Sunday 19 May 2013

Even the Minister of Religious Affairs do not dare to openly and civilized explain that Islam is not heresy, day-73 after 1000 viewer


Today is day 73 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

My explanation that Islam is not a religion only heresy which are groveling Allah hu Barbar imbecile and savage, more and more be read, especially after I explain other than through Facebook, Blog, also via twitter.

The way of barbarity which want to be used by Muslim to block my account so far not succeeded, and the way of CIVILIZATION that I offer to Indonesian Muslim leaders to discuss openly and civilized up to this moment not yet answered by a single Muslim.

If none of the Indonesian Muslim leaders DARE to deny openly and civilized that Islam is heresy, should be spirited knight, willing to say publicly and civilized to the people of Indonesia that Islam is WRONG and if it is done the benefit for the people, nation and state are very outstanding and which benefited not only non-Muslims but the Muslims actually much better off.

After no more Islam in Indonesia, Muslim are freed from slavery  by Allah hu Berbers, Muslims do not need to perform 5 times worship obligations, no need to waste money participate on pilgrimage to Mecca and instead can travel to anywhere, no need to be terrorist, the very valuable learning time can be used to deepen science and knowledge.

With Islam removed from Indonesia, benefited to the society. No more annoying sound of the azan, no more fear of Islamic terrorism, there is no longer attacks against houses of worship of non-Muslim , no more attacks on Akhamadiyah, Shias etc. No more who mocking on Christians, Hindus, Buddhist as worshipers of sculpture, no more attacks on belief of faiths that they can be host in their own homes. Islamic schools and Madrasah all can be converted into a school that educates students to be productive citizens of the nation.

Once Islam removed from Indonesian, greatly benefited to the state. State budget funds approximately 40 trillion per year of the Ministry of Religious Affairs  can be transferred to finance development that benefit the welfare of the people. Likewise local budget throughout Indonesia, which is very large. Detachment-88 and the National Counter-Terrorism Agency can be disbanded. Wastage of foreign exchange because of Hajj can be removed.

If the awareness that by removing Islam in Indonesia, Muslims are more benefited we hope to jointly call on the government to publicly explain whether Islam is heresy and that should DARE to explain is Minister of Religion Surya Dharma Ali.

We'll see whether the Minister of Religion Surya Dharma Ali is willing to take the way of CIVILIZATION to explain openly and civilized that Islam is not heresy.


 ***

Menteri Agama pun tak berani menjelaskan secara terbuka dan beradab Islam bukan ajaran sesat, hari ke-73 setelah 1000 viewer.

Hari ini adalah hari ke-73 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

Penjelasan saya bahwa Islam bukan agama hanya ajaran sesat menyembah-nyembah Allah hu Barbar yang DUNGU & BIADAB, semakin banyak dibaca, terutama setelah saya sampaikan selain melaui Facebook, Blog, juga melalui twitter.

Jalan KEBIADABAN yg ingin ditempuh Muslim, menutup akun saya hingga saat ini belum berhasil dan jalan PERADABAN yang saya tawarkan kepada tokoh Islam Indonesia untuk mendiskusikan secara terbuka dan beradab belum dijawab oleh seorang Muslim pun.

Jika tidak ada seorang pun dari tokoh Islam Indonesia yang BERANI membantah secara terbuka dan beradab bahwa Islam ajaran sesat, sebaiknya berjiwa KESATRIA, rela mengatakan secara terbuka dan beradab kepada rakyat Indonesia bahwa Islam memang SALAH dan jika itu dilakukan manfaatnya bagi rakyat, bangsa dan negara sangat luar biasa dan yang diuntungkan bukan hanya non-Muslim tetapi yang jauh lebih diuntungkan malah Muslim.

Setelah tidak ada lagi Islam di Indonesia, Muslim dibebaskan dari penjajahan oleh Allah hu Barbar, Muslim tidak perlu lagi menjalankan kewajiban solat 5 waktu, tidak perlu menghamburkan uang ikut wisata haji dan sebagai gantinya dapat melakukan wisata ke mana saja, tidak perlu lagi ada yang menjadi teroris, waktu belajar yang sangat berharga dapat dimanfaatkan untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan.

Dengan dihapus Islam dari Indonesia, masyarakat diuntungkan. Tidak ada lagi suara azan yang mengganggu, tidak ada lagi ketakutan akan terorisme Islam, tidak ada lagi penyerangan terhadap  rumah ibadat non-Muslim, tidak ada lagi penyerangan terhadap Akhamadiyah, Shiah dll. Tidak ada lagi yang mengejek orang Nasrani, Hindu, Buddha penyembah patung, tidak ada lagi yang melecehkan penganut kepercayaan sehingga aliran kepercayaan dapat menjadi tuan di rumah sendiri. Madrasah dan semua sekolah Islam dapat diubah menjadi sekolah yang mendidik murid menjadi warga bangsa yang produktif.

Setelah Islam dihapus dari Indonesia, negara sangat diuntungkan. Dana APBN sekitar 40 triliyun per tahun untuk Kementerian Agama dapat dialihkan untuk membiayai pembangunan yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. Demikian juga APBD di seluruh Indonesia yang jumlahnya sangat besar. Densus-88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dapat dibubarkan. Pemborosan devisa karena haji dapat dihilangkan.

Jika kesadaran bahwa dengan menghapus Islam di Indonesia yang lebih diuntungkan adalah Muslim kita berharap dapat bersama-sama menuntut kepada pemerintah untuk menjelaskan secara terbuka apakah Islam ajaran sesat dan yang harus BERANI menjelaskan adalah Menteri Agama Surya Dharma Ali.

Kita tunggu saja apakah Menteri Agama Surya Dharma Ali mau mengambil jalan PERADABAN yaitu berani menjelaskan secara terbuka dan beradab apakah Islam bukan ajaran sesat.

No comments:

Post a Comment