquran tidak serta merta membuat Muslim
menjadi BIADAB ada benarnya ketika kondisi kejiwaan Muslim sedang dalam keadaan
baik, tetapi pada saat ada iri atau dengki, ayat yang tertanam di dalam hati Muslim
dapat memicu kebiadaban.
Kebiadaban yang didasari ayat Alquran tentu saja
merugikan bangsa dan negara dan pemerintah yang bertanggung jawab atas
ketertiban umum harus mengambil langkah agar KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam
dapat segera dihentikan dan cara yang tepat adalah menghapus pelajaran Islam di
sekolah.
Tugas itu harus dijalankan oleh Kementerian Pendidikan,
tetapi karena Menteri Pendidikan yang bergelar Profesor Doktor dari kecil sudah
diindoktrinasi bahwa isi Alquran adalah kata-kata Tuhan, tidak dapat melihat
bahwa pelajaran Islam di sekolah tidak mencerdaskan dan membangun bangsa, malah
mendungukan dan membiadabkan bangsa.
Melalui vidio ini kita memberitahukan kepada Menteri
Pendidikan apa Islam sebenarnya dan jika setelah mengetahui, Menteri Pendidikan
masih membiarkan Islam diajarkan di sekolah, pembiaran itu adalah PENGHIANATAN
terhadap bangsa dan negaranya sendiri yang sudah memberinya hidup.
Saya siap memberi penjelasan lebih lanjut secara
terbuka dan beradab dan sambil menunggu mari kita dengarkan contoh yang baik,
bagaimana anak negeri memuja Tuhan melalui untaian lagu berikut.
No comments:
Post a Comment