Today is 24th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.
Chairman of Central Board of Muhammadiyah Din Syamsuddin
talk about multicultural nation of Indonesia in the middle of the democratic
system at the World Peace Forum IV in Bogor, on Saturday (24/11/2012). World
Peace Forum IV is an international forum organized by the PP Muhammadiyah
collaboration with Cheng Ho Multi Culture Trust Malaysian and Centre For
Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC). The theme of the forum is
'Consolidating Multicultural Democracy'.
If Din Syamsuddin realize that Islam is only Arab culture
which built on the ignorant and barbaric teachings of Muhammad illiterate Arab
who claimed prophet, is a great progress and are appropriately Muhammadiyah
converted into a cultural organization . Consequently how to worship Allah hu Barbar
with bowing prostration while lips muttered in Arabic, looking at the land
belongs to the Arabs, should be discarded and replaced with worshiping God
based on the culture of Indonesia.
But if Din Syamsuddin believe Islam is the religion of
Allah hu barbar that may not be changed by human and not a product of culture
and Din Syamsuddin only use culture in order to trick that Islam which will
surely drown by progress of civilization, can be saved, wicked wiles of Din
Syamsuddin will be seen and Din Syamsuddin will fell and eliminated, drowned
along with Islam by the progress of civilization.
***
Islam dibuang, Muhammdiyah
diubah jadi organisasi budaya, hari ke-24
setelah Vidio Akhir dari Islam
Hari
ini adalah hari ke-24 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam
saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang
membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai
Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.
Ketua
umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berbicara tentang multikultural bangsa
Indonesia di tengah-tengah sistem demokrasi pada acara World Peace Forum IV di Bogor,
Sabtu, (24/11/2012). World Peace Forum IV adalah forum internasional yang
diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Cheng Ho Multi Culture
Trust Malaysian dan Centre For Dialogue and Cooperation among Civilisations
(CDCC). Tema yang diangkat dalam forum ini adalah 'Consolidating Multicultural
Democracy'.
Jika Din Syamsuddin sadar bahwa Islam adalah budaya Arab
yang dibangun di atas ajaran DUNGU dan BIADAB dari Muhammad Arab buta huruf
yang mengaku nabi, adalah suatu kemajuan besar dan sudah selayaknya Muhammadiyah
diubah menjadi organisasi budaya. Konsekuensinya cara menyembah Allah hu Barbar
dengan nunggang-nungging komat kamit menggunakan bahasa Arab sambil memandang
negeri kepunyaan orang Arab, harus dibuang dan diganti dengan tata cara
menyembah Tuhan berdasarkan budaya Indonesia.
Tetapi jika Din Syamsuddin tetapi percaya Islam adalah
agama dari Allah hu Barbar yang tidak mungkin diubah oleh manusia dan bukan
produk budaya dan Din Syamsuddin hanya menggunakan budaya untuk mengelabui agar
Islam yang pasti akan tenggelam dimakan kemajuan peradaban, dapat diselamatkan,
tipu muslihat jahat Din Syamsuddin akan terbuka juga dan Din Syamsuddin akan
tersungkur serta tersingkir ditenggelamkan bersama Islam oleh kemajuan
peradaban.
No comments:
Post a Comment