Friday 28 December 2012

Do not remove Islam from the school, Muhammad Nuh traitor of the nation, the 60th day after Video The End of Islam


Today is 60th days after my Video titled The End of Islam disseminated, apparently none of the Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Do not doubt let's continue spreading the video until Islam vanished from the earth. Consider the following developments.

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Federation of Teachers (FSGI) gives a red report card on the performance of the Minister of Education and Culture Mohamammad Noah. Regarding the plan to replace a curriculum that will be implemented from July 20 013, the Secretary-General FSGI Retno Listyarti, Thursday, December 27, 2012 said, "Instead of changing the curriculum better to change the minister, change the curriculum is not a cure for chronic disease education. Currently quality of teachers must be addressed. since the reform, the quality of education in Indonesia continues to decline. fact, he said, the quality of education in Indonesia under Vietnam.

When visiting Tempo two days ago, Education Minister Mohammad Nuh said he does not really want to change the curriculum. But, it would be at risk if it does not change the curriculum, ie the loss of bonus generation in Indonesia demographic. From the results of the evaluation of the Ministry of Education, the curriculum has not been able to prepare a generation for three decades.

"If late, the stakes there are about 20 million children lost a year of moment of learning. Figure of 20 million was taken from the four levels of education will use the 2013 curriculum classes 1,4,7 and 10. So there will be four levels of education are missed opportunities for a person who's creative and ready to challenge the times. because the 2013 curriculum to make students so often asked, using reason, experiment and be able to communicate their opinions. This momentum, if not utilized completely to loss. then Ministry of trying to make a curriculum that can be used not only in one period of the power of a minister, could be 15 years. "

The opinion of the Minister is correct, that the curriculum should be improved, but we do not know whether evaluation of the Ministry of Education  has also been conducted honestly that the curriculum has spawned TORORIS, immoral human being as regent of Garut, even the Speaker of the House of Representatives who believe that the Qur'an is the book of Allah hu Barbar when it is easy scientifically to prove there is never a book from God.

If Muhammad Nuh wishes to educate and develop the nation, a chance to change the curriculum should focus on the elimination of religious instruction in public schools and religious education submit to be a family affair.

If Muhammad Nuh did not take the advantage of this opportunity to remove religion from public school lessons, Muhammad Nuh not just let Islamic terrorists continue to grow but let this nation will sink and Muhammad Nuh recorded as traitors to the Nation.


 ***

Tidak menghapus Islam dari sekolah Muhammad Nuh penghianat bangsa, hari ke-60 setelah Vidio Akhir dari Islam

Hari ini adalah hari ke-60 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam saya sebarluaskan, ternyata tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi. Perhatikan perkembangan berikut.

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memberikan rapor merah atas kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohamammad Nuh. Mengenai rencana pergantian kurikulum yang akan dilaksanakan mulai bulan Juli tahun 20013, Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti, Kamis, 27 Desember 2012 mengatakan, “Daripada ganti kurikulum lebih baik ganti menteri, Perubahan kurikulum bukan obat untuk menyembuhkan penyakit kronis pendidikan. Saat ini justru guru yang harus dibenahi. Sejak reformasi, kualitas pendidikan Indonesia terus menurun. Bahkan, katanya, kualitas pendidikan Indonesia di bawah Vietnam.

Saat berkunjung ke Tempo dua hari lalu, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh mengatakan, sebenarnya ia tak ingin mengubah kurikulum. Tapi, akan berisiko kalau pihaknya tak mengubah kurikulum, yakni hilangnya satu generasi dalam bonus demografi Indonesia. Dari hasil evaluasi Kementerian Pendidikan, kurikulum yang ada belum mampu mempersiapkan generasi untuk tiga dasawarsa lagi.

"Kalau terlambat, taruhannya ada sekitar 20 juta anak kehilangan satu tahun momen pembelajaran. Angka 20 juta diambil dari empat jenjang pendidikan yang akan menggunakan kurikulum 2013 yaitu kelas 1,4,7 dan 10. Sehingga akan ada empat jenjang pendidikan yang kehilangan kesempatan untuk menjadi sosok yang kreatif dan siap dengan tantangan zaman. Sebab, kurikulum 2013 diharapkan bisa membuat siswa jadi sering bertanya, menggunakan nalar, bereksperimen dan mampu mengkomunikasikan pendapatnya. Ini momentum, kalau tidak dimanfaatkan betul akan rugi. Maka Kementerian berusaha membuat kurikulum yang bisa digunakan tak hanya dalam satu periode kekuasaan seorang menteri, bisa 15 tahun.”

Pendapat Menteri benar, bahwa kurikulum yang ada perlu diperbaiki, tetapi kita tidak tahu apakah evaluasi yang dilalukan Kementrian Pendidikan juga sudah dilakukan secara jujur bahwa kurikulum yang ada sudah melahirkan TORORIS, Manusia tidak bermoral seperti Bupati Garut, bahkan Ketua DPR-RI yang percaya bahwa Alquran adalah kitab dari Allah hu Barbar padahal secara ilmiah dapat dibuktikan dengan mudah tidak pernah ada kitab dari Tuhan.

Jika Muhammad Nuh berkehendak mencerdaskan dan memajukan bangsa, kesempatan mengubah kurikulum harus mengutamakan penghapusan pelajaran agama di sekolah negeri dan menyerahkan pendidikan agama menjadi urusan keluarga.

Jika Muhammad Nuh tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menghapus pelajaran agama dari sekolah negeri, Muhammad Nuh bukan hanya membiarkan teroris Islam terus berkembang tetapi membiarkan bangsa ini tenggelam dan Muhammad Nuh akan dicatat sebagai PENGHIANAT Bangsa.


No comments:

Post a Comment