Friday 21 June 2013

Nurhayati Ali Assegaf must partly responsible for expulsion of Shia in Sampang, day-110 after 1000 viewer


Today is day 110 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.

TEMPO.CO, Sampang - Government Sampang, East Java, make sure there will not indemnify assets of 162 Shiite refugees who relocated to Sidoarjo, Thursday, June 20, 2013.

Vice Regent Sampang Fadilah Boediono said to Tempo, "There is no government obligation to indemnify. Shiite refugees will be moved to high-rise apartments near Market Puspoagro, Sidoarjo regency. There, the government has provided 72 free houses for refugees.

Until this moment both the government and the public does not want and do not dare to say the main cause of the expulsion of the Syaih in Sampang is Islam teaching which is stupid and barbaric.

Neither the government nor the public dare not say Islam teachings which is stupid and barbaric always as the background of savage act of Muslim , because there are many good Muslims who MANIPULATE the teachings of Islam so that it looks good.

One of who MANIPULATE the teachings of Islam is Nurhayati Ali Assegaf, Chairman of the Democratic Party Faction in the House that day-to-day wear hijabs, giving the impression of being a carrier of teachings of Islam which are not stupid and are not barbaric.

Reason of Nurhayati Ali Assegaf wearing hijab is obedient to the teachings of the Koran especialy verse

33:59. O Prophet, tell your wives, your daughters and wives of the believers: "Let them extend their scarf around the body." That is so that they are easier to be recognized, therefore they are not alone.

The verse is addressed to the wives of Muhammad, namely women without MORAL, women who willing to share a dick with another woman. By Nurhayati that verse manipulated so women who wearing the hijab has moral.

By wearing hijabs and became chairman of the Democratic Party Faction, Nurhayati also trample verse 4: 34. "The men are the leaders of women ..."

Attitude shown by Nurhayati not build the nation but destroying the nation, causing hardship nation take a stand against the teachings of Islam which are ignorant and barbaric.

If people such Nurhayati can be made ​​aware to dispose of all the attributes of Islam so that Islam is only in the hands of the stupid and barbarous people, of the public will more easily be against every act of Islamic barbarity and no longer blame the person but try to remove the stupid and barbaric teachings from Indonesia.


***

Nurhayati Ali Assegaf harus ikut bertanggungjawab atas pengusiran Syiah dari Sampang, hari ke-110 setelah 1000 viewer.

Hari ini adalah hari ke-110 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan  tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai Islam hilang dari muka bumi dan perhatikan perkembangan berikut.

TEMPO.CO, Sampang - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, memastikan tidak akan mengganti rugi aset 162 pengungsi Syiah yang direlokasi ke Sidoarjo, Kamis, 20 Juni 2013.

Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono kepada Tempo mengatakan, “Tidak ada kewajiban pemerintah untuk mengganti rugi. Para pengungsi Syiah akan dipindahkan ke rusunawa dekat Pasar Puspoagro, Kabupaten Sidoarjo. Di sana pemerintah telah menyediakan 72 unit rumah gratis untuk pengungsi.

Sampai detik ini baik pihak pemerintah maupun masyarakat tidak mau dan tidak berani mengatakan penyebab utama terjadinya pengusiran terhadap warga Syaih di Sampang adalah ajaran Islam yang DUNGU dan BIADAB.

Baik pemerintah maupun masyarakat tidak berani mengatakan ajaran Islam yang DUNGU dan BIADAB melatarbelakangi tindakan BIADAB Muslim, karena masih banyak Muslim baik yang MEMANIPULASI Ajaran Islam sehingga tampak baik.

Salah satu yang MEMANIPULASI Ajaran Islam adalah Nurhayati Ali Assegaf, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR yang sehari-hari mengenakan jibab, memberi kesan sebagai pembawa ajaran Islam yang tidak DUNGU dan tidak BIADAB.

Alasan Nurhayati Ali Assegaf mengenakan jilbab adalah patuh pada ajaran Quran yaitu ayat

33:59.Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.

Ayat tersebut ditujukan kepada istri-istri Muhammad, yaitu wanita tidak BERMORAL, wanita yang mau berbagi satu penis dengan wanita lain. Ayat tersebut dimanipulasi oleh Nurhayati sehingga yang mengenakan jilbab adalah wanita bermoral.

Dengan berjilbab dan menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati juga menginjak-injak ayat 4: 34. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita...”

Sikap yang ditunjukkan oleh Nurhayati bukan membangun bangsa tetapi MEMBIADABKAN bangsa, menyebabkan bangsa kesulitan menentukan sikap terhadap ajaran Islam yang DUNGU dan BIADAB.

Jika orang seperti Nurhayati dapat dibuat sadar untuk membuang segala atribut Islam sehingga Islam hanya ada di tangan manusia yang DUNGU dan BIADAB, tentu masyarakat akan lebih mudah bersikap terhadap setiap aksi kebiadaban Islam dan tidak lagi menyalahkan oknum tapi berusaha menghapus ajaran DUNGU dan BIADAB itu dari Indonesia.

No comments:

Post a Comment