Saturday 10 November 2012

Mahfud MD, jihad against the Progress of Civilization Indonesia, the 9th day after Video The End of Islam


Today is 9th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

After criticism, abuse his position, as the Chairman of the Constitutional Court, Mahfud MD spoke in NU Office defense of Islam, still raving Mahfud MD said, "I would say there are 2 things. In the law there is no prohibition me speak unless spoken-related to decisions and drafts of decree. Nobody can forbid me to speak"

Behind what was said by Mahfud MD there is a more fundamental issue, clash between ignorance and barbarity of Islam voiced by Mahfud MD and Progress of Civilization Indonesia that can no longer provide space on ignorance and barbarity of Islam.

Nothing wrong with clemency to change a death sentence of Ola to be life imprisonment, seen from the point of advancing civilization Indonesia that left the barbarity of death penalty and replace it with a life sentence that would allow inmates to change before his death.

Mahfud MD certainly not stupid, does not understand that many countries have already left the barbarism of the death penalty, but because living in ignorance and barbarism of Islam, Mahfud MD who still follow the way of thinking of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, which is ignorant and barbarous. Then look at the pardon which signed by SBY, as an opportunity to drop SBY to make Islam which became worse because of its ignorance and barbarism dismantled, can be saved.

Mahfud MD start his movement form NU's office by slandering there is mafia of drug in palace, certainly hope to push Islam overthrowing the government and seize power so that Islam could be saved from destruction.

With the Islamic way of thinking which is stupid and barbaric, that as an obedient Muslim who prostration and bowing five times a day muttered in Arabic, looking at the land Arabic belongs to the Arabs, Mahfud MD feel have no sin because all of his sins were forgiven by Allah hu Barbar. Instead slightest mistake by others, must be seen as an opportunity to destroy. This is in line with the ignorant and barbarous mind of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, destroyed thieves by cutting off the hands of thieves, destroyed the infidels by beheading the unbelievers.

Mahfud MD do not understand that his way of thinking is very different from civilized humans, error is human and error is an opportunity to make improvements. That Ola was still able to control the circulation of drugs from behind bars was a mistake and that mistake should be fixed by rearranging the prison management, not need to be fixed with savagery of destroying human lives.

Mahfud MD can be sure that no one can force him silent but, Mahfud MD and his babble that is not related to the interests of his position as Chairman of the Constitutional Court will be sunk and swallowed by a more advanced civilization Indonesia.


 ***

Mahfud MD, berjihad melawan  Kemajuan Peradaban Indonesia, hari ke-9 setelah Vidio Akhir dari Islam

Hari ini adalah hari ke-9 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

Setelah dikritik, menyalahgunaan jabatan, sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD berbicara membela Islam di gedung PBNU, Mahfud MD masih terus mengoceh mengatakan, "Saya katakan ada 2 hal. Di dalam UU tidak ada larangan saya bicara, kecuali berbicara terkait putusan dan rancangan UU. Tidak ada yang bisa melarang saya bicara."

Di balik apa yang dikatakan Mahfud MD ada yang lebih mendasar yaitu benturan antara KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam yang disuarakan oleh Mahfud MD dan Kemajuan Peradaban Indonesia yang sudah tidak dapat lagi memberi ruang pada KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.

Tidak ada yang salah pada Grasi yang mengubah hukuman mati Ola menjadi penjara seumur hidup, dilihat dari kacamata memajukan peradaban Indonesia yaitu meninggalkan kebiadaban hukuman mati dan menggantinya dengan hukuman seumur hidup yang memberi kesempatan terpidana berubah sebelum kematiannya.

Mahfud MD pasti tidak DUNGU sehingga tidak mengerti bahwa banyak negara sudah meninggalkan kebiadaban hukuman mati, tetapi karena hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, Mahfud MD yang masih mengikuti cara berfikir Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, yang DUNGU dan BIADAB. Lalu melihat Grasi yang ditandatangai SBY sebagai kesempatan menjatuhkan SBY agar Islam yang semakin terpuruk karena KEDUNGUAN dan KEBIADABAN-nya semakin terkuak, dapat diselamatkan.

Mahfud MD memulai geretakannya dari kantor PBNU dengan memfitnah ada mafia Narkoba di Istana, tentu berharap dapat menggerakan Islam menjatuhkan pemerintah lalu merebut kekuasaan sehingga Islam dapat diselamatkan dari kebinasaan.

Dengan cara berfikir Islami yang DUNGU dan BIADAB, bahwa sebagai Muslim yang rajin nunggang-nungging lima kali sehari komat-kamit bahasa Arab sambil memandang negeri kepunyaan orang Arab, Mahfud MD tidak punya dosa karena semua dosa diampuni oleh Allah hu Barbar. Sebaliknya sekecil apa pun kesahalan yang dilakukan  orang lain harus dilihat sebagai kesempatan untuk membinasakan. Ini sejalan dengan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN pikiran Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, binasakan pencuri dengan memotong tangan pencuri, binasakan kafir dengan memenggal kepala kafir.

Mahfud MD tidak paham bahwa jalan berfikir manusia beradab sangat berbeda, kesalahan  adalah manusiawi dan adanya kesalahan membuka kesempatan untuk melakukan perbaikan. Bahwa Ola ternyata masih dapat mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi memang kesalahan dan kesalahan itu harus diperbaiki yaitu dengan menata ulang manajemen lapas, tidak perlu diatasi dengan jalan KEBIADABAN yaitu memusnahkan nyawa orang.

Mahfud MD boleh yakin tidak ada yang dapat memaksanya diam tetapi Mahfud MD dan ocehannya yang tidak berkaitan dengan kepentingan jabatannya sebagai Ketua MK akan ditenggelamkan dan ditelan oleh peradaban Indonesia yang semakin maju.

No comments:

Post a Comment