Today is day 98 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
On the initiative of Muhammadiyah as one of the initiators, then was
formed Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia), one of the political wing of the
PDIP is prepared Islam to be earthed through political channels in PDIP. Din
Shamsuddin who initiate with several prominent Islamic organizations other then
successfully established Bamusi on March 29, 2007 in Jakarta. Since then,
between Bamusi and Muhammadiyah were often met and held a joint action for the
benefit of Ummah.
PDI-Perjuangan has established Bamusi certainly not to down earthed Islam
through political channels, but called on Muslims to build the nation with the
spirit of nationalism. It turns out that good intentions are betrayed by
Muhammadiyah which has a hidden agenda, to down earthed Islam through PDI
Perjuangan and revealed by Muhammadiyah after death of Taufiq Kiemas.
With the agenda down earthed Islam through PDI Perjuangan very clear that
Muhammadiyah has no intention of building a nation but in contrary dragging
Indonesia to be a state like Afghanistan under the Taliban.
Islam does not teach to collect taxes and as caliph of Islam, Muhammad's
life from the spoils of war. Are this stupid and barbaric teachings want to be
earthed by Muhammadiyah through PDI
Perjuangan?
Islam does not teach the unity of the nation but Muhammad taught who do
not accept Islam must be fought, at least have to pay protection money. Are
this stupid and barbaric teachings want to be earthed by Muhammadiyah through
PDI Perjuangan?
Muhammadiyah statement which wants Islam to be earthed through the
PDI-Perjuangan should be addressed comprehensively and decisively by PDI
Perjuangan so PDI Perjuangan not suffered the fate as Democrats which had to
kick its General Chairman because had his own agenda.
***
Niat baik Taufiq Kiemas menasionalkan Muslim dikhianati Muhammadiyah
dengan agenda sendiri, hari ke-98
setelah 1000 viewer.
Hari ini adalah hari ke-98 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang
membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai
Islam hilang dari muka bumi dan
perhatikan perkembangan berikut.
Atas prakarsa Muhammadiyah sebagai salah satu penggagasnya, maka
terbentuklah Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia), salah satu sayap politik PDIP
yang memang disiapkan untuk membumikan Islam melalui jalur politik di PDIP. Din
Syamsuddin yang menginisasi bersama beberapa tokoh Ormas Islam lainnya, maka
Bamusi berhasil didirikan pada 29 Maret 2007 di Jakarta. Sejak itu, antara
Bamusi dan Muhammadiyah pun sering bertemu dan menggelar aksi bersama untuk
kepentingan umat.
PDI Perjuangan mendirikan Bamusi pasti bukan untuk membumikan Islam
melalui jalur politik, tapi mengajak Muslim membangun bangsa dengan semangat
Nasionalisme. Ternyata niat baik itu dikhianati oleh Muhammadiyah yang
mempunyai agenda terselubung yaitu membumikan Islam melalui PDI Perjuangan dan
baru diungkap oleh Muhammadiyah setelah Bapak Taufiq Kiemas wafat.
Dengan agenda membumikan Islam melalui PDI Perjuangan jelas sekali bahwa
Muhammadiyah tidak berniat membangun bangsa tetapi menyeret Indonesia menjadi negara
seperti Afganistan di bawah Taliban.
Islam tidak mengajarkan memungut pajak dan selama menjadi kalifah Islam,
Muhammad hidup dari rampasan perang. Apakah ajaran DUNGU dan BIADAB ini yang
ingin dibumikan oleh Muhammadiyah melalui PDI Perjuangan?
Islam tidak mengajarkan persatuan bangsa tetapi Muhammad mengajarkan yang
tidak mau masuk Islam harus diperangi, paling tidak harus membayar uang
keamanan. Apakah ajaran DUNGU dan BIADAB ini yang ingin dibumikan oleh
Muhammadiyah melalui PDI Perjuangan?
Pernyataan Muhammadiyah yang ingin membumikan Islam melalui PDI
Perjuangan harus disikapi dengan kritis dan tegas oleh PDI Perjuangan agar PDI Perjuangan
tidak mengalami nasib seperti Demokrat yang terpaksa mendepak Ketua Umumnya
karena punya agenda tersendiri.
No comments:
Post a Comment