Today is day 27 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1500 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
Jakarta (Antara)
- Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa
through a press release received by
ANTARA in Jakarta on Monday, said, "Economic development can be realized if supported by the mental and spiritual development".
Hatta statement relating to waqf 100,000 copies of
the Qur'an as a form of corporate social responsibility, Asia Pulp and Paper (APP)
to the public in the month of Ramadan, Hatta
said, "And the Quran endowments is
expected to achieve this goal".
More people of Indonesia have the Koran there
are two possibilities that will happen:
First, more and more people are aware that the
contents of the Koran is only stupidity and barbarity so that more Indonesian
people become intelligent and civilized that be good for Indonesia's economic
progress. With more and more people of Indonesia leave Islam, wastage of
pilgrimage will be reduced, the state budget for Ministry of Religious Affairs
that largely for Islam can be stopped.
Secondly, more and more people believe the
Koran a book of Allah hu Barbar which is perfect and its content DEFINITELY
true then more and more people to practice the teachings of the Koran which
primary, diligent to worship Allah hu Barbar so the time to help build
Indonesian economy decreases. Further consequences more people of Indonesia
perform Umrah & Hajj so that foreign exchange continues encroached on and
more budget allocated to the Ministry of Religious Affairs which impact makes
Indonesia's economic will be worse off and one time will be same with the
economy in TALIBAN government.
As Chairman of the Amanat Nasional Party,
labeled nationalist party but its smell very obvious odors of Islam, Hatta
Rajasa can not expect that first will be happened and by inviting the community
that the second should be happened, Hatta Rajasa start dragging Indonesian
economy into the abyss of TALIBAN.
***
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyeret
ekonomi Indonesia ke jurang taliban, hari ke-27 setelah 1500 viewer.
Hari ini adalah
hari ke-27 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1500 viewer dan tidak ada satu pun tokoh Islam
Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio
tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.
Jakarta (Antara) - Menteri Koordinator
Perekonomian Hatta Rajasa melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta,
Senin, mengatakan, "Pembangunan ekonomi dapat terwujud bila didukung oleh
pembangunan mental spiritual".
Pernyataan Hatta terkait dengan wakaf 100.000
mushaf Al Quran sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan Asia Pulp and
Paper (APP) kepada masyarakat di bulan Ramadhan, Hatta mengatakan, "Dan
wakaf Al Quran diharapkan dapat mewujudkan hal tersebut".
Lebih banyak orang Indonesia memiliki Al Quran
ada dua kemungkinan yang akan terjadi:
Pertama, semakin banyak orang sadar bahwa isi
Al Quran hanya KEDUNGUAN & KEBIADABAN sehingga lebih banyak orang Indonesia
menjadi cerdas dan beradab yang berdampak baik bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
Dengan semakin banyak orang Indonesia meninggalkan Islam, pemborosan dari naik
haji akan dikurangi, APBN Kementerian Agama yang sebagian besar untuk Islam
dapat dihentikan.
Kedua, semakin banyak orang percaya Al Quran
kitab dari Allah hu Barbar yang sempurna dan isinya PASTI Benar lalu semakin
banyak orang Indonesia mengamalkan ajaran Al Quran yang utama, rajin
nyembah-nyembah Allah hu Barbar sehingga waktunya untuk ikut membangun ekonomi
Indonesia semakin berkurang. Akibat lebih lanjut semakin banyak orang Indonesia
melakukan Umroh & Haji sehingga devisi terus digerogoti dan semakin besar
APBN dialokasikan kepada Kementrian Agama yang dampaknya membuat ekonomi
Indonesia semakin TERPURUK dan pada saatnya akan sama dengan ekonomi dalam
pemerintahan TALIBAN.
Sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional,
partai yang berlabel nasionalis tetapi bau-nya sangat jelas bau Islam, Hatta
Rajasa tak mungkin mengharapkan yang Pertama yang terjadi dan dengan mengajak
masyarakat agar yang Kedua terjadi, Hatta Rajasa mulai menyeret ekonomi
Indonesia ke jurang TALIBAN.
No comments:
Post a Comment