Sunday 11 November 2012

Mahfud MD part of the insurgency movement of NU, the 10th day after Video The End of Islam


Today is 10th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

Mahfud MD still went on babbling, denied he seek popularity by declaring there is suspicion of drug mafia in the Presidential Palace. (Tribunnews)

Mahfud MD not alone. Progress Indonesian civilization that no longer gives a lot of space for the dissemination of Islamic teachings which are ignorant and barbarous, making NU feeling the pinch and trying to overthrow the government and Mahfud MD is part of the movement overthrowing the government which is driven by the NU.

At the Congress in Cirebon two issues thrown by the NU: tax boycott and Drug clemency.

Tax boycott appeal does not continue after the Directorate General of Taxation said will expel from Indonesia who do not pay taxes. Realizing Saudi Arabia will not provide a place to stay if expelled from Indonesia, Said Aqil no longer dared to call for a boycott paying taxes.

For drug problems, Said Aqil offer legal alternatives cut hand but got no response from the people who knew what was said by Said Aqil is savagery. Efforts to topple SBY Pardon with drugs clemency does not grow. Then NU pushed Mahfud MD abusing his position raised the issue of Drugs clemency. Certainly barbaric ways to save Islam will not succeed otherwise Islam will be more quickly sank.

But Islam which only ignorance and barbarity will not be silent after babbling of Mahfud MD does not sell, others would be appeared that are lured to continue raising the issue of drugs clemency and people who trying to be involved is not limited only to Muslims in order to disguise the Islamic Rebellion Movement not to be easily seen.

To who concerned with drug problems, be alert, do not let fooled by Islam. Drug Problems can not be solved only by savage killing of Ola. There is evidence of other governments who diligently executed drug dealers never managed to eradicate the circulation of drugs. Drug eradication efforts better be thorough in building civilization of Indonesia to become a strong nation capable of stemming the dangers of drugs.

Ministry of Religious Affair which fooling and uncivilising the nation by continuing to spread the teachings of Muhammad ignorant and barbaric illiterate Arab who claimed prophet disbanded and the money as much as 42 trillion ruiah from the state budget next year is used to improve the Indonesian civilization. The budget can be used to finance infrastructure improvements of eradication of Drugs, the fund can also be used to encourage more young people strives in the field of arts and sports.

 ***

Mahfud MD bagian dari Gerakan Makar NU, hari ke-10 setelah Vidio Akhir dari Islam

Hari ini adalah hari ke-10 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

Mahfud MD masih terus mengoceh, membantah dirinya mencari popularitas saat menyatakan ada dugaan mafia narkoba berada di lingkungan Istana Kepresidenan. (TRIBUNNEWS)

Mahfud MD tidak sendiri. Kemajuan peradaban Indonesia yang tidak lagi memberi banyak ruang bagi penyebaran ajaran Islam yang DUNGU dan BIADAB, membuat NU merasa terjepit lalu berusaha menggulingkan pemerintahan dan Mahfud MD adalah bagian dari Gerakan Makar yang didorong oleh NU..

Pada Kongres di Cirebon dua isu yang dilempar oleh NU yaitu boikot pajak dan Grasi Narkoba.

Himbauan boikot pajak tidak berlanjut setelah Dirjen Pajak mengatakan akan mengusir dari Indonesia orang yang tidak membayar pajak. Menyadari Arab Saudi tidak akan memberi tempat tinggal jika di usir dari Indonesia, Said Aqil tidak berani lagi menyerukan boikot membayar pajak.

Masalah Grasi Narkoba, Said Aqil menawarkan alternatif hukum potong tangan tetapi tidak mendapat sambutan dari masyarakat yang sadar apa yang diucapkan Said Aqil adalah KEBIADBAN. Upaya mendongkel SBY dengan isi Grasi Narkoba tidak berkembang. Lalu NU mendorong Mahfud MD menyalahgunakan jabatannya mengangkat kembali isu Grasi Narkoba. Tentu saja cara-cara BIADAB menyelamatkan Islam tidak akan berhasil sebaliknya Islam yang akan semakin cepat tenggelam.

Tetapi Islam yang isinya hanya KEDUNGUAN dan KEBIADABAN tidak akan diam setelah ocehan Mahfud MD tidak laku, akan muncul orang lain yang dipancing mengangkat terus isu Grasi Narkoba dan orang yang berusaha dilibatkan tidak terbatas hanya pada Muslim agar kedok Gerakan Makar Islam tidak terlalu terlihat.

Kepada yang peduli dengan masalah Narkoba, harus waspada, jangan mau dimanfaatkan oleh Islam. Masalah Narkoba tidak dapat diselesaikan hanya dengan cara biadab membunuh Ola. Sudah ada bukti pemerintah negara lain yang rajin menghukum mati pengedar narkoba tidak pernah berhasil memberantas peredaran Narkoba. Lebih baik upaya pemberantasan Narkoba dilakukan secara menyeluruh yaitu membangun peradaban Indonesia agar menjadi bangsa yang tangguh yang mampu membendung bahaya Narkoba.

Lebih baik Kementrian Agama yang mendungukan dan membiadabkan bangsa dengan terus menyebarkan ajaran DUNGU dan BIADAB dari Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi DIBUBARKAN dan uang sebanyak 42 triliyun dari APBN tahun mendatang digunakan untuk meningkatkan peradaban Indonesia. Disamping dapat digunakan untuk membiayai peningkatan infrastruktur pemerantasan Narkoba, dana tersebut juga dapat digunakan untuk mendorong anak muda lebih banyak bergiat dalam bidang kesenian dan olah raga.

No comments:

Post a Comment