Monday 5 August 2013

Coordinating Minister for Economic Affairs Hatta Rajasa dragged Indonesian economy into the abyss of Taliban, day-27 after 1500 viewer


Today is day 27 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

Jakarta (Antara) - Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa through a press release received by ANTARA in Jakarta on Monday, said, "Economic development can be realized if supported by the mental and spiritual development".

Hatta statement relating to waqf 100,000 copies of the Qur'an as a form of corporate social responsibility, Asia Pulp and Paper (APP) to the public in the month of Ramadan, Hatta said, "And the Quran endowments is expected to achieve this goal".

More people of Indonesia have the Koran there are two possibilities that will happen:

First, more and more people are aware that the contents of the Koran is only stupidity and barbarity so that more Indonesian people become intelligent and civilized that be good for Indonesia's economic progress. With more and more people of Indonesia leave Islam, wastage of pilgrimage will be reduced, the state budget for Ministry of Religious Affairs that largely for Islam can be stopped.

Secondly, more and more people believe the Koran a book of Allah hu Barbar which is perfect and its content DEFINITELY true then more and more people to practice the teachings of the Koran which primary, diligent to worship Allah hu Barbar so the time to help build Indonesian economy decreases. Further consequences more people of Indonesia perform Umrah & Hajj so that foreign exchange continues encroached on and more budget allocated to the Ministry of Religious Affairs which impact makes Indonesia's economic will be worse off and one time will be same with the economy in TALIBAN government.

As Chairman of the Amanat Nasional Party, labeled nationalist party but its smell very obvious odors of Islam, Hatta Rajasa can not expect that first will be happened and by inviting the community that the second should be happened, Hatta Rajasa start dragging Indonesian economy into the abyss of TALIBAN.


***

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyeret ekonomi Indonesia ke jurang taliban, hari ke-27 setelah 1500 viewer.

Hari ini adalah hari ke-27 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Jakarta (Antara) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, mengatakan, "Pembangunan ekonomi dapat terwujud bila didukung oleh pembangunan mental spiritual".

Pernyataan Hatta terkait dengan wakaf 100.000 mushaf Al Quran sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan Asia Pulp and Paper (APP) kepada masyarakat di bulan Ramadhan, Hatta mengatakan, "Dan wakaf Al Quran diharapkan dapat mewujudkan hal tersebut".

Lebih banyak orang Indonesia memiliki Al Quran ada dua kemungkinan yang akan terjadi:

Pertama, semakin banyak orang sadar bahwa isi Al Quran hanya KEDUNGUAN & KEBIADABAN sehingga lebih banyak orang Indonesia menjadi cerdas dan beradab yang berdampak baik bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Dengan semakin banyak orang Indonesia meninggalkan Islam, pemborosan dari naik haji akan dikurangi, APBN Kementerian Agama yang sebagian besar untuk Islam dapat dihentikan.

Kedua, semakin banyak orang percaya Al Quran kitab dari Allah hu Barbar yang sempurna dan isinya PASTI Benar lalu semakin banyak orang Indonesia mengamalkan ajaran Al Quran yang utama, rajin nyembah-nyembah Allah hu Barbar sehingga waktunya untuk ikut membangun ekonomi Indonesia semakin berkurang. Akibat lebih lanjut semakin banyak orang Indonesia melakukan Umroh & Haji sehingga devisi terus digerogoti dan semakin besar APBN dialokasikan kepada Kementrian Agama yang dampaknya membuat ekonomi Indonesia semakin TERPURUK dan pada saatnya akan sama dengan ekonomi dalam pemerintahan TALIBAN.

Sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional, partai yang berlabel nasionalis tetapi bau-nya sangat jelas bau Islam, Hatta Rajasa tak mungkin mengharapkan yang Pertama yang terjadi dan dengan mengajak masyarakat agar yang Kedua terjadi, Hatta Rajasa mulai menyeret ekonomi Indonesia ke jurang TALIBAN.

No comments:

Post a Comment