Today is 119th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.
Syamsuddin
invited Governor Jokowi develop a mental hospital (RSJ) property of
Muhammadiyah located in the area of Klender, East Jakarta. "We want to
cooperate with the government of Jakarta to develop hospital," said Din
after meeting with Jokowi in the office
of Muhammadiyah, Jl Menteng, Central Jakarta, Thursday (02/21/2014).
Din
Syamsuddin began to realize if they continue to hold out being Muslim while the
information that the contents of Islam is only ignorance and barbarism he can
not deny, consequences will be more Muslims got mental illness then before too
late Din Syamsuddin has prepared a mental hospital.
Steps
which has been influenced by the ignorance and barbarism of Islam while as the
correct step is to invite all members of the Muhammadiyah to leave Islam before
becoming mentally ill.
***
Din
Syamsuddin mulai sadar jika terus bertahan menjadi Muslim akan sakit jiwa, hari ke-119 setelah Vidio Akhir dari Islam
Hari ini adalah hari ke-119 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata
tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan
ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi.
Perhatikan perkembangan berikut.
Jakarta - Ketua Umum
Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak Gubernur Jokowi mengembangkan rumah sakit
jiwa (RSJ) milik Muhammadiyah yang terletak di kawasan Klender, Jakarta Timur. "Kita
ingin bekerjasama dengan pemerintah DKI untuk mengembangkan rumah sakit,"
kata Din usai bertemu Jokowi di kantor PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya,
Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2014).
Din Syamsuddin mulai sadar jika terus bertahan menjadi Muslim sedangkan informasi bahwa isi Islam hanya KEDUNGUAN dan KEBIADABAN tidak bisa dia bantah, akibatnya akan banyak Muslim yang sakit jiwa dan sebelum terlambat Din Syamsuddin sudah menyiapan rumah sakit jiwa.
Din Syamsuddin mulai sadar jika terus bertahan menjadi Muslim sedangkan informasi bahwa isi Islam hanya KEDUNGUAN dan KEBIADABAN tidak bisa dia bantah, akibatnya akan banyak Muslim yang sakit jiwa dan sebelum terlambat Din Syamsuddin sudah menyiapan rumah sakit jiwa.
Langkah
yang dipengaruhi oleh KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam karena langkah yang benar
adalah mengajak semua anggota Muhammadiyah segera meninggalkan Islam sebelum
menjadi sakit jiwa.
No comments:
Post a Comment