Tuesday 18 February 2014

Garakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang Lanjutan KEDUA

Selamat pagi, teman-teman 7.230 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (19 Februari 2014)

Kita dapat menduga Sukarno sudah tahu apa yang akan terjadi setelah Gabungan Partai Islam tidak berhasil meraih 2/3 kursi Konstittuante dan Hatta dibiarkan mengundurkan diri, yaitu akan muncul pemberontakan baru.

Di Padang dari tanggal 20 sampai 24 November 1956 diselenggarakan reuni para pejuang eks batalyon Banteng dan mereka membentuk Dewan Banteng. Pertemuan itu dilanjutkan dengan pertemuan khusus di Seskoad. Mereka mununtut perombakan posisi pejabat dan struktur Angkatan Darat. Aktivis kumpul-kumpul berlanjut dengan tindakan nyata. Pada tanggal 20 Desember 1956 Letnan Kolonel Husein atas nanma Dewan Banteng mengambil alih kekuasaan pemerintahan sipil di Sumetera Tengah. Tanggal 22 Desember Kolonel Simbolon mengumumkan bahwa distrik militer Sumetera Utara untuk sementara melepaskan segala hubungan dengan pemerintah pusat dan memberlakukan keadaan darurat perang. Tanggal 24 Desember Letnan Kolonel Barlian berserta para perwira membentuk “Badan Penyalur Kehendak Masyarakat Sumatera Selatan” sebagai langkah awal melalukan kontrol politik terhadap Gubernur Sumatera Selatan. Di Kalimantan, Panglma Abimanyu menyatakan menolak terhadap semua kebijakan Angkatan Darat. Tanggal 1 Maret 1957 rapat yang dihadiri pejabat sipil dan militer di Makassar melahirkan Piagam Perjuangan yang disebut Pembangunan Rakyat Semesta disingkat Permesta. Sehari kemudian panglima teritorial VII mengumumkan berlakukan keadaan bahaya perang.

Sejumlah perwira, yaitu Kolonel Z.Lubis, Letnan Kolonel Barlian dan Letnan Kolonel Samual mengadakan pertemuan pada tanggal 7-8 September 1957 di Palembang dan  mereka berhasil merumuskan Piagam Palembang yang berisi tuntutan:

1. Dwi-Tunggal Sukarno-Hatta harus dikembalkkan pada kedudukan semula.
2. Jenderal Nasution beserta staf supaya diganti.
3. Kaum komunis harus dibatasi dengan melarang setiap gerakan kmonunis dengan undang-undang.

Pemberontakan PRRI/Permesta sudah dimulai dan inti dari pemberontakan itu sebenarnya perbedaan prinsip perjuangan antara Sukarno dan Hatta di mana Sukarno berpegang pada prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang sedangkan Hatta berpegang pada prinsip kehendak rakyat harus dihormati sedangkan rakyat pada waktu itu, belum sadar akan arti bebangsa dan bernegara yang dengan mudah dapat digiring oleh para tokoh untuk menuntut perinsip bernegara yang bedasarkan keyakinan mereka yang tentu sangat bertentangan dengan prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang. Negara sudah terancam akan pecah dan bubar, komunis yang dihidupkan kembali oleh Sukarno untuk menjaga kesimbangan sudah dituntut agar geraknya dibatasi.

Sukarno yang banyak dipersepsi oleh banyak anak muda sekarang sebagai orang yang selalu ragu-ragu dan penakut dapat dilihat dengan jelas dalam menghadapi kemulut bangsa pada waktu itu sangat BERANI dan TEGAR serta tidak goyah sedikit pun dan dengan mengandalkan segala KECERDIKANNYA terus mencari ccelah agar prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang dapat dipertahankan dan terbukti BERHASIL, buktinya dapat kita rasakan hingga sekarang, yaitu NKRI masih tegak berdiri dan selangkah demi selangkat terus bertambah maju.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang

***

Selamat pagi, teman-teman 7.293 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (20 Februari 2014)

Sukarno tidak tinggal diam melihat pembangkangan sudah berjalan di daerah-daerah dan untuk mengatasinya diselenggarakan Musyawarah Nasional dari tanggal 10 hingga 16 September 1957 mengambil tempat di bekas rumah Sukarno di Jl. Pegangsaan Timur 56, tempat di mana Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pernah dibacakan.

Tanggal 14 September malam, di tengah-tengah jalannya Munas dibuat acara husus. Di tempat bekas dibacakan Proklamasi, ke dua porklamator diminta menandatangani sebuah ikrar yang berbunyi:
“Bahwa kami atas nama Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Bahwa sesungguhnya Negara kesatuan Indonesia merupakan hak milik seluruh Bangsa Indonesia yang berkewajiban membina dan memerliharanya untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan makmur.
Bahwa Panca Sila yang dicantumkan dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945 adalah jaminan hakiki bagi seluruh bangsa untuk tetap dengan kehidupan yang bebas dan  merdeka dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera adil dan makmur.
Karenanya adalah menjadi kewajiban mutlak kami untuk turut serta bersama seluruh bangsa Indonesia, pemerintah Indonesia serta seluruh alat kekuasaan Negara, membina dan membela dasar-dasar Proklamasi 17 Agustus 1945 dalam keadaan apa pun juga.”

Selesai Munas perpecahan masih belum dapat diatasi. Mengembalikan Hatta menduduki jabatan Wakil Presiden sudah tidak mungkin lagi, Nasution memberi alasan, “Memulihkan Bung Hatta sebagai Wapres, adalah sulit, karena beliau harus menelan ludahnya kembali.”

Memberi jabatan Hatta sebagai Perdana Menteri juga tidak mungkin karena akan kembali menghidupnya kabinet parlementer yang membuka peluang mengubah bentuk Negara sesuai dengan kehendak rakyat, yaitu adanya Tuhan yang hanya untuk satu kelompok.
Sukarno harus putar otak dan yang menarik dalam situasi yang amat gawat, Sukarno melakukan lawatan ke luar negeri untuk waktu yang lama dan memberikan kuasa penuh kepada KSAD Nasution bukan kepada Perdana Menteri Juanda.

Sama seperti pada waktu Piagam Jakarta akan disahkan menjadi bagian dari UUD, Sukarno menyerahkan kekuasaan kepada Hatta, sebagai seorang Muslim untuk menghadapi desakan dari tokoh-tokoh Islam. Dalam situasi gawat desakan agar Hatta kembali ikut dalam pemerintahan, Sukarno menyerahkan kekuasaan Negara kepada Nasution, seorang Muslim yang taat. Dengan cara itu Sukarno tetap berusaha agar prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia dapat dipertahankan.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang.


***


Selamat pagi, teman-teman 7.338 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (21 Februari 2014)

Tanggal 10 Februari 1958 ketika presiden masih di luar negeri, Dewan Banteng mengeluarkan sebuah ultimatum yang berisi:
1)     Supaya 5 x 24 jam kabinet Juanda menyerahkan mandat dan  Presiden/Pd. Presiden mencabut mandat Juanda.
2)     Supaya Hatta dan Hamengku Buwono ditunjuk sebagai formatur kabinet.
3)     Supaya Hatta dan Hamengku Buwono jangan menolak.
4)     Supaya DPR memungkinkan Hatta-Hamengku Buwono membentuk satu zakencabinet nasional yang diberi mandat untuk terus bekerja sampai pemilu yang akan datang.
5)     Supaya Presiden Sukarno bersedia kembali pada kedudukan konstitusional, dan memberi kesempatan sepenuhnya serta bantuannya menurut konstitusi kepada zakencabinet nasional Hatta-Hamengku Buwono sempai pemilihan umum yang akan datang.
6)     Apabila tuntutan menurut 1 dan 2 tidak dipenuhi, maka akan diambil kebijaksanaan sendiri.

Ultimatum itu tidak dihiraukan oleh Sukarno yang terus melanjutkan perjalanannya di luar negeri tanpa berusaha mempersingkat lawatannya dan pimpinan pemerintahan yang ada di Indonesia menyatakan menolak tuntutan tersebut.

Lewat 5 x 24 jam, pada tanggal 15 Februari 1958, A. Husein mengumumkan pembentukan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang berkedudukan di Bukittinggi. Tanggal 17 Februari Letkol D.J. Somba atas nama rakyat Sulawesi Selatan menyatakan mendukung penuh PRRI dan memutuskan hubungan dengan pemerintah Jakarta, sehingga pemberontakan itu menjadi Pemberontakan PRRI/Permesta.

Susunan kabinet PRRI/Permesta: Perdana Menteri, Syafrudin Perwiranegara dan dalam jajaran menteri ada nama-nama : M. Simbolon, D. Jamberk, Burhanuddin Harahap, Sumitro Joyohadikusumo, M. Syafei, Y.F. Waraouw, S. Sarumpaet, M. Lintang, Saleh Lahade, dan A. Gani Usman. Dari nama-nama tersebut menjadi jelas bahwa PRRI/Permusta digerakkan atau didukung oleh Masyumi dan PSI yang memperlihatkan bahwa pemberontakan itu mengulang PERSETERUAN antara Sukarno melawan Hatta – Syahrir, antara Sukarno yang memperjuangkan prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang dengan Hatta-Syahriar yang memberi peluang ada Tuhan untuk satu golongan.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang

***

Selamat pagi, teman-teman 7.398 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (22 Februari 2014)

Sukarno datang kembali ke Tanah Air pada tanggal 16 Februari 1959 atau satu hari setelah batas ultimatum PRRI berakhir. Langkah pertama yang dilakukan Sukarno adalah berkunjung ke rumah Hatta dan apa yang dibicarakan dengan Hatta tidak ada yang mengetahui, namun dapat diduga, Sukarno mencari jalan keluar agar Negara kesatuan Republik Indonesia tidak pecah. Pertemuan antara kedua penandatangan proklamasi itu dilanjutkan tiga hari kemudian, yaitu pada hari Senin di Istana Negara. Setelah itu mereka masih berjanji akan bertemu kembali pada hari Jumat pada minggu yang sama.

Sementara itu, alternatif menertibkan pemberontakan dengan menggunakan senjata dibahas oleh Sukarno bersama Nasution dan sebagai tentara professional, Nasution memberi informasi tentang perimbangan kekuatan antara TNI dan pemberontak. Menurut perhitungan Nasution, kekuatan TNI lebih besar dari kekuatan pemberontak dan Nasution mengatakan bahwa TNI dapat menumpas pemberontakan dalam waktu sekitar tiga bulan.

Dari pembicaraan dengan Nasution dan Hatta, Sukarno mendapat dua jalan pemecahan yang berbeda yang harus dipilihnya dan keputusan pada waktu itu harus ditentukan SENDIRI oleh Sukarno. Alternatif yang pertama, menarik kembali Hatta, seorang Muslim yang taat dan berasal dari Sumatera, untuk duduk kembali di dalam pemerintahan, yang berarti memberi kekuasaan kepada Hatta untuk memimpin pemerintahan, yang juga berarti membiarkan Indonesia menjadi Negara Islam lalu BUBAR, atau yang kedua, memberi kekuasaan kepada Nasution, yang juga seorang Muslim yang taat yang juga berasal dari Sumatera, untuk menumpas pemberontakan dengan senjata, yang juga berarti terus mempertahankan dengan segala resiko, prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang.

Pada waktu serah terima jabatan dari Pejabat Presiden kepada Presiden pada tanggal 21 Februari 1958, Sukarno mengatakan, “Bahwa untuk menjaga keselamatan persatuan bangsa dan tanah air, kita harus menghadapi penyelewengan pada tanggal 15 Februari di Padang, dengan tegas dan dengan segala kekuatan yang ada.”

Dengan pernyataan itu, Sukarno sudah mengambil keputusan bahwa Persatuan akan ditegakkan dengan cara tentara, sehingga rencana pertemuan lanjutan dengan Hatta pada hari Jumat tidak diperlukan lagi. Hatta mendapat pemberitahuan tertulis bahwa pertemuan yang telah direncanakan bersama, ditunda sampai  batas waktu yang tidak ditentukan.

Banyak orang Indonesia yang menikmati hidup dalam Negara besar yang bernama Republik Indonesia yang tetap bersatu hinggga sekarang TIDAK MENYADARI bahwa apa yang dinikmati sekarang adalah hasil perjuangan Sukarno yang GIGIH, tak KENAL LELAH, tak pernah GENTAR dan tetap konsisten mempertahankan prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang 


***

Selamat pagi, teman-teman 7.429 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (23 Februari 2014)

Setelah Munas tanggal 10-16 September 1957 tidak memberi peluang kepada penentang Sukarno untuk berkuasa, timbul Pemberontakan PRRI/Permesta yang dimulai tahun 1958 padahal Pemberontakan Darul Islam belum berhasil ditumpas sehingga gangguan keamanan yang ditimbulkan sangat merepotkan TNI di samping itu terjadi perubahan serangan yang dilakukan oleh Darul Islam, dengan jalan mencoba membunuh Sukarno secara langsung.

Tanggal 30 September 1957 terjadi peristiwa Cikini. Dua anak tertua Bung Karno bersekolah di perguruan swasta di Jalan Cikini. Hari itu Sabtu malam, Bung Karno datang ke sekolah anak-anaknya dalam rangka mengungjungi “Pesta Sekolah” yang diselenggarakan oleh sekolah beserta murid-muridnya. Ketika presiden akan pulang dan hampir memasuki kendaraan sekitar pukul 9 malam, tiba-tiba sebuah granat meledak. Para pengawal dengan cekatan membawa Bung Karno tiarap dan melindungi presiden dengan tubuh mereka. Mereka berlindung di bagian belakang mobil. Granat kedua dan ketiga menyusul dan diledakan dari kiri dan kanan gedung sekolah. Granat keempat dilempar ke atas mobil kepresidenan, menghancurkan mesin dan bagian depan mobil. Para pengawal mengangkat tubuh presiden, “sambil mendekap rapat kami berlari memasuki sebuah rumah,” kenang Bung Karno. Ledakan yang kelima mengenai kaki pengawal presiden dan merobek paha pengawal lainnya, kedua pengawal itu melindungi presiden dengan tubuh mereka. Setelah berhasil bersembunyi di salah satu rumah, tidak lama kemudian mobil cadangan membawa presiden ke istana. Pukul 11 malam Sukarno sudah berbicara di radio menenangkan rakyat.

Keselamatan pribadinya sudah DIANCAM, apakah Sukarno surut dan mau meninggalkan Prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang demi keselamatan pribadinya, keluaraganya dan demi melanggengkan kekuasaannya? Tidak, sama sekali tidak, Sukarno tidak bergeser sedikitpun dari prinsip yang dipegangnya padahal jika yang dipentingakan adalah kekuasaan, dengan mudah Sukarno akan merangkul Islam dan membiarkan Syariat Islam diberlakukan lalu menggunakan Islam untuk berkuasa selama mungkin seperti yang terjadi di Pakistan setelah pisah dari India.

Ledakan geranat di Cikini bukan yang terakhir, upaya membunuh Sukarno masih berlanjut tetapi Sukarno tidak pernah gentar dan tidak pernah mau bergeser sedikit pun dari prinsip yang diperjuangkannnya Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang.




Selamat malam,  teman-teman 7.497 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (24 Februari 2014)

Upaya pembunuhan berikutnya terhadap Sukarno oleh para Penyembah Tuhan Pemecah Belah Bangsa terjadi pada tanggal 9 Maret 1960, Sukarno sedang duduk santai di beranda istana. Kali itu ia duduk tidak pada kursi yang biasa didudukinya. Tidak lama kemudian sebuah pesawat melakukan terbang rendah dan melepaskan tembakan yang menghancurkan kursi yang biasa didudukinya. Sukarno selamat dari percobaan pembunuhan yang menggunakan pesawat terbang milik negaranya sendiri.

Dalam otobiografinya Sukarno mengatakan, “Selama hidupku ada Kekuatan Maha Tinggi yang mengawal, memimpin dan melindungiku. Mungkin di satu waktu salah satu dari usaha pembunuhan ini akan mengenai sasarannya dan dengan begitu mereka akan berhasil membunuh Sukarno. Kalaupun saat itu datang, ini terjadi hanyalah oleh karena Ia menghendakinya. Aku tak GENTAR.”

Otobiografi Sukarno diterbitkan sebelum Sukarno, manusia paling agung bagi bangsa Indonesia, menghembuskan nafasnya yang terakhir dan terbukti Tuhan Yang Maha Esa, Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia tetap MENGAWAL, MEMIMPIN, dan MELINDUNGI Sukarno sampai pada kesudahannya, sehingga rencana jahat para PENYEMBAH Tuhan Pemecah Belah Bangsa tidak pernah berhasil membunuh Sukarno.

Sukarno dapat menyelesaikan tugas sucinya bagi bangsa dan Negara yang dibangunnya lalu wafat dipanggil pulang oleh Tuhan Yang Satu Untuk Semua Orang Indonesia untuk duduk dalam damai di sisi-NYA.


Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang


***


Selamat siang, teman-teman 7.519 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (25 Februari 2014)

Pada bulan Januari 1953 Sukarno melakukan kunjungan ke Kalimantan Selatan untuk menghentikan pemberontakan Darul Islam di bawah Ibnu Hajar. Daerah yang dikunjungi adalah Banjarmasin, Kandangan, Martapura, dan Amuntai. Dalam pidatonya, Sukarno menjelaskan tentang agama dan dasar ideologi Negara dan juga menyebut Marhaenisme. Pidatonya kemudian mendapat reaksi keras dari pemuka Islam. Ketika di Amuntai, Sukarno melihat spanduk terpampang bertuliskan, “Harap jelaskan : Negara Nasional atau Negara Islam.”

Sukarno menjelaskan bahwa Indonesia adalah Negara Nasional dan jawaban itu menyulut gelombang protes dari kelompok Islam yang disusul demonstrasi bukan hanya di Kalimantan tetapi juga di daerah lain. Ketika berada di Sumatera Utara pertanyaan yang sama dimunculkan kembali. Lalu di Lapangan Banteng Jakarta kelompok Islam menggelar demonstrasi meminta penjelasan Sukarno.

Berpegang pada prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang, Sukarno menjawab bahwa Indonesia adalah Negara Nasional bukan negara untuk Tuhan melainkan Negara untuk bangsa Indonesia. Tetapi para penyembah Tuhan Pemecah Belah Bangsa tidak puas dengan jawaban itu dan mereka tidak berhenti berjuang memenuhi ambisi Tuhan mereka yang Tidak Maha Kuasa karena INGIN MENJADI PENGUASA NEGARA.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang

***

Selamat pagi, teman-teman 7.561 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (26 Februari 2014)

Sementara Pemberontakan PRRI/Permesta yang didukung Masyumi dan PSI masih bejalan dan Pemberontahkan Darul Islam belum berhasil dipadamkan, di dalam sidang Konstituante yang sudah dimulai sejak tanggal 10 November 1956, anggota Konstituante dari partai Islam dipimpin NU dan Masyumi memperjuangkan UUD yang menerapkan Syariat Islam.

Sukarno disamping terus mendorong Nasution untuk segera menyelesaikan masalah pemberontakan bersenjata, harus dengan cermat mengamati perkembangan pembuatan UUD di dalam Konstituante agar Indonesia tidak DIUBAH menjadi Negara Islam. Sukarno mengandalkan anggota Konstituante dari PNI dan PKI yang terus bersaha mempertahakan agar NKRI tetap berdiri.

Sukarno mempertahankan sistem pemerintahan Presidensiil karena juka sistem pemerintahan berbentuk Parlementer dan dengan kenyataan lebih dari ½ kursi DPR diduduki partai Islam maka dengan mudah Islam akan menguasai pemerintahan dan akan terbuka jalan mengubah Indonesia menjadi Negara Islam dan jika sistem parlementer diberlakukan maka Presiden tidak lagi mempunyai kekuasaan pemerintahan.

Masalah dimasukannya kata-kata “Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya” sudah tentu terus ditentang , juga syarat Presiden harus beragama Islam dan karena perbedaan antara yang menginginkan Indonesia menjadi Negara Islam dan yang mempertahankan Indonesia tetap Negara Nasional masing-masing tidak menguasai 2/3 kursi Konstituante, akibatnya tidak pernah terjadi kesepakatan dan jalannya sidang menjadi berlarut-larut.

Pada tanggal 17 Agustus 1958 Sukarno meminta Konstituante segera menyelesaikan tugasnya, Sukarno mengatakan, “Konstitusi kita harus Konstitusi Perjuangan, konstitusi yang memberi arah dan dinamik kepada perjuangan, sebagai wahyu cakraningrat memberi arah daan dinamik  kepada perjuangan. Konstitusi kita harus merupakan satu manifestasi daripada geloranya dan gegap-gempitanya perjuangan kita meroboh satu tata kolonial yang mesum, menjadi satu tata nasional yang modern dan berbahagia. Konstitusi kita harus menjawab kepada keperluan-keperluan Indonesia pada waktu sekarang dan pada waktu dekat yang akan datang.”

Karena Konstituante tidak juga dapat menghasilkan UUD yang baru, jalan keluar yang diusulkan adalah kembali ke UUD 45. Usul itu ditimpali oleh para pejuang Negara Islam dengan catatan bahwa Piagam Jakarta menjadi bagian dari UUD. Lalu diadakan pemungutan suara dengan pilihan kembali ke UUD 45 yang murni atau menolak kembali ke UUD 45 yang murni. Pemungutan suara tanggal 30 Mei tahun 1959 menghasilkan 269 setuju dan 199 menolak, artinya tidak ada keputusan karena diperlukan 2/3 suara setuju. Pemungutan suara diulang pada tanggal 1 Juni 1959 dan hasilnya 263 setuju, 203 menolak. Keesokan harinya dilakukan lagi pemungutan suara dan hasilnya 264 setuju, 204 menolak.

Disimpulkan bahwa Konstitutante sudah tidak dapat lagi melanjutkan tugasnya maka Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 yang menyatakan kembali ke UUD 45 yang murni dengan cara itu NKRI yang berprinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia selangkah lagi DISELAMATKAN oleh Sukarno.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang


***

Selamat sore, teman-teman 7.655 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (27 Februari 2014)

Dalam pidato Pelengkap Nawaksara, Sukarno mengatakan, “Siapa yang bertanggunjawab atas usaha membunuh Presiden/Pangti dengan penggranatan hebat di Cikini? Siapa yang bertanggunjawab atas usaha membunuh saya dalam peristiwa Idul Adha? Siapa yang bertanggunjawab atas pemberondongan dari pesawat udara kepada saya oleh Maukar? Siapa yang bertanggunjawab atas penggranatan kepada saya di Makassar? Siapa yang bertanggunjawab atas pemortiran kepada saya di Makassar? Siapa yang bertanggunjawab atas pencegatan bersenjata kepada saya di dekat gedung Stanvac? Siapa yang bertanggunjawab atas pencegatan bersenjata kepada saya di sebelah Cisalak?

Sukarno bersyukur dalam semua peristiwa itu dilindungi Tuhan.

Dari apa yang dialami Sukarno sudah CUKUP bukti bahwa prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia harus DITEGAKKAN dan dihayati oleh semua orang Indonesia agar tak ada lagi ruang terbuka bagi Tuhan Pemecah Belah Bangsa, MENGHASUT para pengikutnya untuk merongrong serta mengganggu perjalanan bangsa Indonesia menuju masyarakat Adil dan Makmur.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang

***

Selamat sore, teman-teman 7.702 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (28 Februari 2014)

Ketika bangsa Indonesia masih melakukan perjuangan bersenjata melawan Belanda yang bermaksud kembali menjajah Indonesia, Islam sudah melakukan PENGHIANATAN, Karto Suwiryo melakukan pemberontakan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia.

Tahun 1959 ketika bangsa Indonesia bersiap-siap merebut Irian Barat, Islam kembali melakukan PENGHIANATAN, mendukung Pemberontakan PRR/Permesta.

Apakah sekarang PENGHIANATAN Islam terhadap NKRI sudah BERAKHIR? Perhatikan berita berikut ini: http://id.berita.yahoo.com/din-syamsudin-bagi-saya-air-kemasan-itu-haram-043506641.html

MERDEKA.COM. Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin mendesak pemerintah segera mencabut izin perusahaan air kemasan. Menurut dia, air seharusnya dikuasai negara dan tidak boleh diprivatisasi. Jika air diprivatisasi, dia menilai air kemasan yang dijual hukumnya haram.

Selama Awloh Swt, Tuhan Pemecah Belah Bangsa dibiarkan buka praktek di Indonesia, PENGHIANATAN Islam terhadap NKRI tidak akan pernah berakhir. Muslim diajarkan oleh Islam berserah diri, tunduk patuh pada perintah Awloh Swt, nunggang-nungging lima kali sehari komat-kamit bahasa Arab sambil memandang negeri KEPUNYAAN orang Arab, tetapi Din Syamsuddin memberi contoh yang sangat jelas MEMBANGKANG terhadap pemerintahnya sendiri yang sah.

Apa motivasi Din Syamsuddin? Minggu ini Majalah Tempo membongkar praktek suap label halal yang dilakukan Amidhan atas impor daging sapi, sedikitnya Rp. 60 juta rupiah Amidhan menikmati uang haram dari pengelolaan label halal. Amidhan hanya salah satu ketua MUI, sedangkan Din Syamsuddin saat ini menjabat Ketua Umum MUI. Apakah dengan berdalih air kamasan HARAM Din Syamsuddin mengincar suap yang lebih besar? Perlu ditelusuri lebih dalam oleh yang berwenang. Tetapi yang PASTI sudah terbukti Islam memang bukan  agama melainkan hanya ajaran SESAT untuk mendapatkan  harta RAMPASAN seperti yang dicontohkan oleh Muhammad dan ayatnya ada di dalam Alquran.

Sudah saatnya bangsa Indonesia SEPAKAT Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia sehingga peluang mendapat harta RAMPASAN atas nama Tuhan dapat ditutup rapat-rapat.


Salam Satu Tuhan  Untuk Semua Orang


***


Selamat siang, teman-teman 7.744 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (1 Maret  2014)

Tahun 1961 pemberontakan PRRI/Permesta berhasil dipadamkan dan sebagian dari mereka yang memberontak sudah kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Tetapi TNI masuh harus bekerja keras memadamkan pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Karto Suwiryo.

Karena terus dikepung TNI, tanggal 4 Juni 1962 Karto Suwiryo ditinggalkan anak buahnya lalu berhasil ditangkap oleh TNI. Tanggal 16 Agustus 1962 Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman mati kepada Karto Suwiryo dan tidak lama kemudian eksekusi dijalankan.

Setelah TNI berhasil memadamkan permberontakan Islam, apakah Sukarno boleh berpangku tangan menganggap Indonesia sudah aman dari upaya MENGUBAH menjadi Negara Islam? Ternyata tidak, bahaya Indonesia berubah menjadi Negara Islam malah semakin besar karena Angkatan Darat yang dipimpin Nasution mulai bergeser menjadi Islam sehingga Sukarno di usianya yang semakin senja dan kondisi kesehatannya yang semakin buruk masih harus bekerja keras DEMI menyelamatkan Indonesia dari bahaya Islam.

Sukarno waktu itu tidak dapat menganjurkan rakyat Indonesia MENINGGALKAN Islam karena resiko politiknya terlalu besar TETAPI yang dapat dilakukan oleh Sukarno adalah MEMBESARKAN PKI agar bahaya kapal Indonesia terbalik karena Islam yang terlalu besar dapat dicegah.

Sekarang situasi sudah berubah, mereka yang mau meninggalkan Islam tidak perlu takut lagi karena di KTP soal agama sudah tidak wajib dicantumkan dan Anda yang menjadi pengagum Sukarno tetapi masih menyembah Tuhan Yang Memecah Belah Bangsa memang KETERLALUAN.


Salam Satu Tuhan Untu Semua Orang.

***


Selamat siang, teman-teman 7.823 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (2 Maret 2014)

Untuk mencegah Indonesia berubah menjadi Negara Islam lalu BUBAR, Sukarno selain harus menghadapi pemberontakan bersenjata yang digerakan Islam dan harus menghadapi upaya mengubah UUD yang dimotori oleh NU dan Masyumi di Konstituante, juga harus menghadapi TUNTUTAN dibuatkan Mesjid BESAR di Jakarta.

Sukarno akhirnya setuju lahan bekas Benteng Bawah Tanah peninggalan Belanda di dekat Lapangan Banteng disediakan untuk Masjid Besar tapi yang menarik Bung Karno menyerahkan rancangan pembangunan Masjid itu bukan kepada Muslim tetapi kepada Arsitek Kristen yang bernama Silaban sehingga menjadi catatan sejarah bahwa Masjid itu dirancang oleh seorang Kristen yang menurut ajaran Islam disebut orang KAFIR.

Tetap berpagang cita-citanya bahwa bentuk Negara Indonesia harus SEKULER seperti Amerika Serikat di mana Negara tak boleh mencampuri urusan Agama, Bung Karno tidak mau menggunakan uang Negara untuk membiayai pembangunan Masjid itu dan mengatakan dananya harus dikumpulkan dari masyarakat. Maka diserahkan pengumpulan dana dan pelaksanaan pembangunan fisik Masjid kepada sejumlah Muslim. Lalu apa yang terjadi? Beberapa kali dana yang sudah terkumpul DIKORUPSI dan dibawa kabur oleh panitia pambangunan, sehingga sampai Bung Karno menyerahkan kekuasaan kepada Pak Harto pembangunan Masjid itu tidak pernah selesai.

Pak Harto yang berpegang pada kestabilan politik akhirnya setuju pembangunan Masjid itu ditangani oleh Negara dan tak lama kemudian pembangunan Masjid itu dapat dirampungkan.

Masjid Isrtiqlal menjadi monumen bagi bangsa ini bahwa keberadaan Islam hanya sebagai PARASIT yang mengganggu dan menghambat pembangunan menuju masyakat adil dan makmur. Praktek KORUPSI yang dilakukan oleh Islam tak pernah BERHENTI hingga sekarang. Majalah Tempo Edisi terakhir mengungakap peranan MUI yang menjadi parasit bangsa, di samping menerima kucuran dana 10 milyar per tahun dari Kementerian Agama masih mengumpulkan uang HARAM dari Label Halal.

Banyak bukti bahwa Bung Karno sebenarnya berusaha MENGIKIS Islam, mulai dari Surat-surat Islam dari Ende, secara demontratif tak setuju Tabir ketika di Bengkulu, menunjuk Silaban sebagai Arsitek Istiqlal dll. Tetapi waktu itu belum ada internet dan belum banyak bacaan yang dapat disebarkan untuk mengungkap Islam yang sebenarnya yang tidak lain hanya ajaran sesat. 

Dengan adanya internet, kini lebih mudah menyampaikan KEBOHONGAN Islam kepada Muslim. Salah satu upaya yang saya lakukan, menulis Kebenaran Islam yang ada di dalam Alquran dalam sebuah Ebook berikut. Jika cerita ini yang DIJAMIN benar karena berdasarkan Alquran, dibaca oleh banyak orang Indonesia, Islam secara bertahap PASTI akan hilang dari bumi Nusantara. Karena itu Anda yang termasuk kelompok kafir menurut Islam : apakah Hindu, Buddha, Kristen, Kaltolik, Agama Nusantara, bahkan Ateis mau bersama-sama terus membagikan Ebook ini kepada sebanyak orang Indonesia, maka kita boleh berharap akhirnya Indonesia yang damai yang dicita-citakan Bung Karno akan terwujud juga.
http://sixwaystowardgod.blogspot.com/2013/10/muhammad-arab-buta-huruf-yang-mengaku_5.html

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia



***


Selamat siang, teman-teman 7.873 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (3 Maret 2014)

Seorang Muslim yang mengaku bernama Syafrizal Rizal memposting di halaman Grup Satu Tuhan Untuk Semua Orang, berita tentang Hakim yang menghukum Alexander Aan 2,5 tahun penjara dan posting itu disertai pertanyaan, “siapa menyusul dlm grup ini?http://www.islampos.com/penghujat-islam-dari-minang-akhirnya-di-penjara-6096/
                            
Saya komentari, “Kesalahan Aan tidak menjelaskan secara TERBUKA dan BERADAB, bahwa Islam bukan agama melainkan hanya ajaran Sesat yang HINA dan Aan tidak menjelaskan bahwa Ateis lebih mulia dibanding penyembah Awloh Swt yang DUNGU dan BIADAB.

Agar kasus seperti Aan tidak terulang, saya perlu menghimbau kepada teman-teman semua, Jangan menghina Islam, Alquran, dan Muhammad tetapi yang harus kita lakukan adalah, Menjelaskan dengan bukti ayat Alquran bahwa Islam, Alquran, dan Muhammad memang HINA.

Penjelasan bahwa Islam bukan agama melainkan hanya ajaran sesat yang HINA perlu kita lakukan secara terus menerus dan bersama-sama agar semua orang Indonesia termasuk para Hakim menjadi paham bahwa Islam, Alquran, dan Muhammad memang Hina sehingga dalam menghadapi Muslim yang menjadi marah karena diberi tahu bahwa Islam, Alquran, dan Muhammad memang Hina, dapat mengambil keputusan yang adil demi kepentingan bangsa dan Negara yaitu membebaskan orang seperti Aan dari segala tuduhan PENGHINAAN karena sudah menjadi kenyataan bahwaa Islam, Alquran dan Muhammad memang HINA.

Dan agar upaya menjelaskan bahwa Islam bukan agama melainkan hanya ajaran sesat yang HINA dapat menjadi efektif, ayo ajak teman-teman Anda untuk bergabung dalam Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang yang sebentar lagi akan hadir di dunia nyata setelah masalah teknis administrasi dapat diselesaikan.


Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang


***


Selamat sore, teman-teman 7.927 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (4 Maret 2014)

Setelah Pemberontakan PRRI/Permesta dan Darul Islam berhasil dipadamkan dan kemudian Partai Islam Masyumi dibubarkan, Nasution yang masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) malah aktif memajukan Islam. Dengan alasan membendung laju pertumbuhan PKI, Nasution menggerakan Angkatan Darat mendirikan Perguruan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) dengan tujuan menyebarkan Islamisme. PTDI yang pertama diresmikan oleh Nasution di Balai Kota Solo dan kemudian disusul peresmian di beberapa kota dan kabupaten oleh Nasution dengan mengambil tempat di Gedung Negara Yogyakarta.

Dengan cara itu Nasution membuat Angkatan Darat menjadi Islam dan petinggi Angkatan Darat yang tidak sejalan dengan apa yang dikehendakinya disingkirkan. Salah satu yang disingkirkan adalah Pratnoto Reksosamudro yang dicopot dari jabatan Panglima Diponegoro pada pertangan tahun 1961, karena tidak melaksanakan instruksi KSAD membentuk Badan Kerja Sama (BKS) Ulama-Militer.

Pada saat itu posisi Nasution sangat kuat dan banyak orang bahkan para pemimpin luar negari sudah meramalkan Nasution yang menjadi orang paling berkuasa setelah Sukarno akan segera menggantikan Sukarno yang sudah mulai sakit-sakitan.

Jika Sukarno membiarkan proses pemerintahan berjalan apa adanya, sudah dapat dipastikan Nasution akan menggantikan dirinya dan Indonesia segera berubah menjadi Negara Islam lalu BUBAR.

Apa yang dilakukan Sukarno agar bangsa dan Negara yang dibangunnya tidak menjadi Negara Islam lalu BUBAR? Sukarno mencari jalan agar ada dinamika di dalam tubuh Angkatan Darat sehingga ada kesempatan menggeser Nastuion dan jalan yang ditempuh adalah PERANG melawan Belanda dengan alasan merebut Irian Barat.

Walaupun perjuangan yang harus ditempuhnya memerlukan banyak pengorbanan, Sukarno tetap konsisten mempertahankan prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia. Karena itu sudah seharusnya generasi sekarang mau mengamankan Prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia agar Indonesia cepat menjadi aman dan damai.


Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang


***


Selamat sore, teman-teman 7.951 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (5 Maret 2014)

Seorang Muslim menulis di halaman Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang:
Armi Aviana Ala apok kamu sendiri juga anak mantan psk .jangan banyak cincong deh 

Apa yang ditulis Armi jelas ISLAM dan Armi bukan Muslim yang tidak berpendidikan, semua Muslim baik lulusan SD sampai yang bergelar Doktor dan Profesor pun akan menunjukkan sikap yang sama jika membahasa Islam, Alquran, dan Muhammad. Karena tak ada dari Islam, Alquran, dan Muhammad yang dapat dibela dengan menggunakan NALAR, dari dulu sampai kapanpun yang dilakukan Muslim dalam peredebatan hanya MENGHINA lawan debatnya dengan kata-kata yang DUNGU bahkan BIADAB.

Sukarno tahu apa itu Islam yaitu seperti yang dicontohkan Armi dan Sukarno mengalami sendiri berdebat dengan Muslim waktu di Bengkulu, gara-gara soal yang menurut Sukarno sepele, yaitu soal tabir dan donor darah sampai kemudian Sukarno menurunkan tulisan berjudul Islam SONTOLOYO.

Sukarno sangat paham bahaya Islam, karena itu walau sudah sakit-sakitan, di dalam sisa hidupnya beliau masih berjuang mati-matikan agar Indonesia tidak dipimpin oleh seorang Muslim yang pasti walau tampak intelek, ketika menyangkut soal Islam  tak akan beda dengan Armi.

Pada waktu itu ekonomi negara sedang kacau, tetapi Sukarno membangun TNI dengan melakukan pembelian persenjataan secara besar-besaran dari Blok Timur terutama dari Uni Soivyet dan yang menarik, pendidikan perwira militer tetap diserahkan  kepada Amerika Serikat dan negara-negara Barat. Pembangunan TNI besar-besaran dengan alasan persiapan perang merebut Irian Barat dari Belanda tetapi nyatanya perang melawan Belanda tidak pernah terjadi, karena di samping menyipkan perang, Sukarno juga menempuh jalan perundingan dan dengan memotivasi Yos Sudarso untuk berjibaku menakut-nakuti Belanda akhirnya perundingan dapat dimenangkan.

Irian Barat berhasil masuk ke dalam NKRI tetapi hasil yang lebih penting dari Perang Yang Diciptakan Sukarno adalah lahirnya Panglima Baru di dalam tubuh Angkatan Darat yang bukan hanya berpengalaman membawahi pasukan Angkatan Darat tetapi juga pernah menjadi Komandan dari seluruh angkatan dalam menghadapi Belanda, Panglima itu orang Jawa Abangan bernama Suharto, walau statusnya Muslim tapi Sukarno paham di dalam hatinya sama seperti dirinya yaitu orang memegang prinsip Satu Tuhan Untuk Semua Orang.

Kini situasi sudah berubah, tatapi Islam masih tetap sama yaitu seperti yang dapat dilihat pada Armi dan jalan terbaik menghadapi Islam di jaman sekarang adalah terbuka, karena dengan keterbukaan tidak mungkin ada Muslim di depan publik BERANI bicara seperti Armi sehingga yang paling mungkin dilakukan Muslim adalah MENGHINDAR dari perdebatan atau pembahasan terbuka. Karena itu dengan hadirnya GSTUSO di dunia nyata, apa Islam sebenarnya pasti akan terkuak juga.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang

***


Selamat sore, teman-teman 7.989 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (6 Maret 2014)

Melihat GSTUSO terus bergerak maju, mengajak seluruh eleman bangsa bersatu padu membangun Indonesia yang aman dan damai di bawah naungan Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia, Islam menjadi semakin kalap. Salah seorang Muslim yang mengaku bernama Jho Khakean Cangkhem menulis:

Ayam , klo sudah mendekati ajal setelah disembelih , sang ayam akan berusaha sekuat tenaga , molompat-lompat , meronta-ronta , berteriak dan bahkan berusaha untu bisa terbang , mungkin pendapat sang ayam , dengan melakukan hal itu , sang ayam merasa dirinya bisa menjauh dari kematian.tetapi namanya juga ayam yg baru saja disembelih , sehebat apapun ayam meronta , sehebat apapun ayam melompat dan sekeras apapun ayam berteriak , bukan kematian yg semakin menjauh , tetapi kematiaalah yg semakin mendekat , karena sang ayam lebih cepat kehabisan tenaga dan lebih cepat kehabisan darah. Seperti itulah yg ada di GSTUSO , mereka melompat , meronta dan berteriak seperti ayam yg baru saja disembelih , tetapi apapun yg terjadi GSTUSO juga akan sampai pada ajal-nya. dan itu pasti , karena GSTUSO hanyalah se-ekor ayam sayur...!!!

Islam tetap sama seperti yang pernah dihadapi Sukarno setelah berhasil membebaskan Irian Barat. Nasution waktu itu sudah berhasil disingkirkan sehingga hanya menjabat sebagai Menko Hankam yang tidak punya jabatan komando. Harapan Nasution menjabat Pangab tidak pernah diberikan oleh Sukarno. Angkatan Darat sudah berada di bawah Ahmad Yani tetapi ternyata tetap menjadi Islam sehingga terjadi polarisasi yang sangat berbahaya, PKI di satu pihak dihadapi oleh Angkatan Darat dan Islam di lain pihak. Jika Sukarno tidak dapat lagi menjalankan kewajibannya sebagai Presiden sudah dapat diduga akan ada pembantaian terhadap PKI karena dalam Islam masalah harus dilakukan dengan pembunuhan atau kematian.

Agar persoalan Indonesia tidak dicampuri kekuatan asing, Sukarno berhasil menggeser posisi Uni Sovyet sebagai pemasok senjata terbesar yang dapat mempengaruhi politik di Indonesia dengan merapat ke China tetapi Sukarno tidak waspada dengan  Amerika Serikat yang berusaha mencegah penyebaran komunis dengan memanfaatkan Islam di Indonesia. Amerika Serikat melihat kelemahan Islam di mana para pemimpinnya yang berorientasi pada kekuasaan sangat mudah diperalat dan dimanfaatkan. Hal seperti itu memang sudah terjadi, Darul Islam mendapat pasokan senjata dari Belanda ketika Belanda harus meninggalkan Indonesia, PRRI/Permesta mendapat pasokan senjata dari Amerika Serikat.

Agar saling bunuh tidak terjadi, dengan memanfaatkan kekuatan yang masih tersisa, Sukarno merencanakan pembersihan di dalam tubuh Angkatan Darat agar muncul Panglima Baru yang dapat mencegah saling bunuh. Apakah Sukarno berhasil? Kita lanjutkan besok.

Perlu diungkap di sin, kebiasaan Islam menyelesaikan masalah dengan jalan pembunuhan atau kematian harus DIHENTIKAN dan ajaran BIADAB itu harus DIBUANG, bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang beradab di mana setiap masalah harus diselesaikan melalui jalan perundingan dan jika tidak berhasil melalui jalan perundingan HARUS diselesaikan melaui jalur hukum. GSTUSO menghimbau semua eleman bangsa merapatkan barisan membangun Indonesia yang damai di bawah naungan Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang


***


Selamat sore, teman-teman 8.045 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (7 Maret 2014)

Gambar terlampir saya ambil dari Akun FB Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA https://www.facebook.com/pages/Prof-Dr-Muhammad-Quraish-Shihab-MA/585736218180206 Saya perlu menjelaskan bawah dengan memuat gambar tersebut Quraish Shihab sudah menambah KESESATAN ajaran Islam yang memang dari awalnya sudah SESAT.

Sebagai tokoh Muslim, Quraish Shihab HARUS mengajak Muslim hanya MENGIKUTI cara hidup yang dicontohkan oleh Muhammad. Ajakan Quraish Shihab kepada Muslim untuk mencintai Yesus jelas SALAH dan mengundang KEKACAUAN. Kepala Muslim akan PECAH disuruh memadukan Muhammad yang membunuh kafir dengan Yesus yang dibunuh di kayu Salib. Otak Muslim akan berantakan mencampuradukan Muhammad yang hidup dari rampasan dengan Yesus yang hidup dari pemberian orang lain. Nalar Muslim akan jungkir balik menyelaraskan Muhammad yang memelihara 11 istri yang dijadikan tempatnya ber-cocok-ccocok Penis dengan Yesus yang tidak menikah.

Apa yang dilakukan Quraish Shihab memang biasa di dalam Islam, sebagai cara MENUTUPI kesesatan Islam dan ini yang membuat Sukarno pusing kepala pada sekitar tahun 1960-an. Masyumi jelas terlibat pemberontakan PRRI/Permesta dan pemberontakan itu sudah dipadamkan oleh Angkatan Darat yang dipimpin oleh Nasution lalu Masyumi DIBUBARKAN oleh Sukarno. NU dan Masyumi sudah menghianati Panca Sila dengan mencoba membuat UUD berdasarkan Syariat Islam sehingga Konstituate tidak dapat menghasilkan UUD yang baru. Lalu para pejuang NU dan Masyumi yang sudah dibubarkan bergabung dengan Nasution dan tanpa ragu-ragu Nasution memimpin perjuangan Islam, seolah-olah Islam yang BEBEDA dari yang pernah memberontak.

Kepada Quraish Shihab dan semua tokoh Muslim harus diperingatkan agar hanya MENGAJAK Muslim untuk hidup menurut apa yang dicontohkan oleh Muhammad dan Muslim harus menjadikan Muhammad sebagai PANUTAN. Jika Muslim sudah TIDAK SANGGUP mengikuti cara hidup yang dicontohkan oleh Muhammad, mereka tentu boleh memilih figur panutan lain, siapa saja, SETELAH meninggalkan Islam. MAKA dengan demikian akan menjadi jelas apa itu Islam, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Alquran dan Muhammad.

Salam Satu Tuhan Bagi Semua Orang

***

Selamat sore, teman-teman 8.166 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (10 Maret 2014)

Ada satu lagi ketetapan MPRS yang sebenarnya sangat tidak disetujui oleh Bung Karno, yaitu ketetapan yang mengatur bahwa agama harus diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Universitas. Ketentuan seperti itu sudah sering didesakan oleh kalangan Islam tetapi semasa Bung Karno masih berkuasa keinginan tersebut tidak pernah dilayani. Pada waktu sidang MPRS, Bung Karno tidak punya lagi kekuatan membendung arus yang menghendaki ketentuan seperti itu diberlakukan melalui ketetapan MPRS. Para tokoh PNI yang nasionalis tidak melihat hal seperti itu membahayakan kesatuan bangsa sehingga mereka tidak secara militan menentang munculnya ketetapan tersebut. Tetapi Bung Karno marah besar, beberapa hari setelah sidang MPRS berahir, Sumiskum, anggota MPRS yang kemudian menjadi Wakil Ketua DPR-GR mewakili Golkar dipanggil ke Istana. Bung Karno dengan marah mengatakan, “Bangsa ini harus menanggung ongkos yang besar atas kesalahan dikeluarkannya ketentuan seperti itu.” Dikutip dari Buku Sukarno Memilih Tenggelam Agar Suharto Muncul hal. 205.

Bung Karno menolak Islam diajarkan di sekolah dan mengatakan yang harus diajarkan adalah Kewarganegaraan (yang disebut pelajaran Civic) dan budi pekerti. Bung Karno menolak Islam diajarkan di sekolah karena Islam mengajarkan bahwa di atas hukum negara ada hukum Awloh Swt yang statusnya lebih tinggi, Islam merendahkan hukum negara dengan mengatakan sebagai hukum buatan manusia sedangkan yang harus ditaati adalah hukum Awloh Swt.

Di dalam hukum negara, membunuh harus ditangkap apa pun alasannya dan pelakunya harus  diadili sedangkan di dalam hukum Islam, hanya dengan menyebut nama Awloh Swt., Muslim dihalalkan memenggal kepala kafir. Hal ini tentu saja merusak kehidupan bernegara dan karena kepercayaan sesat seperti itu, hanya dalam waktu yang singkat lebih dari 500.000 kepala anggota dan simpatisan PKI dibantai Islam.

Catatan sejarah ini seharusnya menjadi PELAJARAN bagi bangsa ini bahwa pelajaran agama di sekolah tidak membangun bangsa MALAHAN merusak bangsa. Saya sudah membuat vidio mengusulkan kepada Menteri Pendidikan agar segera menghapus pelajaran agama di sekolah negari, perhatikan vidio berikut : http://youtu.be/ag41ZJb-AQU8

Di sekolah, murid harus diajarkan Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia yaitu Tuhan Yang Tidak Membuat atau Menegluarkan Hukum karena masalah hukum harus menjadi KEWENANGAN Pemerintah.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang.


***


Selamat siang, teman-teman 8.249 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (12 Maret 2014)

Dewi Kanti menulis di dinding saya:
Bagi saya .. Tuhan memang satu, tapi bukan satu bilangan tunggal.. satuNya krn menyatu dan manunggal dengan seluruh ciptaanNya. Lah kalo semua ribut atas nama Tuhan.. artinya blm menemukan sejatinya Tuhan...

Apa yang dikatakan oleh Dewi Kanti adalah cerminan dari pendapat yang ada masyarakat, tetapi ketika anggota Grup GSTUSO diajak bergabung ke dalam Ormas GSTUSO untuk berkiprah di dunia nyata, membangun Indonesia yang damai di bawah naungan Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia, banyak yang masih ragu, sebagian kuatir Ormas ini akan memancing kerusuhan. Atas kekuatiran itu, Dewi Kanti memberi jawaban “kalo semua ribut atas nama Tuhan.. artinya blm menemukan sejatinya Tuhan...” ini menjelaskan bahwa jalan yang dapat kita tempuh adalah jalan damai, mengajak masyarkat menemukan sejatinya Tuhan agar menjadi sadar bahwa “Tuhan memang satu,” dan Tuhan bukan satu biji tetapi Satu Untuk Semua Orang apa pun bentuk dan penampakan yang dilihat oleh kelompok atau manusia yang berbeda.

Semua manusia yang berfikiran sehat, PASTI sependapat dengan Dewi Kanti, Tuhan memang satu yang dapat DIBUKTIKAN dalam kehidupan sehari-hari, semua orang apa pun agama dan kepercayaannya, apa pun warna kulitnya, dan apa pun status sosialnya, MENIKMATI sinar matahari yang sama dan menghirup udara yang sama.

Di dalam Grup FB ini dapat dilihat sebagian anggota dengan berbagai cara dan asalan MENCELA Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia, sambil mengagungkan bahwa Tuhan mereka yaitu Tuhan yang hanya berlaku untuk golongan mereka adalah Tuhan yang benar. Orang-orang seperti ini hanya berani bicara di internet, mereka tidak mungkin berani BERSUARA di dunia nyata, menentang Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia karena orang yang waras paham bahwa ada Tuhan EKSLUSIF hanya untuk satu golongan tidak sesuai dengan nalar manusia yang sehat. Karena itu untuk mengajak masyarakat memahami Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia, kita tidak dapat mengandalkan internet, kita harus bergerak di dunia nyata dan saya ajak Anda untuk bergabung ke dalam Ormas GSTUSO.

Ormas ini memang BARU dan masih kecil, terdiri dari 9 orang pendiri dan 1 anggota non-pendiri sehingga masih diperlukan ribuan bahkan jutaan anggota lagi agar kita bersama-sama dapat menyampaikan BERITA PENTING kepada semua anak bangsa di negeri ini secara efektif, meluas dan damai bahwa Tuhan memang satu untuk semua orang.

Kepada Anda yang masih berpendapat bahwa yang diperjuangkan oleh GSTUSO membawa resiko, harus kita akui bahwa semua perjuangan menghadapi resiko. Tetapi saya ingin mengajak terutama teman-teman yang masih muda, untuk membuka sejarah dan lihat bagaimana para pendahulu kita BERANI membawa bambu runcing, ikut memperjuangkan KEMERDEKAAN Indonesia. Sekarang Anda tidak perlu membawa bambu runcing, Anda tinggal bergabung ke dalam Ormas GSTUSO dan yang akan Anda lakukan tak kalah penting nilainya dibandingkan dengan yang pernah dilakukan oleh para pendahulu kita, yaitu MEWUJUDKAN keinginan yang belum dapat diselesaikan oleh Bung Karno dengan jalan membebaskan Indonesia dari PENJAJAHAN oleh bangsa asing berkedok Tuhan agar Indonesia menjadi 100 % MERDEKA.

Kepada Anda yang gemar berorganiasi dan ingin membaktikan hidup sebagai penggerak perubahan untuk kemajuan bangsa, GSTUSO memberi peluang di samping menjadi aggota juga menjadi pengurus terutama di daerah-daerah dan untuk menjadi pengurus GSTUDO saat ini, Anda tidak perlu bersaing seperti yang Anda harus lakukan jika bergabung ke dalam organisasi yang sudah mapan. Untuk menjadi pengurus GSTUSO yang harus Anda perhatikan hanyalah mengejar waktu agar terdaftar sebagai anggota yang lebih awal sehingga Anda lebih berhak menjadi pengurus dan dengan menjadi pengurus GSTUSO Anda diberi waktu 4 tahun untuk mengembangkan kemampuan Anda berorganisasi sampai ada pemilihan pengurus pada periode berikutnya.

Sementara ini GSTUSO tidak dibiayai oleh siapa pun, kita bergerak dari kita untuk kita, karena itu menjadi pengurus di daerah juga harus mampu mengumpulkan dana untuk membiayai kegiatan organiasi dan saya yakin setelah masyarakat memahami apa yang dikerjakan oleh GSTUSO dukungan akan mengalir. Di samping belajar mengelola organisasi, menjadi pengurus GSTUSO Anda juga akan dilatih menangani isu-isu bahkan konflik yang berkaitan dengan Tuhan secara arif dan bijaksana dan harapan kami pada 5 tahun mendatang banyak dari GSTUSO yang akan menduduki kursi legislatif yang akan terus secara konsisten berjuang membangun Indonesia yang damai di bawah naungan Satu Tuhan Untuk Semua Orang Indonesia dan tentu kita akan mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang diperlukan agar semua itu dapat tercapai.

Anda dapat mendaftar menjadi anggota GSTUSO secara pribadi dan jika sudah ada 30 pendaftar di kota Anda, kita akan membentuk pengurus di kota Anda atau Anda mengajak 30 orang di kota Anda untuk bersama-sama bergabung ke dalam GSTUSO, inbox bio datanya ke saya dan selanjutnya saya atau pengurus GSTUSO lainnya akan datang dengan biaya kami sendiri, meresmikan kepengurusan GSTUSO di kota Anda sehingga Anda dapat berkiprah selama 4 tahun sampai kita menyelenggarakan pemilihan pengurus yang baru.

Bahwa sosok GSTUSO saat ini isinya lebih banyak hanya berupa gagasan akan berubah dalam waktu singkat menjadi Ormas yang besar dan berwibawa karena apa yang diusung oleh GSTUSO bukan hanya baik bagi bangsa dan negara tetapi DIPERLUKAN agar Indonesia dapat cepat menjadi bangsa yang maju dan beradab.

Saya tunggu Anda di GSTUSO dan Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang.


***


Selamat siang, teman-teman 8.424 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (13 Maret 2014)

Pengikut agama benar yang rajin berkarya, membaca berita penderitaan orang yang kena dampak gunung meletus lalu tergerak hatinya untuk menyumbang. Ketika dicari cara menyampaikan sumbangan, tanpa harus datang ke lokasi, dia menjadi sangat kagum karena BEGITU BANYAK jalan untuk menyampaikan sumbangan, bisa disampaikan ke Dompet Pembaca pada koran langganannya, bisa juga disampaikan ke Stasiun TV dan banyak lagi kemungkinan yang tersedia. Pengikut agama benar tidak pernah KESULITAN menyampaikan persembahan kepada Tuhan karena nama dan alamat Tuhan tidak dipersoalkan. Bagi pengikut agama benar yang selalu menjadi pemikiran adalah apakah LAYAK persembahan yang akan disampaikan kepada Tuhan.

Muslim yang selalu asyik nyembah-nyembah Awloh Swt serta rajin berzikir ahirnya mengalami kesulitan hidup, beras di rumahnya hanya cukup untuk makan besok. Dia mencari tempat-tempat orang yang mau berbagi rezeki dan menjadi sangat sedih karena hampir tidak ada alamat yang layak didatanginya. Muslim selalu KESULITAN menemukan tempat meminta rezeki serta pahala karena nama dan alamat Tuhan harus benar, tidak boleh salah sehingga hanya sampai kepada berhala. Satu-satunya yang diketahui Muslim hanya Awloh Swt yang beralamat di Kabah. Tetapi dari penggalaman hidupnya, Muslim sadar belum pernah permintaannya dipenuhi oleh Awloh Swt dan pesan yang selalu diterimanya berbunyi “Permintaanmu akan dipenuhi setelah kamu mati.”


Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang.


***


Selamat siang, teman-teman 8.489 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (14 Maret 2014)

Untuk meningkatkan kemampuan menulis anak bangsa, maka dikumpulkan anak-anak yang berbakat menulis yang masih duduk di kelas ahir SMA dari seluruh negeri, mereka dikumpulkan di satu hotel lalu diburi tugas menulis Kitab Suci selama satu minggu.

Lewat satu minggu hasil karya mereka dikumpulkan, ada yang menulis Injil yang disatukan, mencoba mengambil cerita dari 4 penulis Injil dengan tema yang sama menjadi satu cerita yang lebih utuh, ada yang menulis Bharatayuda versi modern, ada juga yang menulis pengalaman pribadinya yang dia anggap berkaitan dengan Tuhan. Guru yang menerima semua karya tulis itu kaget melihat karya berikutnya yang hanya berisi satu ayat Alquran yaitu ayat 2:223 “Jadikan istri-istrimu tempat kamu bercocok Penis.”

Si penulis dipanggil dan ditanya apa yang kamu lakukan? Dia menjawab, “Saya Muslim, saya tahu bahwa Alquran adalah kitab sempurna sehingga saya tidak mungkin menulis kitab suci yang lebih baik dari Alquran dan Alquran adalaha kitab terahir yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Saya sudah melihat kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil dan saya sudah mencoba melihat apa yang disempurnakan oleh Alquran dan saya sudah menemukan bahwa ayat 2:223 adalah bukti bahwa Alquran menyempurnakan kitab sebelumnya karena ayat itu atau ayat yang isinya seperti ayat itu tidak ada di kitab Taurat maupun Injil, bahkan  tidak ada di kitab manapun di dunia. Saya sudah berkesimpulan bahwa karena ayat itu maka Aquran disebut kitab sempurna dan penyempurna dari kitab sebelumnya.”

Sang Guru menarik nafas panjang lalu pulang ke rumahnya.

Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang.

***

Selamat siang, teman-teman 8. 600 anggota Gerakan Satu Tuhan Untuk Semua Orang (16 Maret 2014)

TEMPO.CO, Jakarta -Beredarnya video asusila yang diperankan oleh seorang lelaki dan dua perempuan di daerah Cisarua, Puncak, Bogor menjadi perbincangan hangat warga Kabupaten Bogor. Selain pelakunya yang diduga SS yang merupakan tokoh agama, juga aksi threesome atau aktivitas seksual yang dilakukan tiga orang secara bersamaan.

Dr. Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menjelaskan, pelaku threesome ini bisa dikategorikan mengidap kelainan seksual. "Threesome ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan kepuasan yang lebih dalam berhubungan seks," kata Boyke saat dihubungi Tempo, Jumat 14 Maret 2014.

Apa yang dilakukan Muhammad MEMELIHARA 11 Istri yang dijadikan budak seks yang disetubuhi semua setiap hari dan kegiatannya cocok-cocok penis itu dilakukan di dalam kompleks Masjid yang menjadi kediaman Muhammad sebenarnya JAUH LEBIH Gila. Apa yang dilakukan Muhammad juga bukan cermin dari budaya Arab kuno, yaitu suku Quraisy, karena ayah Muhammad punya satu istri, paman Muhammad punya satu istri, kakek Muhammad punya 1 istri dan Muhammad juga hanya punya 1 istri sampai Khadijah meninggal. Prilaku BEJAD Muhammad justru dia lakukan setalah dia mengaku nabi dan mendirikan Islam.

Jika tokoh Islam yang ada di video itu dikecam, SEHARUSNYA Muslim di Indonesia berani mengatakan Muhammad jauh lebih BEJAD.


Salam Satu Tuhan Untuk Semua Orang.