Friday 22 February 2013

Akbar Tanjung support Anas Urbaningrum facing law due to practising Islamic life, the 120th day after Video The End of Islam


Today is 120th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

Chairman of the Board of Trustees of Golkar Party, Akbar Tanjung went to the house, General Chairman of the Democratic Party, Anas Urbaningrum in JalanTeluk Langsa, Duren Sawit, East Jakarta, Friday (02/22/2013). Akbar arrived at home of Anas, his juniors in HMI (Muslim Student Association) at 0:30 pm. To journalists Akbar said, " Chat was in the living room, shake hands with his wife as well. We are from KAHMI (HMI Alumni) convey to Anas, that Anas to be strong to face this ordeal."

It is facts that should receive serious attention from leaders of political parties in Indonesia and the leaders of Indonesia as a whole, the presence of people of HMI in the party only as parasites, they do not care about the interests of the party but fight for the interests of the HMI and more specific for Islamic interests. In a world scale, they do not care about the fate of the nation because they cares about the interest of Islam, they are more loyal to the interests of Saudi Arabia who take profit from pilgrimage rather than the interests of the Indonesian nation that  are harmed by the hajj pilgrimage.

Further Akbar said, from the information he received from Anas, Toyota Harrier which became problem recieved by Anas before becoming a member of Parliament.

Akbar Tanjung supports the story and made ​​by Anas and it is very Islamic, compared to what is done by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, who made ​​the Quranic verse telling that the Kaaba was built before the Temple in Jerusalem, but tribe of Qurasiy, Muhammad's ancestors who built the Kaaba on the 5th century BC, not yet exist when the Jews build a temple.

Finally, what is pursued by CGMI in 1965 that HMI must be dissolved will become a reality in a different way, HMI will disperse by itself, is not dissolved, because people no longer want to live in ignorance and barbarity of Islam.

 
 ***

Akbar Tanjung dukung Anas Urbaningrum menghadapi hukum akibat hidup Islami, hari ke-120 setelah Vidio Akhir dari Islam

Hari ini adalah hari ke-119 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

Ketua Dewan Pembina Partai Golar Akbar Tanjung mendatangi rumah Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (22/2/2013). Akbar tiba di rumah Anas juniornya di HMI pukul 00.30 WIB. Kepada wartwan Akbar mengatakan, “Ngobrol tadi di ruang tamu, salaman juga dengan istrinya. Kami dari KAHMI menyampaikan ke Anas, agar Anas betul-betul kuat menghadapi cobaan ini.”

Ini fakta yang harus mendapat perhatian serius dari para pemimpin partai politik di Indonesia dan para pemimpin Indonesia secara keseluruhan, keberadaan orang-orang HMI di partai politik hanya sebagai BENALU, mereka tidak mempedulikan kepentingan partai karena yang diperjuangkan adalah kepentingan HMI dan lebih spesifik kepentingan ISLAM. Dalam sekala dunia, mereka tidak peduli dengan nasib bangsa karena yang dipedulikan adalah perjuangan Islam, mereka lebih setia pada kepentingan Arab Saudi yang meraup untung dari perjalanan haji dibanding kepentingan bangsa Indonesia yang dirugikan oleh wisaya haji.

Lebih lanjut Akbar mengatakan, dari informasi yang diterimanya dari Anas, Mobil Toyota Harrier yang menjadi masalah itu diterima oleh Anas sebelum menjadi anggota DPR.

Akbar Tanjung mendukung cerita buatan Anas dan ini sangat Islami, bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, yang membuat ayat Alquran menceritakan bahwa Kabah dibangun lebih dahulu dari Bait Allah di Yerusalem, padahal suku Qurasiy leluhur Muhammad yang membangun Kabah pada abad ke-5 Masehi belum ada ketika orang Yahudi membangun Bait Allah.

Akhirnya apa yang diupayakan oleh CGMI di tahun 1965 agar HMI dibubarkan akan menjadi kenyataan dengan cara berbeda, HMI akan bubar dengan sendirinya, bukan dibubarkan, karena orang tidak mau lagi hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.


No comments:

Post a Comment