Tuesday 14 January 2014

Leonardo Rimba : Slogan semua agama baik, Salah Kaprah



Leonardo Rimba pada tanggal 13 Januari 2014 menulis di Grup SI
Satu salah kaprah besar yg bikin kebanyakan orang Indonesia tetap digolongkan Homo Terbelakangikus adalah slogan semua agama baik. Atau semuanya mengajarkan kebaikan. Mungkin benar, asal ditambahkan penjelasan bahwa cuma baik pada saat itu agama diciptakan. Oleh pendiri pertamanya, atau oleh penerusnya yg membakukan syariat. Cuma baik di tempat dan di masa dimana agama itu diterapkan, yg mungkin berjarak lebih dari 1.000 tahun dan 10.000 kilometer dari tempat kita mencari sesuap nasi.

Dengan mengatakan ini “Satu salah kaprah besar yg bikin kebanyakan orang Indonesia tetap digolongkan Homo Terbelakangikus adalah slogan semua agama baik,” Leonardo Rimba memperlihatkan pemikiran yang sangat maju dan HEBAT, karena bukan hanya di Indonesia tetapi di hampir semua penjuru dunia,  banyak orang masih mengucapkan kata “Agama” yang dimaksud termasuk Islam.

Tetapi perhatikan kalimat berikutnya “Mungkin benar, asal ditambahkan penjelasan bahwa cuma baik pada saat itu agama diciptakan. Oleh pendiri pertamanya, atau oleh penerusnya yg membakukan syariat,” ini perlu diluruskan dan nanti harus dibahas secara terbuka oleh para ahli sejarah dan budaya.
   
Agama Hindu diciptakan melalui proses budaya yang panjang, melibatkan banyak orang dan melintasi beberapa generasi yang semuanya bermaksud baik, yatu menciptakan masyarakat yang BERADAB. Demikian juga bangsa Israel, menciptakan Taurat, melibatkan banyak orang, melintasi beberapa generasi, dengan tujuan baik, agar masyrakat Israel tertib hukum. Buddha meninggalkan harta, tahta dan wanita dengan tujuan baik, mencari jalan menuju Penerangan Sempurna dan berhasil. Yesus mengajar dengan tujuan baik, agar manusia percaya diri dan Yesus mengorbankan tubuh dan darahnya sendiri agar menjadi contoh bahwa tradisi mengorbankan hewan, harus diganti dengan mengorbankan tubuh dan darah sendiri.

TETAPI Muhammad memang BEDA, tujuan utamanya adalah diakui nabi padahal secara budaya tak mungkin ada nabi dari Arab karena nabi hanya budaya Israel dan tak mungkin ada nabi yang tidak bersunat karena semua nabi Israel bersunat. Tujuan Muhammad hanya satu yaitu DIAKUI nabi dan dengan menghalalkan segala cara mengejar agar tujuannnya tercapai, tidak dapat dengan cara mengajak seperi yang dilakukan di Mekah yang ternyata gagal, lalu pindah ke Yatrib dan mulai menerapkan MEMAKSA orang agar mengakuinya nabi dan yang tak mau mengakuinya nabi DIPERANGI dan itu diakukan sampai kematiannya, PERANG  dan terus PERANG dan dalam setiap PERANG ada KEBIADABAN, yaitu pelecehan terhadap perempuan dan ini juga dilakukan oleh Muhammad. Bahkan setelah kematiannya upaya agar orang mengakui Muhammad nabi diteruskan oleh pengikutnya, perhatikan Azan, Muslim melakukan kesaksian BOHONG, bahwa Muhammad adalah Rasul Awloh padahal tak pernah ada Rasul Awloh. Berbeda dengan Sidharta Gautama, dengan mendirikan Islam, Muhammad dari yatim piatu mikin akhirnya behasil mendapatkan apa yang ditinggalkan Buddha yaitu harta, tahta, dan bahkan banyak wanita.  

Agama yang DICIPTAKAN oleh manusia dengan tujuan BAIK, membangun PERADABAN, tetapi Islam yang DICIPTKAN oleh seorang Muhammad yang buta huruf, menebarkan KEBIADABAN, yaitu PERANG dan PELECEHAN terhadap perempuan, lihat saja di mana Islam berkuasa, PERADABAN Agung warisan lama dalam jangka panjang berubah menjadi KEBIADABAN yang menenggelamkan bangsa. 

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang

No comments:

Post a Comment