Today
is 37th days after my Video titled The End of
Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny
or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished
from the earth. Consider the following developments.
The
protest against the actions of Regent of Garut, Aceng HM Fikri who divorced his
wife after four days of marriage continue to emerge. Protesters assess Aceng
harassing women. "Aceng retreat, we are embarrassed got regent like Aceng,
shame, shame. The regent thinks "pimping awewe wae" (in Sundanese -
just thinking thigh women only)," said one of the women protesters were
willing stood on the rain on Tuesday (04/12/2012) GARUT , KOMPAS.com
The
demonstrators who were shouting the word of 'shame' are also Muslim and what
they do clearly WRONG. What do by the Regent of Garut in accordance with
ignorance and barbarity of Islam, there is no shame, who should be ashamed are
those who are sane but still willing living in ignorance and barbarity of
Islam.
It
is time for people of Indonesia to realize that the content of Islam is only
ignorance and barbarity and ashamed still be a Muslim.
***
Harus MALU masih menjadi MUSLIM,
hari ke-37 setelah Vidio Akhir dari Islam
Hari
ini adalah hari ke-37 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam
saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang
membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai
Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.
Aksi
protes terhadap tindakan Bupati Garut Aceng HM Fikri yang menceraikan istrinya
setelah empat hari menikah terus bermunculan. Para pengunjuk rasa menilai Aceng
melecehkan kaum perempuan. "Aceng
mundur, malu kami punya bupati kayak Aceng, malu, malu. Bupati mikir
pimping awewe wae (hanya mikir paha wanita saja)," cetus salah
seorang perempuan pendemo yang rela berhujan-hujanan pada hari Selasa
(4/12/2012) GARUT,
KOMPAS.com
Para pendemo yang meneriakan kata ‘malu’ juga Muslim dan
apa yang mereka lakukan jelas SALAH. Apa yang dilakukan oleh Bupati Garut
sesuai dengan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, tidak ada yang memalukan, yang
harus malu adalah mereka yang waras tetapi bertahan hidup dalam KEDUNGUAN dan
KEBIADABAN Islam.
Sudah saatnya rakat Indonesia sadar bahwa isi Islam hanya
KEDUNGUAN dan KEBIADABAN dan MALU masih menjadi
MUSLIM.
No comments:
Post a Comment