Wednesday 21 December 2011

Idols worshiped by Muslim

Notice how much energy issued by the Muslims to despise what was accused by Islam as idolaters? Extraordinary, and not only now but has started since Mohammad an Arabian illiterate who claimed prophet had defamed his own nation as idolater and make verses in the Koran that God was not born and not give birth which purpose to insult Christians who believe there is God the Father and God the Son. So much energy expended by Muslims to insult other religions as idolater destroy Muslim's ability to think critically so no longer able to see that the real idolater is Islam and the barbaric Mohammad. At the time of Mohammad seize the Kaaba, 360 statues were destroyed and only one was left, it was Hazar Aswad and Mohammed had kissed that stone because that's the real idol of Mohammad. Mohammad taught Muslims do not worship idols, instead ordered the fight against idolaters, so that Muslims are not aware that Islam worship idols. Some years after Mohammad's death, by his followers Hazar Aswad stone covered with a metal that looks like a woman's vagina and the idol was enhanced by the followers of Muhammad with a symbol of pleasure of Mohammad. It become a real idolatry to lust hunting. (Picture Vagina from Wikipedia is not pornographic pictures).

Perhatikan berapa banyak enegi dikeluarkan oleh Muslim untuk  menghina apa yang dituduh oleh Islam sebagai penyembah berhala? Luar biasa dan bukan hanya sekarang tapi sudah dimulai sejak Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi memfitnah bangsanya sendiri sebagai penyembah  berhala dan membuat ayat di Alquran bahwa Tuhan tidak beranak dan diperankan yang maksudnya menghina Nasrani yang percaya ada Allah Bapa dan ada Allah Putra. Benyaknya energi yang dikeluarkan oleh Muslim untuk menghina agama lain sebagai penyembah berhala menguras kemampuan Muslim untuk berfirkir kritis sehingga tidak mampu lagi melihat bahwa penyembah berhala yang sesungguhnya adalah Muhammad biadab dan Islam. Pada waktu Muhammad merebut Kabah, 360 patung dihancurkan dan hanya satu yang disisakan yaitu Hazar Aswad dan Muhammad mencium batu itu karena itulah Berhala Muhammad yang sesungguhnya. Muhammad mengajarkan kepada Muslim jangan menyebah berhala dan malah memerintahkan memerangi penyembah berhala, sehingga Muslim tidak sadar tentang berhala yang disembah Islam. Beberapa puluh tahun setelah Muhammad mati, oleh para pengikutnya batu Hazar Aswad ditutup dengan logam yang bentuknya mirip vagina perempuan. Berhala Muhammad disempurnakan oleh pengikutnya dengan lambang kenikmatan yang digemari oleh Muhammad dan itulah berhala Islam yang sesungguhnya yaitu lambang perburuan Nafsu. (Gambar Vagina dari Wikipedia bukan gambar porno)

3 comments:

  1. anda tdk tau tuhan tpi anda ngomongin soal tuhan. betapa gobloknya anda

    ReplyDelete
  2. dasar tolol. jika memang anda merasa islam salah, dan Al-quran adalah bohong maka coba baca ini, apakah anda mengingkarinya? di dalam surat al mu'minun ayat 12-14 di situ di jelaskan bahwa allah menciptakan manusia dari saritpati yang berasal dari tanah. kemudian Allah menjadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim),kemudian air mani itu dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang, dan tulang itu dibungkus dengan daging, kemudian allah menjadikan bentuk lain.

    jika anda berbicara bahwa Nabi Muhammad dan Al-quran itu salah atau omong kosong, bagaimana dengan ayat tersebut? bagaimana seorang manusia bisa mengetahui proses sedemikian detailnya di saat teknologi belum secanggih sekarang? padahal setelah teknologi berkembang apa yang dinyatakan dalam Al-quran itu tidak ada yang salah. di pikir dulu kalo bicara, Pikir pake apa yang diberikan tuhan anda untuk berpikir, kurang jelas? pikir pakai otak.

    ReplyDelete
  3. Ya Om... kelihatan ketotololannya, ngarang dan karanganya sangat tidak berkualitas, tidak mendasar, argumen dibuat-buat Nggak ada orang Islam mengganggap batu ajar azwat adalah tuhan, keculai si penulis bodoh ini.

    hi hi...

    ReplyDelete