Friday 8 February 2013

Dismissed as Chairman of Democrat Anas Urbaningrum throw away the Koran picked up Mahabaratha, the 106th day after Video The End of Islam

Today is 106th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

On Wednesday night (02/06/2013) Anas Urbaningarum despite pushed to resign from the Chairman of the Democratic Party, are still feels protected by Allah hu Barbar, persist even encourage members of Democrat  to follow the behavior of Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, saying Abu Bakr who gave his 9 year old daughter to be the second wife of Muhammad as an admirable person.

Having ousted from the Democratic Party Chairman, Anas Urbaningrung already convinced Allah hu Barbar bullshit for not protecting him, then throwing the Koran into the garbage and hastily take the scripture of Hindu Mahabharata then tried recklessly to take a piece of content of Mahabharata, note the following news :

One of HMI cadre, Ramdansyah explained there are three generations of HMI who gathered at the house of Anas at Jl Teluk Angsa, Duren Sawit, East Jakarta, Saturday (02/09/2013) morning. "We're just chatting," said Ramdansyah.

According to Ramdansyah, HMI providing support to Anas. But specifically about the party, HMI did not want to interfere. In talks for 15 minutes, Anas also lleft a message. Anas hoping not to blame anyone related to the situation. Anas also hope the entire cadre of HMI can remain calm. And lastly there is one message that will be remembered by Ramdansyah. Anas asked that the book of Mahabharata can be read. "Do not forget to read a book about Sengkuni in Mahabharata," message of Anas.

Anas tried to put himself in the parties of Padawa while the Pandavas are honest people who forbids eating the spoils. Anas who still live in ignorance and barbarity of Islam that justifies eating the spoils (according to KPK accept gratuities luxury car) would not be accepted as the Pandavas, Anas remain part of Kauravas who is cunning and  evil as long as still live in ignorance and barbarity of Islam.

 
 ***

Dipecat dari Ketua Demokrat Anas Urbaningrum buang Alquran ambil Mahabaratha, hari ke-105 setelah Vidio Akhir dari Islam

Hari ini adalah hari ke-106 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

Hari Rabu malam (6/2/2013) Anas Urbaningarum walau sudah didesak mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat, merasa masih dilindungi Allah hu Barbar, ngotot bertahan malah menganjurkan warga Demokrat untuk mengikuti prilaku Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi sambil mengatakan Abu Bakar yang menyerahkan anak gadisnya yang berusia 9 tahun untuk dijadikan istri kedua Muhammad sebagai orang terpuji.

Setelah dilengserkan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrung sudah yakin Allah hu Barbar omong kosong karena tidak melindunginya, lalu melempar Alquran ke tong sampah dan dengan tergesa-gesa mengambil Kitab Suci Orang Hindu Mahabharata lalu mencoba secara gegabah mengambil potongan isi Mahabharata, perhatikan berita berikut:

Salah satu kader HMI, Ramdansyah menerangkan ada tiga generasi dari HMI yang berkumpul di rumah Anas di Jl Teluk Angsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (9/2/2013) pagi. "Kita cuma ngobrol-ngobrol saja," kata Ramdansyah.

Menurut Ramdansyah, HMI memberikan dukungan kepada Anas. Namun khusus soal partai, HMI tidak ingin ikut campur. Dalam pembicaraan selama 15 menit itu, Anas juga sempat menitipkan sebuah pesan. Anas berharap jangan ada yang saling menyalahkan terkait situasi ini. Anas juga berharap seluruh kader HMI bisa tetap tenang. Dan terakhir ada satu lagi pesan Anas yang bakal diingat Ramdansyah. Anas meminta agar buku Mahabharata dapat dibaca. "Jangan lupa untuk baca buku Mahabharata tentang Sengkuni," pesan Anas.

Anas mencoba menempatkan diri di pihak Padawa padahal Pandawa adalah orang-orang jujur yang mengharamkan  makan harta rampasan. Anas yang masih hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam yang menghalalkan makan harta rampasan (menurut KPK menerima gratifikasi mobil mewah) tidak akan mungkin diterima sebagai  orang Pandawa, Anas tetap bagian dari Kurawa yang licik dan jahat selama masih hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.




No comments:

Post a Comment